Selasa, 30 Juli 2019

TIGA POIN AJAKAN REKTOR DALAM RAPAT KOORDINASI PIMPINAN KAMPUS






Humas IAIN Parepare ---Selepas mengikuti Rakor
Reformasi Birokrasi Kementerian Agama RI tahun 2019 selama 3 hari
(29-31/7/2019) di Bogor, Rektor, Ahmad Sultra Rustan langsung menggelar Rapat
Koordinasi Pimpinan dalam lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare
di Ruangan Seminar Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Kamis, 1/8/2019.





Mendampingi Rektor dalam Rapat Koordinasi
tersebut, hadir Wakil Rektor Bidang APL, Sitti Jamilah Amin, Wakil Rektor
Bidang KK, H. Muhammad Saleh, Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin. Dalam
arahannya, Rektor mengajak kepada seluruh Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program
Studi, Ketua Lembaga dan Kepala UPT untuk melakukan tiga poin dalam
melaksanakan tugasnya.





Ada pun tiga poin yang harus diperhatikan menurut Rektor, yaitu 1) Membangun moderasi agama; 2) Integrasi data; dan 3) Membangun kebersamaan. Dalam penjelasannya, Rektor meminta kepada pimpinan agar mampu membangun moderasi agama dikalangan civitas akademika kampus. Moderasi agama merupakan pemahaman agama yang moderat, tidak ekstrim dan radikal.  Pimpinan kampus diminta untuk mendorong pemahaman agama yang terbuka, damai, dan toleran. IAIN Parepare harus menjadi garda terdepan dalam mencegah pemahaman dan gerakan radikalisme.





Sementara untuk integrasi data, Rektor meminta kepada setiap unit kerja untuk melakukan updating atau pemutakhiran data dan aplikasi dalam sistem yang terintegrasi. Intergrasi data ini penting agar setiap unit kerja dapat mengakses informasi dan data secara menyeluruh, sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan regulasi atau kebijakan. Bahkan sistem infomasi dan data ini, juga harus terintegrasi secara eksternal dengan lembaga lainnya, seperti Kementerian Agama RI dan Kemenritek Dikti RI., untuk kepentingan pengembangan lembaga.





Pada kesempatan ini pula, Rektor juga menekankan
pentingnya membangun kebersamaan. “Tolong pak, janganlah sungkan-sungkan datang
ke ruangan saya. Kalau ada masalah, silahkan keruangan untuk mendiskusikan masalahnya
secara bersama-sama,” ungkap Rektor secara terbuka kepada peserta rapat. Rektor
mengingatkan kepada seluruh pimpinan agar membangun sistem koordinasi dan
komunikasi yang baik. “Dekan, Wakil Dekan dan Ketua Program Studi harus
berkoordinasi satu sama lain, sehingga tidak jalan sendiri-sendiri. Kedepankan
kebersamaan dalam menjalankan program,” tegas Rektor.





Rektor mencontohkan kebersamaan lain dalam bentuk pengambilan keputusan. “Ketika rapat telah memutuskan, maka bagaimana pun kita menolak kebijakan itu pada saat rapat, tetaplah harus diterima sebagai keputusan rapat dan jangan justru menolak dan berkoar-koar di luar rapat,” papar Rektor menegaskan. Selain itu, Rektor juga menganjurkan untuk bersikap konsisten dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. “Jangan panas-panas tai ayam. Awalnya saja semangat, tapi di akhirnya kedodoran. Termasuk dalam menegakkan regulasi, jangan pilih-pilih atau orang per orang dalam penegakan aturan,” paparnya.





Pada akhir acara, Rektor membuka sesi dialog dengan peserta. Pada sesi ini, ada tiga pimpinan fakultas yang memanfaatkan untuk menyampaikan beberapa fenomena dan uneg-uneg yang dialami. Ketiga orang tersebut adalah Badruzzaman (Ketua Prodi HTN Fakshi), Buhaera (Ketua Prodi Matematika Fakultas Tarbiyah), dan Agus Muchsin (Wakil Dekan Fakshi).


Kepala Pusat Penelitian LP2M Gelar Sosialisasi teknik Submit Proposal LITAPDIMAS Tahun 2020


Humas IAINParepare--Sosialisasi Teknik Submit Proposal Pada LITAPDIMAS tahun anggaran 2020 oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M). Di  Aula Seni dan Budaya IAIN Parepare, senin (29/07).





Sosialisasi ini bertujuan untuk menyampaikan petunjuk teknis panduan registrasi anggota baru dan panduanupload proposal LITAPDIMAS. Dimana LITAPDIMAS merupakan portal penelitian, publikasi ilmiah dan pengabdian kepada masyarakat yang dibuat dalam rangka pengelolaan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN). Hal tersebut sesuai dengan keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 729 tahun 2019 tentang penyelenggaraan dan pengelolaan portal LITAPDIMAS.





Sosialisasi langsung dibuka oleh Rustam Efendy, Kepala Pusat
Penelitian LP2M IAIN Parepare dengan memaparkan secara singkat tentang teknik
submit proposal pada portal LITAPDIMAS. Dimana kegiatan ini bersifat Sharing
and Knowlegde experience.





“terkait bagaimana teknik submit proposal karena ada berberapa kawan yang sudah melakukan submit dan telah divalidasi” ungkap rustam saat memberikan arahan





Lebih lanjut rustam menjelaskan bahwa batas waktu submit proposal pada portal LITAPDIMAS  sampai pada tanggal 16 Agustus 2019.





“mari kita mengubah mindset dan paradigma kita, jangan lihat
kapan terakhirnya pendaftaran, tetapi maksud saya begitu ada waktu, kesempatan,
maka proposalnya langsung disubmit sebab orang bijak mengatakan pekerjaan yang
bisa kita selesaikan hari ini jangan ditunda sampai esok”. ajaknya


Pengumuman Kelulusan Jalur Afirmasi IAIN Parepare



Sabtu, 27 Juli 2019

Pelaksanaan CBT/SSE Calon Mahasiswa Baru Pascasarjana IAIN Parepare Rangkaikan Simulasi Ujian CBT/SSE Mobile


IAIN Parepare--- Selain pelaksanaan ujian berbasis CBT (Computer Based Test) dengan menggunakan komputer juga dilakukan simulasi ujian CBT dengan menggunakan perangkat mobile android dan IOS dilaksanakan di ruang Lab ICT lantai 2 gedung TIPD IAIN Parepare, Sabtu (27/07).





Simulasi ini diikuti oleh peserta ujian program pascasarjana IAIN Parepare. Menurut Kepala TIPD (Teknologi Informasi Pangkalan Data) IAIN Parepare, Sufyaldi  menjelaskan simulasi ujian CBT menggunakan Perangkat Mobile Android dan IOS,  kedepannya diharapkan Sistem Seleksi Elektronik (SSE) jalur mandiri baik strata satu (S1) maupun stara dua (S2)  sudah tidak bergantung lagi pada ketersediaan personal komputer yang terbatas dan butuh ruang khusus, akan tetapi sudah bisa menggunakan perangkat mobile, android ataupun ios.





“Ini bisa lebih efisien dan efektif karena hampir semua calon mahasiswa baru sudah memiliki perangkat tersebut, tinggal dikoneksikan ke server ujian SSE.  Kita bisa melaksanakan ujian seleksi di Auditorium yang bisa menampung ribuan peserta,  sehingga ujian cukup dibuat satu sesi saja,” jelas Sufyaldi.





Lebih lanjut, Sufyaldi mengungkapkan hasil simulasi SSE
mobile berjalan lancar tanpa kendala yang berarti.





“Jika infrastruktur pendukungnya sudah terpenuhi, insya Allah  tahun depan sudah dapat di implementasikan untuk Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur mandiri dengan jumlah peserta yang jauh lebih banyak,” tambahnya.





Sementara Ketua Panitia penerimaan mahasiswa baru Pascasarjana
IAIN Parepare Dr. Hj. Marhani mengungkapkan sebanyak 107 peserta yang mengikuti
ujian CBT.





Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan saat ditemui usai memantau langsung ujian mengaku akan terus mengembangkan ujian berbasis SSE. Ahmad juga mengungkapkan pelaksanaan ujian ini penting dilaksanakan guna mendapatkan mahasiswa yang memiliki kualifikasi kompetensi yang layak.





“Kita ingin mendapatkan mahasiswa yang memang tepat, memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik, layak untuk mengikuti perkuliahan sekaligus juga kita ingin melihat penyamaan persepsi bagaimana perkuliahan nanti dilakukan,” ucapnya saat di temui di lokasi ujian.





Rencananya Ahad (28/09) calon mahasiswa baru Pascasarjana
IAIN Parepare akan mengikuti tes wawancara.





Salah satu peserta ujian Akmal Basri berharap agar bisa
diterima sebagai mahasiswa Pascasarjana IAIN Parepare.





“Kami melihat IAIN Parepare salah satu perguruan tinggi yang
cukup kompeten di dalam memberikan pendidikan khususnya di Pascasarjana,”
ucapnya usai mengikuti ujian.


Ketua Prodi HKI, Sumbang Karya Buku di Perpustakaan IAIN Parepare


IAIN Parepare--- Salah satu aktivitas penting yang dilakukan oleh dosen adalah menulis. Tulisan yang dihasilkan dapat dipublikasikan dengan berbagai macam cara. Seperti yang dilakukan oleh Ketua Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare, Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., M. Ag.





