Jumat, 21 Februari 2020

KPM Nusantara IAIN Parepare di LB-Eropa


IAIN PAREPARE --- Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Nusantara IAIN Parepare akan dilaksanakan di Labuan Beropa (sering disebut LB-Eropa).









Berdasarkan hasil Studi Kelayakan KPM IAIN Parepare, Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si menyimpulkan desa ini layak untuk dijadikan lokasi KPM.





“Saya anggap daerah ini layak untuk dijadikan lokasi KPM Nusantara dan satu hal yang unik karena desa ini belum pernah tersentuh oleh perguruan tinggi manapun, sehingga kita lah yang mengawali pengabdian masyarakat di tempat ini,” jelasnya.





Labuan Beropa merupakan nama sebuah desa yang ada di Kecamatan Laonti Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Luas Desa sekitar 20 kilometer persegi. Desa ini merupakan salah satu desa yang terluar, terpinggir, dan bahkan terisolasi. Hal ini dikarenakan untuk mengunjungi desa ini, hanya bisa ditempuh menggunakan jalur laut. Selain itu, listrik yang merupakan kebutuhan utama masyarakat juga sangat terbatas, hanya mengandalkan listrik tenaga surya saja.





Untuk ke Labuan Beropa, dapat diakses dari Kota Kendari yang merupakan Ibukota dari Provinsi Sulawesi Tenggara. Perjalanan dari pelabuhan kurang lebih 2 jam menggunakan kapal angkutan umum, yang menjadi sarana transportasi utama ke desa ini.





Desa ini juga merupakan salah satu obyek tempat wisata menarik dikunjungi karena setiap sudutnya menyuguhkan pemandangan indah yang menarik dan menawan. Di pantai pasir putih ini juga terdapat banyak pohon kelapa yang begitu asri menghias Labuan Beropa.





Namun sayangnya, faktor kebersihan masih perlu untuk diperhatikan. Pasalnya masih terdapat banyak sampah yang berserakan di sekitar pantai.









Wakil Rektor 1 IAIN Parepare, Dr. Sitti Jamilah Amin, M. Ag. mengatakan, “Kebersihan pantai masih perlu diperhatikan, karena terdapat beberapa lokasi terlihat sampah bersebaran dimana-mana.”





Selain kebersihan pantai, Sitti Jamilah Amin juga menjelaskan desa ini memiliki potensi untuk mengembangkan perkebunan khususnya jambu mete dan pala. Diperlukan juga pembinaan agama kepada masyarakat khususnya mengaji.





Wakil Dekan 1 Fakultas Syariah dan Hukum Islam, Budiman, M. Hi menuturkan, “Berdasarkan hasil wawancara awal, catatan saya hanya satu yaitu pembinaan baca al-quran khususnya pembelajaran Iqra. Karena selama ini masyarakat hanya diajarkan sebatas paham dan menyambung, tetapi masih kurang dalam hal pengucapan hijaiyyah.”









Hal ini sejalan dengan hasil seleksi panitia KPM bersama pimpinan masing-masing fakultas pada hari Kamis (20/02), yang telah menetapkan beberapa nama mahasiswa yang dianggap memiliki keterampilan sesuai kebutuhan masyarakat di Desa Labuan Beropa. (*)





Penulis : Ahmad Dzul Ilmi S
Editor : Alfiansyah Anwar


Kamis, 20 Februari 2020

BPK RI Pamit, Rektor Sebut BPK Sayang IAIN Parepare


Humas IAIN Parepare --- Masa waktu pemeriksaan Tim Auditor BPK RI terhadap laporan pertanggung jawaban keuangan IAIN Parepare tahun anggaran 2019 berakhir. Tim auditor ini menyelesaikan tugasnya setelah melakukan pemeriksaan selama 3 hari, yaitu 18-20 Februari 2020.





Semalam, Kamis, 20/2/2020 Tim Auditor berpamitan kepada Rektor IAIN Parepare. Ahmad. S. Rustan selaku Rektor yang didampingi Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin, Kabag AUK, Muh. Jafar, Kepala SPI, Tamsil Hadi dan sejumlah jajarannya menerima mereka di ruangan zona Akreditasi.





Pertemuan yang dikemas non formal ini berlangsung dalam suasana santai, hangat dan penuh keakraban. Sesekali terdengar jok dan canda tawa diantara mereka. Dalam pertemuan tersebut, BPK melalui Ketua Timnya menyampaikan beberapa catatan hasil pemeriksaannya.





"Ada beberapa temuan yang telah kami catat sebagai bahan evaluasi dan perlu diperhatikan dalam laporan pertanggung jawaban keuangan. Hal tersebut penting agar ke depannya tata kelola administrasi dan keuangan IAIN Parepare semakin baik dan meningkat," kata Denier selaku Ketua tim. "Kami juga sangat mengapresiasi atas kerjasama dan sikap pro aktif teman-teman di sini sehingga pemeriksaan berjalan lancar dan selesai," tambahnya.