Rusdaya menulis sebuah buku yang berjudul Fiqh Munakahat 4 Mazhab dan Kebijakan Pemerintah. Ratusan buku telah tercetak dan 5 di antaranya diserahkan ke perpustakaan IAIN Parepare, pada Jum’at lalu (26/07).





Kepala Unit Pelaksana (UPT) Perpustakaan, Usman menerima
langsung buku tersebut secara simbolis di gedung Perpustakaan IAIN Parepare.





“Bertambah lagi satu dosen IAIN Parepare yang menyerahkan bukunya ke perpustakaan sebagai bahan literasi bagi pemustaka terutama para mahasiswa yang ada di IAIN Parepare untuk dapat memiliki wawasan terkait dengan buku fiqih yang di serahkan oleh ketua program studi Hukum Keluarga Islam (HKI)  dalam hal ini Ibu Dr. Hj Rusdaya. Saya selaku kepala perpustakaan berterima kasih kepada ibu yang telah mewakafkan hasil karyanya di perpustakaan kita,” ucapnya.





Lebih lanjut, Usman mengaku mengapresiasi melihat antusias
para dosen lingkup IAIN Parepare  dalam
hal menulis buku.





“Syukur Alhamdulillah antusias dari bapak dan ibu dosen yang
ada dalam lingkungan IAIN Parepare sungguh sangat diapresiasi luar biasa
terutama dalam hal berkarya menerbitkan buku yang juga memang merupakan salah
satu program yang dicanangkan oleh Bapak Rektor IAIN Parepare pada tahun ini
yakni paling tidak dosen Parepare bisa berkarya dengan melahirkan karya tulis
ilmiah sebanyak 100 buku,” jelasnya Usman, Kepala UPT Perpustakaan IAIN
Parepare





Nantinya buku-buku yang diserahkan oleh para dosen ke
perpustakaan akan diprioritaskan untuk dibedah melalui kegiatan-kegiatan
formal.





“Untuk sekarang ini buku-buku yang telah diserahkan oleh
para dosen telah dipajang di etalase ruang tengah lantai 1 perpustakaan IAIN
Parepare untuk bisa dilihat oleh para pemustaka seperti yang ada di belakang
saya ini bahwa Inilah hasil karya monumental dari para dosen-dosen terbaik kita
yang ada di IAIN Parepare,” tambahnya.





Selain penyerahan buku dalam bentuk cetakan, Usman juga berharap agar para dosen yang telah menyerahkan buku dapat juga menyerahkan buku dalam bentuk digital untuk mendukung digital library kampus.





Buku yang ditulis Dr. Hj. Rusdaya ini dapat juga  dijadikan sebagai bacaan tuntunan untuk
mahasiswa bagi yg sudah berkeinginan untuk membina rumah tangga. Selain itu,
dapat dijadikan sebagai rujukan dalam pembuatan makalah, tugas dan skripsi
terkhusus bagi Prodi Hukum Keluarga Islam (HKI).





“Semoga buku ini fikih munakahat yang intinya tuntunan untuk
memilih pasangan hidup,  agar pernikahan
berkah sakinah mawaddah wa rahmah dan seluk beluk pernikahan dalam Islam,  lebih banyak dibaca lagi oleh pengunjung
perpustakaan,” harap Rusdaya saat diwawancarai via whatsapp, Sabtu (27/07).





Saat ini, IAIN Parepare juga telah mempunyai penerbitan yang
bernama IAIN Parepare Nusantara Press. Para dosen akan dibantu dalam proses
pengurusan ISBN sampai pada percetakan. Hal ini dilakukan dalam rangka
mendukung program 100 buku.


Jumat, 26 Juli 2019

Sambut Kontigen IAIN Parepare Pasca PIONIR IX, Rektor Tepati Janji


Humas IAIN Parepare--Pasca perhelatan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) di UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang dua Pekan Lalu. Rektor IAIN Parepare menyambut kedatangan Kontingen IAIN Parepare di Ruang Seminar Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD). Jumat, (26/07)





Ketua kontingen Dr. Muhammad Saleh, M. Ag., dalam laporannya
menyampaikan kontingen IAIN Parepare  dari 16 cabang lomba yang diperlombakan hampir
70 persen lanjut ke babak berikutnya. Seperti cabang takraw, Futsal, debat bahasa
Inggris, Karate,dan  Pop Solo.





Lanjutnya, Untuk debat Konstitusi melaju hingga final dan
berhasil meraih emas setelah mengalahkan tim debat dari UIN Sunan Ampel”. Ungkap
Saleh dalam laporannya





Selain itu untuk pop solo dan catur berhasil meraih harapan
dua “dan alhamdulillah IAIN Parepare berada pada posisi ke 20 dari 41 perguruan
tinggi yang mendapat medali karena ada 3 perguruan tinggi yang sama sama
memiliki satu emas”. Tambahnya lagi





Kemudian Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor ketika
memberikan arahan juga menyampaikan bahwa tanpa medalipun Kita sudah Bangga,





“karena sudah dapat memperkenalkan kampus kita ditingkat
nasional bahwa IAIN Parepare juga bisa eksis dengan mengikuti kegiatan PIONIR
ini dalam rangka mengharumkan nama institusi kita”.ungkap rektor saat
memberikan arahan





Sehingga rektor berharap kepada kontingen jangan berkecil hati karena hanya membawa satu medali.  “Tetapi ini adalah sudah sangat lumayan dan kontingen bisa pulang dengan sehat wal afiat” tambahnya lagi





Dan mewakili dari seluruh civitas akademika mengucapkan
banyak terima kasih kepada kontingen yang telah berjuang di UIN Malang.





Lebih lanjut, sesusai yang pernah rektor janjikan, kepada yang berprestasi akan diberikan apresiasi berupa pemberian keringanan pada pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada yang mendapatkan juara pada ajang PIONIR.





Sehingga pada debat konstitusi Wiwin, Riska Angreni dan Nurul Annisa yang berhasil meraih juara 1 akan dibebaskan pembayaran UKT pada semester ganjil dan genap tahun akademik 2019/2020, Selain itu juga mendapatkan bantuan tunai dari kementerian agama.





Dan bagi peserta yang lain akan diberikan piagam penghargaan
karena telah ikut berprestasi pada perhelatan PIONIR ke IX di UIN Malang.


Kamis, 25 Juli 2019

Data Inventarisasi BMN Mempengaruhi Penyusunan RKAL


Humas IAIN Parepare --- Memasuki hari ke 4, Rabu, 25/7/2019, Diklat Teknis Pengelolaan Barang Milik Negara yang diselenggarakan oleh Pusdiklat Tenaga Administrasi Balitbang Kemenag RI kerjasama IAIN Parepare berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang dikeluarkan panitia pelaksana. Meski jadwal materi diklat cukup padat, sebanyak 30 peserta tetap mengikuti materi dengan santai tetapi tetap serius dan sungguh-sungguh dalam mengikuti materi.





Muhammad Ishak, salah satu peserta diklat yang ditemui disela-sela istirahat mengaku puas dengan materi dan narusumber dalam kegiatan tersebut. Materi diklat ini cukup komprehensif dan tuntas membahas tentang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN), mulai dari hulu hingga hilirnya. Ishak yang juga menjabat sebagai Kasubag Keuangan dan PBMN IAIN Parepare berharap diklat ini memberikan pengetahuan dan tanggung jawab yang cukup kepada peserta tentang pentingnya pengelolaan BMN.





Seperti yang tercantum dalam jadwal, materi yang diberikan dalam diklat teknis ini adalah 1) Tata cara perencanaan dan kebutuhan BMN; 2) Tata cara penetapan status penggunaan BMN; 3) Tata cara penggunaan BMN; 4) Tata cara pemusnahan dan penghapusan BMN; 5)Tata cara pemindahtanganan BMN; 6) Tata cara penatausahaan barang persediaan; 7) Tata cara inventarisasi dan pelaporan BMN; dan 8) Penerapan aplikasi SIMAK BMN. Sementara, pemateri diklat berasal dari Pusdiklat Kemenag RI dan KPKNL Makassar.





Peserta diklat lainnya, Suherman mengatakan, jika menyimak materi-materi diklat PBMN ini, maka dapat dipahami bahwa BMN yang dimiliki setiap instansi pemerintah sudah sangat terpola melalui sistem manajemen pengelolaan yang sistematis dan komprehensif. Mulai dari perencanaan, pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, penatausahaan, pengalihtanganan, penghapusan, inventarisasi dan pelaporan BMN. Apabila sistem manajemen ini berjalan dengan baik, maka saya yakin, asset instansi pemerintah akan optimal, efektif dan efesien.





"Salah satu poin yang saya pahami seputar PBMN dari uraian Eka Putra, pemateri dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Makassar adalah posisi strategis Pengelola BMN," kata Suherman. Menurut Eka Putra, lanjutnya mengulas penjelasan pemateri, pengelola BMN jangan memposisikan diri sebagai pengimput data semata. Tetapi jadilah pengelola BMN yang berkontribusi terhadap pengambilan kebijakan pimpinan melalui ketersediaan data base dan inventarisasi BMN.





Data base dan inventarisasi BMN merupakan kunci dari penentuan regulasi dan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Lembaga (RKAL). Salah dan tidak mampu menyodorkan data inventarisasi BMN kepada pimpinan, maka akan berpotensi melahirkan Rencana Kerja dan Anggaran Lembaga (RKAL) yang kurang tepat dan tidak efesien," urai Suherman saat dimintai keterangannya. "Kerja-kerja Pengelola BMN adalah salah satu urat nadi lembaga, jika urat ini tersumbat atau putus maka berdampak negatif terhadap pengembangan lembaga," kata Suherman menambahkan.


Rabu, 24 Juli 2019

Gelar Rapat Pimpinan, Rektor Evaluasi Program dan Manajemen Kerja


Humas IAIN Parepare --- Memasuki tahun pertama perubahan STAIN menjadi IAIN Parepare, Rektor secara konsisten dan kontinyu melakukan program penataan organisasi dan membangun sistem manajemen kerja organisasi yang baik. Upaya ini kembali dilakukan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) Institut Agama Islam (IAIN) Parepare yang digelar di gedung Perpustakaan Lt. 5, Rabu, 24/7/2019.





Melibatkan seluruh pemangku jabatan dalam lingkup organisasi IAIN Parepare, seperti para Wakil Rektor, Kepala Biro, para Dekan Fakultas, para Wakil Dekan Fakultas, Kepala LPM, Kepala LP2M, Kepala Perpustakaan, Kepala TIPD dan Ketua Ma'had Jamiyah. Rapat Pimpinan ini secara fokus membahas dan mengevalusi program dan sistem manajemen yang sedang berjalan.





Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan ketika ditemui usai kegiatan menguraikan latar belakang dan tujuan pelaksanaan Rapat Pimpinan yang digelar kali ini. Menurut Rektor, Rapat Pimpinan yang dihadiri semua unsur pimpinan ini dimaksudkan untuk merefresh dan meneguhkan semangat dan komitmen para unsur pimpinan dalam melaksanakan amanah dan tanggung jawab yang diberikan kepada mereka. "Kita ingatkan tugas, amanah dan tanggungjawab mereka sebagai pejabat," paparnya.





Pandangan Rektor ini sejalan dengan teori manajemen yang memposisikan pimpinan pada top/middle level management yang berperan penting dan menjadi pengendali kinerja organisasi. Jika unsur pimpinan organisasi memiliki semangat yang tinggi, maka arah dan kinerja organisasi mengalami peningkatan. Upaya Rektor untuk merefresh dan memotivasi para unsur pimpinan fakultas, lembaga dan unit menjadi langkah yang penting dalam penataan manajemen kerja.
Selain itu, kata Rektor, Rapat Pimpinan ini, juga bermaksud untuk melakukan penyamaan persepsi dan pandangan antar setiap unit kerja terhadap implementasi teknis, tata kelola administrasi dan peraturan-peraturan lainnya. Dalam pengamatannya, Rektor menemukan banyak perbedaan dalam pelaksanaan kegiatan, khususnya masalah administrasi dan persuratan pada setiap unit kerja. Seharusnya, ada persamaan mekanisme.
"Seharusnya, masalah tata kelola administrasi, semua unit kerja harus sama, jangan ada perbedaan," paparnya. "Begitu pun terhadap peraturan-peraturan. Seharusnya ada kesamaan pemahaman dari setiap unit kerja agar dalam pelaksanaan kegiatan, tidak terjadi tumpang tindih antar satu bagian dengan bagian lain, atau antar satu fakultas dengan fakultas lainnya, dst.," papar Rektor serius.





Rektor menyampaikan bahwa dalam Rapat Pimpinan yang digelar, telah terbangun kesepakatan dan komitmen bersama antar unsur pimpinan untuk melakukan tata kelola administrasi sesuai dengan peraturan yang ditentukan. Demikian halnya, masalah laporan kegiatan. Rektor menekankan kepada setiap unit kerja pengguna anggaran agar membuat laporan keuangan yang baik dan benar. "Kita tidak menginginkan, ada laporan yang salah, karena laporan yang salah akan menimbulkan kesulitan pada masa datang," kunci Rektor memberikan keterangannya.


Senin, 22 Juli 2019

Pusdiklat Balitbang Diklat Kemenag RI Gelar Diklat Teknis PBMN di IAIN Parepare


Humas IAIN Parepare ---- Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Balitbag Diklat) Kementerian Agama RI menggelar Diklat Teknis Pengelolaan Barang Milik Negara (PBMN) di IAIN Parepare. Pembukaan diklat teknis PBMN ini berlangsung, Senin, 23/7/2019 dan dihadiri langsung oleh Kepala Pusdiklat, Drs. H. Saeroji, MM. Kehadiran H. saeroji di Parepare adalah yang ke 2 kalinya, setelah hadir pada tahun lalu dalam kegiatan diklat SOP di tempat yang sama.





Penyelenggaraan diklat teknis PBMN merupakan diklat kerjasama antara Pusdiklat Tenaga Administrasi Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Agama RI dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare sebagai bentuk realisasi MoU yang ditandatangani kedua bela pihak tahun 2018 lalu. Diklat teknis PBMN ini akan berlangsung selama 5 hari, yaitu 22 - 26 Juli 2019 dan diikuti 30 peserta dari 4 PTKIN, yaitu IAIN Parepare, IAIN Bone, IAIN Palopo dan STAIN Majene Sulbar.





H. Saeroji selaku Kepala Pusdiklat dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan diklat kerjasama antara Pusdiklat dengan IAIN Parepare. Menurutnya, model diklat kerjasama ini sangat efektif dan efesien karena dapat menghemat anggaran yang cukup signifikan dengan hasil (ouput) yang maksimal. Diklat kerjasama dengan IAIN Parepare termasuk terobosan baru yang dilakukan Pusdiklat untuk PTKIN di Indonesia. Ke depannya, Kepala Pusdiklat akan berupaya mengembangkan model diklat kerjasama ini secara luas dengan PTKIN yang ada di Indonesia.





"Secara struktural, Pusdiklat Balitbang Diklat merupakan lembaga yang memiliki kewajiban dan bertanggung jawab terhadap pengembangan sumber daya Pegawai Negeri Sipil (PNS). Oleh karenanya kami akan mendorong peningkatan kualiatas dan kompetensi para PNS, khususnya dalam lingkup Kementerian Agama RI," papar H. Saeroji yang bulan September akan datang memasuki masa purna bakti. Dalam penuturannya, dia mengakui peningkatkan kompetensi PNS sangat penting karena tugas dan tanggung jawab PNS semakin kompleks. Diklat teknis dilaksanakan guna meningkat kemampuan dan skill PNS pada bidang tertentu/khusus.





Sementara Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan yang memberikan sambutan menyampaikan rasa syukurnya atas pelaksanaan diklat teknis PBMN. Rektor menyebut kegiatan itu sebagai perwujudan atau realisasi dari MoU antara Pusdiklat Balitbang Kemenag dengan IAIN Parepare yang ditandatangani tahun lalu. Untuk itu, Rektor berterima kasih kepada Kepala Pusdiklat yang berkomitmen melaksanakan diklat teknis PBMN di IAIN Parepare yang menurutnya sangat dibutuhkan bagi tenaga teknis pengelola barang milik negara di kampus ini.





Melalui diklat teknis PBMN ini, Rektor berharap dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi peserta sehingga memuncul pengelolaan administrasi, kesadaran dan tanggung jawab terhadap barang milik negara. Pengelolaan administrasi secara baik terhadap barang milik negara sangat penting dilakukan karena kesalahan administrasi dapat berdampak fatal. Rektor mencontohkan kasus dibeberapa PTKIN yang harus kehilangan asset berupa tanah/bangunan dikarenakan tidak tertibnya pengadministrasian barang milik negara tersebut.





Rektor juga menyebut pentingnya pengelolaan administrasi barang milik negara karena berimplikasi terhadap laporan, perencanaan dan pengusulan anggaran. Rektor mencontohkan salah satu asset IAIN Parepare berupa gedung "N" telah diusulkan penghapusannya karena berdasarkan penilaian tim ahli, gedung tersebut dalam status "awas" sehingga tidak layak lagi digunakan. Oleh karena itu, Rektor berpesan khusus kepada peserta agar mengikuti diklat teknis PBMN tersebut secara sungguh-sungguh dan on time terhadap waktu yang telah ditentukan. Sehingga output yang dihasilkan adalah tenaga-tenaga yang kompeten dan profesional dalam pengelolaan barang milik negara.





Dalam pembukaan diklat teknis PBMN ini, selain dihadir Rektor IAIN Parepare dan Kepala Pusdiklat Balitbang Kemenag, juga hadir Wakil Rektor Bidang AUPK, H. Sudirman L., dan Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin. Seperti diketahui, sebelum Hj. Musyarrafah Amin menjabat Kepala Biro AUAK IAIN Parepare, beliau adalah pejabat teras Pusdiklat Balitbang Kemenag RI.