Rektor IAIN Parepare, Ahmad S. Rustan merespon positif kehadiran dan hasil pemeriksaan dari Tim Auditor BPK RI. "Kami menyambut positif hasil pemeriksaan tim auditor. Karena apa pun hasilnya, pasti memberikan banyak pembelajaran dan wawasan baru kepada kami, khususnya dalam pengelolaan administrasi dan keuangan pada masa datang," katanya.





"Dalam beberapa tahun terakhir, BPK RI selalu hadir di IAIN Parepare untuk melakukan pemeriksaan. Dan kami meyakini kehadiran BPK RI tersebut merupakan bentuk kasih sayang BPK RI ke seluruh sivitas dan keluarga besar IAIN Parepare. Pendampingan BPK RI ini akan berkontribusi terhadap pengembangan dan kemajuan kampus pada masa datang. Khususnya dalam mencegah kami dalam melakukan penyimpangan administrasi, yang bisa saja berdampak hukum," paparnya.





Rektor pun menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh Tim Auditor BPK RI atas kerja kerasnya selama pemeriksaan di kampus IAIN Parepare. "Saya mendoakan agar kerja-kerja tersebut menjadi ladang pahala untuk kita semua. Amin," kata Rektor menutup pertemuan tersebut.


Rabu, 19 Februari 2020

Apa itu SPAN PTKIN?


Yuk... simak video berikut ini






https://youtu.be/4shhNp6KbMM

Rapat Seleksi Calon Mahasiswa KPM Nusantara dan Dampingan


IAIN PAREPARE --- Rapat seleksi calon mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Nusantara dan Dampingan dilaksanakan di Ruang Rapat LP2M, Kamis (20/2/2020).





Rapat ini bertujuan untuk finalisasi mahasiswa yang akan mengikuti KPM Nusantara di Kendari, Labuan Beropa dan KPM Dampingan di Kabupaten Pinrang di Desa Mesakada. Turut hadir pejabat dari masing-masing fakultas yaitu Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Dr Kamal Zubair M. Ag, Dekan Tarbiyah Dr H Saepudin S Ag, M.Pd, Wakil Dekan (Wadek) 1 Fakultas Syariah dan Hukum Islam (FAKSHI) Dr Agus Muhcsin, M. Ag, Wadek 2 Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Dr Musyarif, M. Ag.









Pada kesempatan ini, panitia dan pejabat masing-masing fakultas duduk bersama menyeleksi daftar nama calon mahasiswa KPM Nusantara dan Dampingan yang telah disaring oleh fakultas berdasarkan keterampilan yang dimiliki.





Muh Ahsan selaku Ketua Panitia menyampaikan tujuan seleksi ini adalah untuk memastikan mahasiswa yang berangkat KPM Nusantara dan dampingan, benar-benar memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat di lokasi KPM.





"Diharapkan mahasiswa yang berangkat KPM Nusantara dan Dampingan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan program kerja mahasiswa di lapangan," jelasnya.





Lebih lanjut, An Ras Try Astuti selaku sekertaris panitia menyampaikan untuk KPM Nusantara dan dampingan membutuhkan mahasiswa dengan keterampilan tertentu.





"KPM Nusantara yang dilaksanakan di Kendari, membutuhkan mahasiswa dengan keterampilan berdakwah/public speaking, mengaji dengan baik dan benar, dan mampu menjadi Imam. Sedangkan KPM Dampingan, membutuhkan mahasiswa dengan keterampilan kaligrafi," jelasnya.





Sehingga tujuan dan program kerja KPM Nusantara dan Dampingan dapat terwujudkan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.(*)





Penulis : Ahmad Dzul Ilmi S // Editor : Alfiansyah Anwar


Pengumuman: Pembayaran UKT Diperpanjang


IAIN PAREPARE--- Bagi mahasiswa yang belum melakukan pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal) semester genap tahun akademik 2019/2020, diberi kesempatan untuk melakukan pembayaran UKT sampai tanggal 21 Februari 2020 (sampai pukul 11:00 Wita).





Registrasi online dan pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) dilayani sampai tanggal 21 Februari 2020 pukul 16:00 Wita.










Gelar Pertemuan Akademik, Fakshi Bahas Ujian Munaqasyah


IAIN PAREPARE ---- Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare menggelar pertemuan akademik, Kamis (20/02/20).





Fakshi terakhir menyelenggarakan rapat akademik dibandingkan dengan fakultas lain, seperti Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) dan Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD).





Rapat akademik Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam ini digelar di ruang seminar Fakshi.