FEBI Berbenah Menyambut HUT Kemerdekaan RI ke - 74


Humas IAIN Parepare --- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare bergerak cepat dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke- 74 Kemerdekaan RI. Wakil Dekan FEBI, Yasin Soumena melalui pesan whatshapp tertanggal 22/7/2019 menyatakan FEBI siap menyambut HUT ke- 74 Kemerdekaan RI. Penyambutan FEBI terlihat dari penataan kantor dengan melakukan pembersihan dan pemasangan bendera merah putih dan aksesoris penyambutan kemerdekaan lainnya.
Apa yang dilakukan FEBI dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI merupakan tradisi nasionalisme yang telah mengakar bagi seluruh rakyat Indonesia. Menjelang bulan Agustus, yang dimulai bulan Juli, lazimnya masyarakat Indonesia sudah menyibukkan diri melakukan persiapan penyambutan HUT kemerdekaan. Perkantoran, rumah, pekarangan, dan jalanan mulai dibersihkan, diperbarui dan didekorasi. Pagar, bagian kantor dan rumah di cat dan didesain estetik dengan nuangsa merah putih, tema kepahlawanan, dll.





Dari beberapa sumber yang kami himpun, Pemerintah RI telah merilis tentang peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 2019 melalui Kementerian Sekretariat Negara. Menteri Sekretaris Negara Pratikno telah menandatangani surat No. B 681 /M Sesneg/Set/TU 00 04/06/2019 tentang Penyampaian Tema dan Logo Peringatan Hari Kemerdekaan Tahun 2019 yang disampaikan ke pimpinan lembaga negara dan institusi. Tema yang diusung adalah "Menuju Indonesia Unggul".





Dalam surat tersebut, Pratikono menyampaikan bahwa tema dan logo peringata HUT Kemerdekaan ke-74 RI dapat diunduh melaui situs resmi Sekretariat Negara. Mensesneg juga mengimbau kepada pimpinan lemnbaga, institusi pemerintahan, institusi swasta, para kepala daerah, dan pihak terkait lainnya untuk ikut melakukan sosialisasi tema dan logo menyambut HUT RI tersebut.





Untuk menyemarakan HUT Kemerdekaan ke-74 RI, pihaknya meminta masyarakat untuk mengibarkan Bendera Merah Putih serentak di lingkungan instansi mulai 1 Agustus hingga 31 Agustus 2019. Selain itu, pemerintah mengimbau partisipasi masyarakat dengan memasang umbul-umbul, dekorasi, dan hiasan lainnya yang sejalan dengan tema HUT Kemerdekaan ke-74 RI.





Yasin Soumena mengakatan ketika dikonfirmasi, apa yang dilakukannya ini merupakan kegiatan rutin yang selalu dilakukan oleh civitas akademika IAIN Parepare setiap tahunnya menjelang HUT RI. FEBI hanya mengawali dan akan diikuti oleh fakultas, UPT dan lembaga dalam lingkup IAIN Parepare.


Pengumuman Kelulusan Jalur Mandiri IAIN Parepare



Minggu, 21 Juli 2019

PIONIR IX 2019: IAIN Parepare Juara 1 Debat Konstitusi


Humas IAIN Parepare--Tim debat Konstitusi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare berhasil meraih juara satu pada ajang Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX se PTKIN di UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang. (20/07)





IAIN Parepare menyabet emas Setelah mengalahkan tim debat UIN Sunan Ampel Kota Surabaya dengan Skor beda Tipis.





Adapun Lomba Debat Konstitusi telah berlangsung selama 7
hari, 15-20 juli 2019. Untuk babak penyisihan diikuti sebanyak 37 PTKIN di
gedung D UIN Malang dan pada saat memasuki tahap semi final dan final
dilaksanakan di ruang senat lantai 4 gedung Rektorat UIN Malang.





Tim Debat IAIN Parepare terdiri dari Nurul Anisa, Wiwin, dan
Riska. Mereka bertiga merupakan mahasiswa dari fakultas Syariah dan Hukum Islam
IAIN Parepare.





Wakil Rektor III Muhammad Saleh dan Sekaligus pendamping tim
debat mengatakan bahwa tim debat IAIN Parepare memang layak Juara.





“Alhamdulillah dengan kemenangan tim debat konstitusi ini,
IAIN Parepare akhirnya bisa pulang dengan membawa gelar juara”. Ungkap Saleh
saat ditemui usai pengumuman kemenangan





Iskandar Offisial Tim Juga berharap kejuaran ini dapat meningkatkan
kualitas dan motivasi Bagi tim debat untuk selalu berkarya dan berprestasi.





Annisa salah satu anggota tim debat juga mengungkapkan
kebahagiaannya bahwa perjuangannya bersama tim tidak sia-sia.





“akhirnya bisa juara bisa juara I. Padahal lawan kami saat final itu sangat kuat ditambah saat debat kita berada pada posisi kontra” ungkap Nisa.


Jumat, 19 Juli 2019

Pelepasan 224 Mahasiswa ke Lokasi PPL, Dekan Fakshi Ingatkan Tagline dan Kode Etik


Humas IAIN Parepare --- Jumat, 19/7/2019, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) melakukan acara pelepasan mahasiswa Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di Aula Kampus, ba'da shalat Jumat. Acara pelepasan ini diikuti oleh 224 mahasiswa PPL yang berasal dari 4 program studi (prodi) yaitu prodi Ahwal Syakhsiyah (AS), prodi Hukum Ekonomi Islam (HEI), prodi Hukum Tata Negara (HTN) dan prodi Hukum Pidana Islam (HPI).





Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Dr. Muliaty, M.Ag., Wakil Dekan Bidang AUPK, Dr. KH. Agus Muchsin, Ketua Prodi Ahwal Syakhsiyah, Dr. Hj. Rusdaya Basri, Lc., sekaligus ketua panitia, Ketua Prodi Hukum Ekonomi Islam, Andi Bahri, SH.,MH., Ketua Prodi Hukum Tata Negara, Badruzzaman, SH.,MH., Ketua Prodi Hukum Pidana Islam, Wahidin, SH., MH., Muhammad Sabir, SH.MH., dan Dr. Hj. Syaidah Syam, MH.





Hj. Rusdaya Basri selaku Ketua Panitia PPL melaporkan bahwa waktu pelaksanaan kegiatan PPL akan berlansung selama 40 hari, yaitu tanggal 22 Juli - 30 Agustus 2019 dan diikuti sebanyak 224 mahasiswa dengan rincian sebagai berikut; 1) Prodi Ahwal Syakhsiyah 41 orang; 2) Prodi Hukum Ekonomi Islam 136 orang; 3) Prodi Hukum Tata Negara 29 orang dan 4) Prodi Hukum Pidana Islam 18 orang.





Mahasiswa ini akan melaksanakan PPL di berbagai instansi, yaitu Kantor Kementerian Agama, Kantor Pengadilan Agama, Kantor Pengadilan Negeri, Kantor Kejaksaan, Kantor Polri, Kantor DPRD, dan beberapa lembaga Keuangan. Instansi-instansi tersebut tersebar di 8 kabupaten/kota, meliputi Maros, Pangkep, Barru, Parepare, Pinrang, Sidrap, Enrekang, dan Polmas (Sulbar).





Hj. Rusdaya Basri mengakui jika panitia pelaksana telah bekerja optimal dalam waktu yang singkat. "Kami butuh energi yang kuat dalam mobilitas dan komunikasi dengan berbagai instansi di berbagai kota. Untungnya kami memiliki tim yang kuat, khusus sekretaris panitia yang siap pontang panting dalam menyiapkan segala sesuatunya" puji Hj. Rusdaya Basri kepada Muhammad Sabir yang mendampinginya sebagai Sekretaris dalam kegiatan tersebut.
Sementara itu, Agus Muchsin yang diamanahkan mewakili Dekan Fakshi menyampaikan berbagai pesan dan harapan kepada mahasiswa PPL. Wakil Dekan Bidang AUPK ini mengatakan bahwa pelaksanaan PPL ini berbeda dengan PPL sebelumnya. Menurutnya, PPL ini agak istimewa karena melibatkan banyak instansi seperti Kantor Pengadilan Negeri, Polri, Kejaksaan dan DPRD. "Awalnya, mereka ini enggan menerima kita, tetapi karena kita menyampaikan dengan komunikasi yang lugas, baik dan santun maka mereka pun bersedia menerima mahasiswa kita untuk PPL," cerita Agus Muchsin ketika mendatangi institusi tersebut.





Tapi jaminannya, lanjutnya menceritakan, kami berjanji kepada mereka bahwa mahasiswa yang akan dikirim PPL adalah "mahasiswa terbaik" IAIN Parepare. Oleh karenanya, Agus Muchsin yang terkenal sebagai muballig ini berpesan kepada mahasiswa agar menjaga nama baik almamaternya. "Jagalah nama baik IAIN Parepare. Belajarlah di sana sungguh-sungguh. Perbaiki cara berkomunikasi dan bekerjasamalah dengan pimpinan dan pegawai di sana dengan baik," paparnya.
Hal senada disampaikan oleh Muliaty yang ditunjuk mewakili Rektor IAIN Parepare untuk membawa sambutan sekaligus melepas peserta PPL secara resmi. Muliaty, yang juga sebagai Dekan Fakshi mengingatkan kepada mahasiswa PPL agar berpegang teguh pada kode etik mahasiswa dan tagline IAIN Parepare, yaitu "malebbi warekkadana, makkiade ampena". "Ananda semua harus tetap mengacu pada kode etik mahasiswa dalam melaksanakan PPL meski pun jauh dari kampus. Kalian semua adalah identitas IAIN Parepare dimana pun berada. Maka tetaplah kalian menggunakan pakaian, berkomunikasi dan berperilaku sesuai dengan kode etik. Jadilah mahasiswa yang "malebbi warekkadana makkiade ampena," tegasnya.


Praktisi Hukum Bekali Mahasiswa Fakshi Ilmu "Legal Drafting"


Humas IAIN Parepare --- Program Studi Hukum Pidana Islam Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) menggelar workshop hukum tentang "Legal Drafting". Workshop yang mengangkat tema "perancangan naskah hukum (Legal Drafting) dan Kontrak Kerjasama" dilaksanakan di Aula kampus dan dibuka langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, Jumat, 19/7/2019.
Ahmad Sultra Rustan sekalu Rektor IAIN Parepare mengapresiasi dan menyambut secara positif atas kegiatan workshop yang dilaksanakan oleh Prodi Hukum Pidana Islam ini. Menurut Rektor, kegiatan workshop ini sudah baik dan juga benar. Kegiatan workshop itu baik karena merupakan kegiatan ilmiah yang sangat urgen dan bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya dalam peningkatan pengetahuan praktis dalam ilmu hukum.
Ilmu "legal drafting" merupakan pengetahuan dasar dan praktis yang harus dikuasai secara mendalam oleh setiap sarjana hukum. Kompetensi ini akan menjadi modal utama dalam menjalankan setiap profesi hukum yang ada, baik bagi seorang hakim, jaksa, pengacara, mau pun konsultan hukum lainnya. Bahkan untuk pembuatan konstitusi negara, seperti Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Desa, dll. juga membutuhkan ilmu "legal drafting" ini. Oleh karenanya, mahasiswa syariah harus paham dan tahu baik secara teori mau pun praktis tentang ilmua legal drafting.





Sementara itu, Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi), Muliaty menyampaikan bahwa pihaknya sengaja mendorong pelaksanaan workshop hukum ini karena meyakini kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa. Meski waktu pelaksanaannya singkat, tetapi workshop sangat membantu mahasiswa dalam mengelaborasi teori-teori hukum yang diperolehnya di perkuliahan dalam bentuk pengamalan praktis. "Jadi melalui workshop "Legal Drafting" ini, mahasiswa memperoleh pengetahuan praktis/teknis tentang sistematika perancangan sebuah naskah hukum. Mahasiswa harus mampu membuat dan menyusun naskah hukum yang benar.," papar Dekan dalam sambutannya.





Dalam workshop ini, selain menghadirkan unsur akademisi, yaitu Dr. Zainal Said, MH., (Pakar Hukum Ekonomi), panitia pelaksana juga mendatangkan praktisi hukum langsung dari Makassar, yaitu Anwar Ilyas, SH.,MH. Kedua narasumber ini sangat kompetibel dalam ilmu hukum dan menjadi kolaborasi narasumber yang ideal, dimana Zainal Said sebagai akademisi (ilmuan) berlatar pendidikan doktor ilmu hukum ekonomi dari Universitas Gaja Mada. Sementara, Anwar Ilyas merupakan alumni Fakultas Hukum Unhas dan bekerja sebagai praktisi hukum dan staf ahli DPRD. Malang melintang di lembaga bantuan hukum dan sekarang bekerja sebagai advokad yang cukup ternama di Makassar.





Dalam materinya, Anwar Ilyas memberikan materi dengan lebih banyak mengungkap pengalaman - pengalaman praktisnya dalam menjalankan profesinya sebagai pengacara. Selain itu, alumni Fakultas Hukum Unhas ini juga mendetailkan di depan mahasiswa tentang ruang lingkup dan sistematika pembuatan dan penyusunan naskah hukum termasuk masalah kontrak perjanjian kerjasama serta implikasi hukum yqng terkait dengannya. Sementara, Zainal Said membawakan materi tentang proses legislasi di Indonesia. Melalui materi ini mahasiswa memahami tentang struktur dan mekanisme pembuatan perundang-undangan.


Rabu, 17 Juli 2019

Peserta Upacara Bendera Berdoa Untuk Perjuangan Kontingen Pioner di Malang


Humas IAIN Parepare --- Pelaksanaan upacara bendera hari kesadaran nasional rutin dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare setiap bulan pada tanggal 17. Kali ini, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam mendapat giliran menjadi pelaksana acara upacara bendera hari kesadaran nasional untuk bulan Juli 2019. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Dr. Muhammad Kamal Zubair, M.Ag., bertindak sebagai pembina upacara bendera, sementara pemimpin dan penggerek bendera berasal Resimen Mahasiswa (Menwa).





Untuk penyelenggara acara upacara bendera, Zulkarnail bertindak sebagai pembaca Undang-undang Dasar 1945, Hasnidar sebagai pembaca Sumpah Korpri, Ira Sahara sebagai pembaca Kode Etik ASN, Alfuhera sebagai pembawa susunan acara dan Intan bertindak sebagai dirgen/pemimpin lagu. Upacara bendera ini dihadiri oleh seluruh pegawai IAIN Parepare baik yang berstatus tenaga honorer, ASN pegawai kependidikan, dan ASN dosen. Kehadiran mereka diabsesi oleh pihak kepegawaian dengan menandatangani absen yang diedarkan pasca pelaksanaan upacara bendera.





Muhammad Kamal Zubair dalam amanahnya sebagai pembina upacara menyampaikan bahwa pelaksana upacara bukan sekedar rutinitas semata, tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi pegawai, khususnya dalam membangun silaturrahim, kebersamaan dan meng-update berbagai informasi antar sesama pegawai. Upacara bendera ini adalah satu-satunya momentum untuk saling bertemu dan bercengkrama antara satu yang lain, karena waktu selain ini, semuanya disibukkan dengan pekerjaan masing-masing.





Pada kesempatan ini pula, Muhammad Kamal Zubair memberikan apresiasi atas kebijakan pimpinan, khusus Rektor IAIN Parepare atas berjalannya tim Monitoring dan Evaluasi pada setiap Fakultas dan unit. Menurutnya, kegiatan monitoring dan evaluasi ini akan memberikan efek dan manfaat terhadap peningkatan kinerja, mengukur serapan anggaran dan pertanggungjawaban keuangan yang pada setiap fakuktas dan unit. Oleh karenanya, doktor ilmu ekonomi Islam ini menghimbau kepada semua fakultas dan unit untuk mengsupport tim monitoring dan evaluasi dalam melaksanakan tugasnya.





Selain itu, Muhammad Kamal Zubair mengingatkan kepada koleganya, khususnya para dosen agar memanfaatkan waktu yang lagi "slow" karena libur perkuliahan. "Mari kita memanfaatkan waktu dengan melaksanan kegiatan Menulis, Riset dan Pengabdian. Mumpung waktu lagi "slow". Riset dan pengabdian adalah bagian dari tri darma perguruan tinggi yang harus dilaksanakan oleh setiap dosen, selain pengajaran," paparnya dihadap peserta upacara.





Sebelum mengakhiri amanah selaku pembina upacara, Muhammad Kamal Zubair mengajak kepada seluruh peserta upacara bendera untuk berdoa kepada kontingen IAIN Parepare yang sedang berjuang di ajang Pioner. "Semoga anak-anak kita yang sedang bertaruh di ajang Pioner dapat mempersembahkan yang terbaik dan mengharum nama baik IAIN Parepare," harapnya dalam doa.
Usai pelaksanaan upacara bendera, para peserta tidak langsung pulang ketempatnya masing-masing. Sebagian di antaranya berbincang dan bercengkrama satu dengan yang lain sambil menikmati bubur kacang ijo yang telah disiapkan. Sebagian lainnya, sibuk mengantri untuk menandatangani absen yang diedarkan. Nampak sekali jalinan silaturahmi yang kuat di antara mereka.


Selasa, 16 Juli 2019

Forum Humas: Jadikan PIONIR momentum strategis perkenalkan PTKIN di Dunia


Humas IAIN Parepare (Malang) --- Selain perlombaan, Pekan Ilmiah Olahraga seni dan Riset (PIONIR) IX tahun 2019 juga dilaksanakan kegiatan Forum Humas Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Indonesia di gedung rektorat Lantai 5 UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang Pada Senin (15/07).





Forum ini dipimpin langsung oleh koordinator forum, Suhirman
Aditya (Humas UIN Mataram) dan diikuti oleh seluruh humas PTKIN yang hadir
dalam kegiatan tersebut.





Adapun poin penting yang disepakati pada pertemuan ini
diantaranya adalah peran humas dalam mensukseskan kegiatan PIONIR ini. Humas dapat
mendokumentasikan dan mempublikasikan kegiatan selama pelaksanaan PIONIR di UIN
Malang baik itu melalui media sosial dan website Perguruan Tinggi.





Sekretaris Forum, Hayatul Islam mengatakan bahwa Pionir ini
merupakan momentum yang sangat strategis untuk menunjukkan PTKIN kepada dunia,
oleh karenanya dibutuhkan saluran publikasi yang efektif.





“sehingga dibutuhkan peran humas untuk mempublikasikan
setiap event PIONIR ini, baik itu melalui media sosial maupun website”. Ujarnya





Dalam kegiatan tersebut juga membahas mengenai rencana Rapat
Kerja (RAKER) humas PTKIN se Indonesia yang rencananya akan dilaksanakan pada
bulan Oktober tahun 2019 nanti.