Hadir dalam pertemuan akademik, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Islam Dr. Hj. Rusdaya Basri, Wakil Dekan (Wadek) I Budiman, M.HI, Wakil Dekan II Agus Muchsin, Dr. Fikri selaku anggota senat, Amiruddin, S.Ag selaku Kasubbag AKA dan ketua-ketua Program Studi serta seluruh dosen yang ada pada lingkup Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam.









Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam menyampaikan kondisi perkuliahan selama semester ganjil. "Kepada dosen untuk lebih menertibkan mahasiswa dalam berpakaian dan untuk lebih tertib lagi menyetor RPS dan kontrak kuliah," tuturnya. Dekan mengharapkan kepada seluruh dosen untuk saling bekerja sama dalam mengembangkan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam.









Dr. M. Ali Rusdi memaparkan tentang penyelenggaraan sidang munaqasyah harus dibuat sakral agar mahasiswa tidak menganggap remeh pelaksanaan sidang munaqasyah. Menanggapi hal tersebut Wakil Dekan I Budiman, M.HI menyampaikan bahwa masukan tersebut akan tetap dipertimbangkan untuk dijalankan dan perlu lagi didiskusikan hal-hal teknis sebelum diterapkan.









Dr. Fikri mengharapkan agar seluruh aspirasi yang disampaikan oleh dosen-dosen dalam pertemuan akademik ini direalisasikan oleh pimpinan fakultas. Terutama mengenai pelaksanaan sidang munaqasyah dibuat sakral. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat mempertahankan skripsinya dengan penuh tanggung jawab dan benar-benar diuji.









Dalam pertemuan akademik tersebut juga disinggung terkait dengan ruang transit dosen untuk Fakshi, agar dosen yang menunggu untuk masuk kelas atau selesai memberikan perkuliahan dapat beristirahat. Menutup pertemuan tersebut, Dekan Fakshi menyampaikan akan menindaklanjuti usulan-usulan dalam yang disampaikan untuk pengembangan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam.





Penulis: Rustam M. Pikahulan





Editor: Mifda Hilmiyah


Tim Debat Konstitusi Menuju Ajang Nasional


IAIN PAREPARE --- Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam menggelar seleksi Debat Konstitusi IAIN Parepare, Rabu (19/02/2029) di ruangan seminar Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam.





Seleksi dilaksanakan dalam rangka memberikan motivasi untuk meningkatkan prestasi dan pembentukan generasi cerdas, kritis serta untuk mempersiapkan lomba Debat Konstitusi Tingkat Nasional.





Kegiatan seleksi Debat Konstitusi ini didukung oleh Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam Dr. Hj. Rusdaya Basri dan Wakil Dekan selaku pimpinan Fakultas.
Seleksi Tim Debat Konstitusi ini diikuti oleh 4 Tim terbaik yang berasal dari Prodi Hukum Tata Negara (HTN), Hukum Pidana Islam, Hukum Keluarga Islam, dan Hukum Ekonomi Syariah.
          
Mosi Debat Konstitusi yang diperlombakan, yaitu “Rancangan Undang-Undang Omnibus Law”. Dewan juri, yakni Dr. M. Ali Rusdi, S.Thi, M.Hi, Andi Marlina, S.H, M.H, CLA, dan Rusdianto Sudirman S.H, M.H.





Setelah mengamati prosesi debat yang berlangsung 2 sesi, selanjutnya dewan juri melakukan musyawarah untuk menentukan tiga peserta terbaik, yakni Nurul Annisa, Wiwin, dan Nur Syamsi serta satu cadangan yakni Muh. Andri.





Dr. M. Ali Rusdi selaku ketua dewan juri seleksi Debat Konstitusi menyampaikan harapannya agar seleksi seperti ini terus dilaksanakan untuk menghindari adanya persepsi bahwa peserta debat yang diutus itu karena unsur nepotisme.





"Pada umumnya peserta seleksi debat yang telah tampil semuanya luar biasa, bahkan tidak lagi didominasi oleh Prodi (Program studi) HTN tetapi sudah muncul potensi dari prodi-prodi lain. Yang paling mengejutkan bagi saya adalah munculnya peserta yang masih semester dua ikut dalam seleksi dan salah satu nya terpilih sebagai anggota tim debat konstitusi tingkat nasional," jelasnya.





Rusdianto selaku anggota dewan juri mengutarakan kebanggaannya kepada peserta.





"Secara umum para peserta yang mengikuti seleksi debat kali ini sangat memuaskan, tentu ini menjadi hal positif yang harus terus dikembangkan di kalangan mahasiswa hukum," ungkap Rusdianto.





"Ke depan saya berharap di IAIN Parepare juga kelak dapat dibentuk Pusat Kajian Konstitusi dan Hukum Islam agar dapat menjadi wadah para pemerhati konstitusi untuk belajar dan berbagi ilmu tentang hukum dan konstitusi," harapnya.





Penulis: Rustam M. Pikahulan





Editor: Mifda Hilmiyah