“rakernas ini nanti akan membahas tentang program-program
kehumasan diantaranya adalah peningkatan SDM Humas dalam menyongsong era
industri 4.0” tambahnya lagi disela sela rapat.


Syukur Lolos masuk babak FINAL Pop Solo PIONIR ke IX


Humas IAIN Parepare (Malang) --- Selasa,(16/07). Pop Solo Islami Putra Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare lolos ke sepuluh besar pada babak penyisihan PIONIR ke IX di Home Theater  Fakultas Humaniora Universitas Maulana Malik Ibrahim Malang.





Muhammad Syukur lolos 10 besar Final dari 51 peserta yang
ikut Pop Solo Islami dengan total skor 920 Urutan kedua dari Ranna Shapira.





Saat dihubungi humas setelah usai pertandingan syukur sangat
senang dapat lolos ketahap selanjutnya.





“awalnya saya sempat gugup, tetapi saya terus menyemangati diri bahwa saya bisa”. Semoga saya dapat memberikan yang terbaik besok di final” tuturnya.





Final Pop Solo Islami akan dilaksanakan pada hari rabu
tanggal 17 Juli 2019 dengan menghadapi 10 finalis. Syukur mengharapkan dukungan
dan doa dari keluarga besar civitas akademika IAIN Parepare untuk menambah
spirit dalam mengikuti final.





Sementara itu, untuk cabang karate Amal sempat masuk delapan
besar setelah mengalahkan perwakilan dari IAIN Pekalongan pada babak penyisihan
dan wakil dari UIN Yogyakarta  di 16
besar. Namun amal harus takluk dari Satria wakil IAIN Samarinda.


Pendaftaran Program Beasiswa Bidikmisi Dibuka hingga Agustus


Humas IAIN Parepare --- Mahasiswa Baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare tahun akademik 2019 boleh bernapas legah. Salah satu program beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa baru, yaitu Beasiswa Bidikmisi kembali menerima calon penerima Beasiswa dengan membuka pendaftaran dan seleksi.





Kepala Bagian Akademik, Naharuddin yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Pengelola Program Beasiswa Bidikmisi membenarkan informasi tersebut saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa, 16 Juli. Naharuddin mengatakan bahwa pendaftaran program beasiswa Bidikmisi telah dibuka sejak 1 Juli lalu dan akan berakhir bulan Agustus 2019. Banyak mahasiswa yang telah datang ke kantor Akademik dan mengkomfirmasi tentang informasi pendaftaran beasiswa Bidikmisi tersebut. Menurutnya, mahasiswa sangat antusias untuk mendaftarkan diri sebaga penerima mahasiswa dan memperkirakan jumlah pendaftar akan membludak.





Naharuddin memastikan seleksi calon penerima Beasiswa Bidikmisi akan berjalan ketat dan selektif. Jumlah kuota penerima Beasiswa Bidikmisi yang diberikan Kementerian Agama RI untuk IAIN Parepare tahun akademik 2019 ini hanya berkisar 103 mahasiswa. Meski mengalami peningkatan jika dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah sekitar 93 mahasiswa. Tetapi jumlah kuota yang hanya ratusan itu tidak sebanding dengan jumlah mahasiswa baru yang hampir mencapai dua ribuan orang.





Meski pun demikian, Naharuddin menjamin proses seleksi tersebut berjalam akuntabel dan transparan. "Ada tim seleksi yang ditunjuk untuk melakukan penilaian terhadap kelayakan calon penerima. Selain melalui verifikasi berkas, tim seleksi akan mewawancarai calon sekaligus melakukan kunjungan langsung ke rumah orangtua yang bersangkutan untuk memverifikasi kesesuaian berkas yang diajukan dan menilai kemampuan ekonomi keluarga tersebut," urai Naharuddin.





"Indikator utama penilaian terletak pada prestasi akademik dan non akademik yang diraih calon penerima saat di sekolah. Ukurannya akan dilihat dari nilai rapor, sertifikat, dan prestasi yang diraih saat sekolah di tingkat sekolah menengah. Sementara indikator kemampuan ekonomi orangtua akan dinilai berdasarkan hasil survey yang dilakukan tim saat berkunjung langsung ke rumah orangtua. Jadi proses penilaiannya akan berjalan objektif," jelas Naharuddin.





Program Beasiswa Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan yang dikelola IAIN Parepare yang diperuntukkan bagi lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat yang telah terdaftar secara sah sebagai mahasiswa IAIN Parepare dan memiliki potensi akademik yang baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi.





Berdasarkan pengumuman yang dirilis pihak pengelola, jadwal pendaftaran program penerima beasiswa Bidikmisi melalui 3 jalur, yaitu 1) Mahasiswa yang lulus melalui jalur SPAN-PTKIN, masa pendaftarannya adalah 1 Juli - 2 Agustus 2019; 2) Mahasiswa yang lulus melalui jalur UM-PTKIN, masa pendaftarannya adalah 1 Juli - 2 Agustus 2019; dan 3) Mahasiswa yang lulus melalui jalur Mandiri adalah 22 Juli - 5 Agustus 2019.





Ada pun persyaratan yang harus dipenuhi adalah 1) Surat keterangan tidak mampu dari lurah/kepala desa tempat domisi orangtua; 2) Bagi mahasiswa yatim/piatu melampirkan surat keterangan meninggal dari lurah/kepala desa; 3) Fotocopy kartu keluarga; 4) Fotocopy kartu mahasiswa; 5) Fotocopy pembayaran PBB rumah domisi; 6) Fotocopy rekening air PDAM jika ada; 7) Fotocopy rekening listrik; 8) Fotocopy jaminan kesehatan; 9) Fotocopy rapor semester IV-VI yang dilegalisir; 10) Fotocopy prestasi akademik dan non akademik; 11) Foto rumah orangtua, luar dalam; 12) Surat keterangan luas lahan pertanian; 13) Surat keterangan milik usaha; dan 14) Foto warna ukuran 3 x 4 sebanyak 2 lembar.





Pendaftaran Beasiswa Bidikmisi dilakukan secara online dengan mengakses laman www.beasiswa.iainpare.id. Alur pendaftarannya dimulai dengan registrasi dan validasi user account pada laman tersebut di atas lalu memasukkan email dan password (login). Selanjutnya mengisi data pada kolom yang tersedia dan mencetak formulir pendaftaran. Menyetor formulir pendataran tersebut dengan melampirkan dokumen persyaratan langsung kepada pihak pengelola di kantor akademik center IAIN Parepare. Selanjutnya, pengelola melakukan seleksi berkas dan mengumumkannya pada tanggal 16 Agustus 2019. Calon peserta yang dinyatakan lulus berkas akan diwawancarai dan diverifikasi faktual melalui survey langsung. Kelulusan penerima program beasiswa Bidikmisi tahun akademik 2019 akan diumumkan secara resmi pada tanggal 2 September 2019.





Program beasiswa Bidikmisi ini sangat membantu mahasiswa karena biaya kuliah dan biaya hidup mereka akan ditanggung selama 8 semester (selesai kuliah). Bantuan ini diberikan setiap semester dalam bentuk tunai melalui rekening bank masing-masing penerima. Jumlah yang diterima dari Beasiswa Bidikmisi ini mencapai 48 juta selama 8 semeter. Jumlah nominal ini, tentu saja sangat membantu mahasiswa dalam menjalani proses perkuliahannya selama di IAIN Parepare.


Menteri Agama RI Membuka Acara PIONIR ke IX, Rektor Menitip Pesan Kepada Kontingen IAIN Parepare


Humas IAIN Parepare (Malang) --- Pembukaan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) ke IX Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tahun 2019, berlangsung megah dan spektakuler yang dipusatkan di lapangan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Kota Malang pada senin (15/07) malam





Sebanyak 3.992 peserta dan 704 Offisial dari 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), tak ketinggalan IAIN Parepare juga  turut andil pada kegiatan ini dengan membawa 47 Kontingen Lomba dan 5 orang Offisial.





Acara yang mengusung tema “The spirit of Unity” dibuka langsung oleh menteri agama, Lukman Syarifuddin yang didampingi oleh Dirjen Pendis Kamaruddin Amin dan Rektor UIN Maulana Malik.





Acara yang mengusung tema “The spirit of Unity” dibuka langsung oleh menteri agama, Lukman Syarifuddin yang didampingi oleh Dirjen Pendis Kamaruddin Amin dan Rektor UIN Maulana Malik.





Menteri agama mengawali sambutannya dengan pantun dihadapan peserta PIONIR. “Bertabur bintang dilangit sana, disinipun ramai bintang sains, bintang seni dan bintang olahraga” ujar Lukman Syarifuddin





Kemudian Menag menyatakan misi utama PIONIR sesuai dengan tag line “Spirit of unity” merupakan bentuk toleransi dan semangat moderasi beragama untuk memperkuat tali silaturahmi, pionir harus menjadi sarana perekat tali asah, tali asih dan tali asuhantar civitas akademika PTKIN.





“Pionir diharapkan menjadi cara kita menyulam kembali ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah kita”.tambah Lukman saat sambutan.





Pembukaan PIONER ke XIX di Malang juga dihadiri Rektor PTKIN se Indonesia. Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan nampak hadir duduk bersama dengan Rektor lainnya di deretan kursi undangan VIP. Pasca pembukaan, Rektor didampingi Wakil Rektor Bidang Kerjasaman dan Kemahasiswaan, H. Muhammad Saleh yang juga bertindak sebagai Ketua Kontingen bertemu langsung dengan para atlet yang tergabung dalam kontingen IAIN Parepare. Pada kesempatan itu, Ahmad Sultra Rustan kembali mengingatkan kepada seluruh kontingen agar menjaga nama baik IAIN Parepare dengan berpegang pada tagline "Malebbi warekkadana makkiade ampena".


Senin, 15 Juli 2019

Dirjen Pendis Bahas pentingnya Akselerasi Guru Besar pada Forum Rektor


Humas IAIN Parepare (Malang)--- Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se Indonesia menjadikan isu akselerasi guru besar sebagai tema pertemuan kali ini di gedung rektorat lantai 5 Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Kota Malang.(15/07).





Rektor IAIN Parepare bersama 40 Pimpinan PTKIN hadir pada kegiatan tersebut, forum rektor ini juga dihadiri  oleh Dirjen Pendis Prof.Phil.Kamaruddin Amin, MA, Dalam rangka penguatan PTKIN.





Sejumlah persoalan yang dibahas pada forum rektor, namun
tema yang paling mendesak untuk dibahas adalah mengenai persoalan akselerasi
Lektor Kepala untukmenjadi Guru besar .





Dirjen pendis dalam arahannya, mengimbau kepada pimpinan PTKIN agar bersama-sama memantau dalam memilih guru besar yang benar-benar akademisi  dengan kualitas yang menjanjikan. “kita berkomitmen bahwa dalam pemilihan guru besar tidak akan merobek atau menjatuhkan kualitas guru besar”. Sehingga perlunya peningkatan penelitian dan pengabdian dosen PTKIN.





Berbagai persoalan mengenai percepatan guru besar yang
muncul, saat dialog interaktif dalam forum rektor. Seperti sulitnya untuk
menjadikan lektor kepala segera menjadi guru besar karena berbentur pada aturan
tentang kewajiban dosen untuk melakukan publikasi internastional terindex
scopus.  





Padahal di PTKIN Dosen lebih aktif pada pengabdian namun
kurang pada indeks scopus. Sehingga kedepan diharapkan guru besar berbasis
pengabdian.


Prodi Pendidikan Matematika Gelar Seminar dan Produk Pembelajaran


Humas IAIN Parepare ---Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika) menggelar kegiatan Seminar Pendidikan Matematika. Kegiatan ini dirangkaikan dengan Gelar Produk Media Pembelajaran hasil karya cipta mahasiswa yang berlangsung Senin, 15 Juli di Aula IAIN Parepare.





Kegiatan yang mengusung tema "Penguatan Kultur Akademik Melalui Inovasi Pembelajaran Matematika yang Terintegrasi Nilai-nilai Islam" dihadiri dan dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Tarbiyah, H. Saepudin. Dalam sambutannya, H. Saepudin memberikan apresiasi dan penghargaan kepada inisiator pelaksana kegiatan, yaitu Ketua Program Studi Pendidikan Matematika yang berkolaborasi dengan Hima Prodi.





Dekan Fakultas Tarbiyah ini meyakini kegiatan yang bernuangsa akademik seperti yang diselenggarakan prodi-prodi akan menciptakan nuangsa dan habitual ilmiah di lingkungan akademika Tarbiyah, baik dosen mau pun mahasiswanya. "Oleh karena itu, H. Saepudin mendorong kepada Ketua-ketua Program Studi untuk saling berlomba memprogramkan kegiatan berbasis akademik. Semakin banyak kegiatan-kegiatan akademik di kampus, tentunya akan meningkatkan image dan reputasi Fakultas Tarbiyah di tengah-tengah masyarakat, khusus dalam peningkatan mutu/kualitas akademik kampus.





Selain itu, H. Saepudin juga memberikan pujian atas desain kegiatan yang digelar Program Studi Pendidikan Matematika ini, yaitu Seminar Pendidikan Matematika yang dirangkaikan dengan gelar produk pembelajaran. Desain kegiatan seperti ini, dinilai Dekan Fakultas Tarbiyah sebagai kegiatan yang berbobot. Selain memperoleh konsepsi teorikal melalui seminar, peserta juga disuguhkan hasil produk, karya mahasiswa. Hasil karya mahasiswa dalam bentuk produk ilmiah di bidang Matematika terasa sangat istimewa karena merangkum semua teori matematika dalam bentuk yang sederahana dan dapat dipahami.





Sementara Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Buhaerah dalam laporannya menyebutkan, seminar pendidikan ini tidak lain sebagai program kerja Program Studi Pendidikan Matematika dalam mendorong kegiatan kegiatan akademik yg melibatkan mahasiswa secara langsung. Dalam pelaksanaan seminar ini, panitia menghadirkan 3 pemateri yaitu Dr. Sriyanti Mustafa, M. Pd. (Dosen Pendidikan Matematika UM Parepare), Dr. Buhaerah, M. Pd. dan Zulfiqar Busrah, M.Si sebagai pemateri Internal. Seminar yang dihadiri kurang lebih 100 mahasiswa yang dipandu oleh Andi Aras, M. Pd. selaku moderator.





Dalam presentasinya, Sriyanti Mustafa mengurai tentang integrasi nilai-nilai Keislaman dalam pembelajaran Matematika. Dosen UMPAR ini dengan sangat interaktif menjelaskan paradigma Islam dalam dinamika perkembangan ilmu matematika. Ternyata Islam sangat mendukung dan bahkan menjadi sumber ilmu sains, seperti matematika. Sementara Buhaerah lebih banyak menyampaikan tentang contoh-contoh teknis pembelajaran Matematika yang memadukan nilai-nilai keislaman. Dalam teori-teori pembelajaran matematika yang dikemukakan sungguh memperlihatkan relevansi yang kuat antara Islam dan ilmu matematika. Pemateri ketiga, yaitu Zulfiqar Busrah menyampaikan materi tentang matematika sebagai Tool of Science dengan meninjau aspek terapannya.





Pasca sesi diskusi dalam forum seminar, kegiatan dilanjutkan dengan Gelar Produk Media Pembelajaran yang diikuti oleh 25 grup. Kegiatan ini merupakan bagian dari output penugasan mata kuliah Kalkulus, Metode Numerik, dan Geometri Analitik bidang yang diampuh oleh bapak Zulfiqar Busrah. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengeksplorasi aspek teoritis dalam perkuliahan menjadi satu produk media pembelajaran lintas angkatan sehingga terwujud proses belajar matematika yg efisien, efektif, kreatif dan inovatif. Untuk kedepannya, kegiatan pameran seperti ini akan ditingkatkan pada level media publikasi berbasis riset, ujar Buhaerah sebagai Ketua Program Studi Tadris Matematika IAIN Parepare.


Mahasiswa Syariah Menjadi Panutan Hukum bagi Masyarakat


Humas IAIN Parepare --- Pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa (baca: HMJ) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam menggelar kegiatan Sekolah Hukum dan Advokasi dirangkaikan dengan Lomba Orasi Ilmiah yang akan berlangsung selama tiga hari, yaitu tanggal 15 - 17 Juli 2019. Kegiatan ini dibuka secara resmi Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare, Dr. Muliaty, M. Ag. yang berlangsung pagi tadi, Senin, 15 Juli di gedung Aula Serbaguna IAIN Parepare.
Dalam sambutannya, Muliaty selaku Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada pengurus Dewan Eksekutif Mahasiswa atas prakarsanya menggelar kegiatan Sekolah Hukum dan Advokasi serta Lomba Orasi Ilmiah. Menurut Muliaty, kegiatan Sekolah Hukum dan Advokasi sangat bermanfaat bagi mahasiswa, khususnya bagi mahasiswa yang akan melakukan kegiatan praktek lapangan dan juga akan menjadi bekal ketika sudah kembali di tengah-tengah masyarakat untuk mengabdi.





"Mahasiswa Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam harus membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan hukum, karena kalian adalah panutan hukum bagi masyarakat," ujar Muliaty dalam sambutannya. "Mahasiswa syariah harus mampu mempraktekkan ilmu hukumnya di tengah-tengah masyarakat sebagai panutan agar mereka (masyarakat) juga patuh dan taat terhadap hukum. Kalian harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjalankan segala ketentuan dan peraturan hukum yang berlaku" urai Muliaty.





"Tidak ada peristiwa dalam kehidupan manusia yang tidak terkait dengan hukum. Maka selaku mahasiswa Syariah, seharusnya kita menjadi sumber inspirasi dan panutan hukum. Orang yang paham dan memiliki pengetahuan hukum maka akan cenderung berperilaku baik karena segala tindakannya mengacu pada ketentuan hukum. Di tengah-tengah masyarakat, orang Syariah harus menjadi punutan dalam menegakkan hukum, bukan justru sebaliknya," urai Dekan.





Selain itu, Doktor bidang pemikiran Islam ini, juga mengingatkan bahwa mahasiswa syariah merupakan tameng/benteng utama dalam menegakkan Pancasila, NKRI dan persatuan bangsa. "Saat ini, bangsa dan negara kita tengah menghadapi rongrongan dari luar yang mengancam eksistensi Pancasila dan NKRI. Oleh karenanya, saya meminta anak-anakku mahasiswa Syariah, jadilah benteng atas kedaulatan bangsa dan negara. Kita adalah orang hukum dan harus menjaga negeri ini sebagai negara hukum," kunci Muliaty.





Sebelum mengakhiri sambutannya, Dekan berpesan kepada pengurus, panitia pelaksana dan peserta kegiatan Sekolah Hukum dan Advokasi yang berlangsung selama 3 hari ini, agar mengedepankan kode etik mahasiswa selama kegiatan. "Anak-anakku harus mengedepankan kode etik selama kegiatan ini berlangsung, khusus etika dalam pergaulan dan berpakaian. Jangan sekali-kali melanggar kode etik tersebut, karena itu lah pijakan kita bersama. Saya berjanji, akan memantau langsung kegiatan ini. Jika memungkinkan, saya akan jalan-jalan kembali ke sini," tegas Dekan dihadapan peserta.





Sementara itu, Ketua Dema (HMJ) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Ahmad Rikardi dalam laporannya menyampaikan, selain mengadakan kegiatan Sekolah Hukum dan Advokat, panitia pelaksana juga menggelar lomba orasi ilmiah. Lomba ini akan menjadi ajang seleksi yang akan menentukan siapa yang akan mewakili Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam IAIN Parepare di level nasional. Lomba Orasi Ilmiah Tingkat Nasional, rencananya akan di gelar di IAIN Sultan Amay Gorongtalo beberapa bulan yang akan datang.


Minggu, 14 Juli 2019

Tetap Optimis, Kontingen IAIN Parepare Asa Skill di Atas Ciremai


Minggu pagi, 08.00 WIB Rombongan kontingen
IAIN Parepare tiba di Kampus UIN Malang. Dalam rangka mengikuti kegiatan Pekan
Ilmiah, Olahraga, Seni dan Riset (PIONIR) yang ke IX. Dimana kegiatan PIONIR
ini merupakan kegiatan yang helak setiap dua tahun sekali dan diikuti oleh  seluruh Perguruan Tinggi Keislaman Negeri
(PTKIN) se Indonesia.





Tahun 2019 ini, UIN Maulana Malik Ibrahim Kota Malang dipercaya menjadi tuang rumah. tak mau ketinggalan  IAIN Parepare juga menjadi salah satu rombongan  peserta yang turut andil mengikuti kegiatan tersebut.     
pada Tanggal 12 Juli kemarin, rombongan meninggalkan kampus IAIN Parepare menuju Malang menggunakan jalur transportasi Laut dari pelabuhan Makassar menuju pelabuhan Surabaya selama 2 hari perjalanan.  





meskipun mabuk laut, bukan
berarti menjadi penghalang untuk mengasah kemampuan. Kontingen IAIN Parepare
selalu mengambil waktu luang untuk asa skill dengan belajar dan berlatih.  





Tak kenal lelah dan penuh semangat rombongan tetap optimis mempersiapkan diri selama di atas kapal pelni ciremai.





Kontingen yang mengikuti cabang Silat dan Karate berlatih ditempat terbuka Kapal agar bebas bergerak, sedangkan yang mengambil cabang Seni menjadikan musallah kapal sebagai tempat belajar dan dek menginap jadi sasaran ruang belajar bagi kontingen cabang Ilmiah.





Wakil rektor III Dr. H. Muhammad
Saleh M.Ag.  sekaligus Ketua Kontingen
berpesan  kepada semua Kontingen.





 “jangan lupa untuk jaga stamina, insya Allah
Berkah karena niat, usaha dan semangat selalu pasti tidak akan mendustai Hasil”
pesangnya





“Setelah berusaha dilanjutkan
dengan tawakkal kepada Allah SWT dengan berdoa” tambah muhammah saleh saat
memantau latihan





Kemudian saat perjalanan dari pelabuhan surabaya menuju Kota Malang menggunakan Bus yang telah di siapkan oleh Panitia dari UIN Maulana Malik. Kontingen menggemakan yel-yel sebagai pemantik semangat.





“PIONIR tahun 2019, yes. IAIN
Parepare Insya Allah Menang”


Sabtu, 13 Juli 2019

Dirjen Pendis Apresiasi Proyek Pembangunan Gedung Akademik Center


Humas IAIN Parepare --- Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. Phill. Kamaruddin Amin kembali berkunjung ke kampus IAIN Parepare, Sabtu, 13 Juli. Kedatangan Kamaruddin Amin di IAIN Parepare merupakan rangkaian kunjungannya ke Sulawesi Selatan setelah mengikuti sekaligus menutup secara resmi acara Pekan Olahraga, Seni dan Kegiatan Ilmiah (POSKI) II Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) Kopertais Wilayah VIII Sulawesi, Maluku dan Papua, yang di pusatkan di STAI DDI kabupaten Sidrap.





Direktur Jenderal Pendis yang didampingi Koordinator Kopertais Wilayah VIII/Rektor UINAM Alauddin Makassar, Prof. Dr. H. Musafir disambut langsung oleh Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si., di ruangan lobi gedung Perpustakaan bersama sejumlah pejabatnya, diantaranya Pejabat Pembuat Komitmen, Abd. Rahman K., Kabag AKKK, Muh. Jafar, Kabag TU Fakultas Tarbiyah, Syarifuddin, Kasubag Perencanaan, Muh. Hasyim, Kasubag Kerjasama dan Humas, Suherman Syach, pejabat Unit Layanan Pengadaan (UPL), Abdullah Hamid dan Muh. Akmal.





Direktur Jenderal Pendis, Kamaruddin Amin berkunjung ke IAIN Parepare dalam rangka melihat langsung pelaksanaan proyek pembangunan gedung Akademik Center yang telah dimulai beberapa pekan ini. Seperti yang diketahui, sumber dana proyek pembangunan ini berasal dari anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) senilai 18 milyar. Kamaruddin Amin selaku Direktur Jenderal Pendidikan Islam merupakan tokoh kunci yang menentukan masuknya bantuan pembangunan yang diperoleh IAIN Parepare selama ini.





Dalam bincang-bincangnya bersama Rektor, Dirjen Pendis, Kamaruddin Amin memuji dan mengapresiasi atas pelaksanaan proyek pembangunan gedung akademik center yang dinilainya cukup cepat dan tepat waktu. Menurut Dirjen, banyak PTKIN baru dalam tahap lelang proyeknya, tetapi disini (IAIN Parepare) justru sudah mulai jalan (membangun). Dirjen mengaku senang dan gembira atas kinerja Rektor IAIN Parepare bersama jajarannya atas pencapaian tersebut.





Selanjutnya, Kamaruddin Amin meminta agar pengerjaan proyek ini dapat berlangsung tepat waktu sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati antara IAIN Parepare dengan pihak pelaksana proyek, yaitu PT. Wisana Matrakarya. Namun pun demikian, Kamaruddin Amin menegaskan agar pengerjaan proyek harus tetap mengedepankan kuliatas (mutu) dan bahkan estetika bangunan dengan tidak mengabaikan waktu yang ditentukan. "Mutu dan estetika bangunan harus dinomor satukan, tetapi waktu pelaksanaan juga harus selesai tepat pada waktunya," pesan Kamaruddin di depan Manager Proyek PT. Wisana Matrakarya yang turut serta dalam pertemuan tersebut atas parmintaan Rektor.





Kamaruddin Amin juga menekankan agar bagian depan kampus, khususnya pintu gerbang utama didesain seindah mungkin agar memiliki daya tarik yang tinggi. Harapan Dirjen ini sejalan dengan keinginan Rektor. "Rencananya, pintu gerbang utama akan didesain dengan gaya arsitek modern dengan menonjolkan ornamen seni berkualitas tinggi. Pintu gerbang utama ini memiliki 2 jalur jalan masuk dan keluar dan dilengkapi kolam air mancur berbentuk bundaran yang membelah jalanan sebelum memasuki pelataran parkiran gedung," ujar Kasubag Perencanan, Muh. Hasyim saat dikonfirmasi.





Sementara itu, Manager Project PT. Wisana Matrakarya, Sony menyampaikan bahwa dia telah memanfaatkan pertemuan singkatnya tadi untuk melaporkan perencanaan kerjanya kepada Direktur Jenderal Pendis, Kamaruddin Amin. Menurutnya, dia berkomitmen di depan Dirjen dengan menjajikan kualitas/mutu, estetika, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan proyek pembangunan gedung Akademik Center ini. Pengerjaan pembangunan gedung akan berjalan dalam tiga tahap, yaitu tahap 1, pembuatan borepile; tahap 2, pembuatan plat lantai 1,2,3; dan tahap 3, pembangunan arsitek bangunan. "Kami targetkan, gedung ini selesai dan kami serahkan per tanggal 26 Desember yang akan datang" ucapnya.


Workshop Hipno Motivasi Prodi Tadris IPS, Hilangkan Mental Block


IAIN Parepare--- Aktivitas membaca dan menulis merupakan dua aktivitas yang harus senantiasa dilakukan oleh mahasiswa terlebih lagi jika dalam penyelesaian tugas akhir (skripsi). Hal inilah yang mendorong  program studi (Prodi) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan workshop hipno motivasi  dengan mengangkat tema tips hilangkan mental block untuk melejitkan prestasi dengan hipno reading dan hipno writing.





Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor I bidang Akademik dan
Pengembangan Lembaga IAIN Parepare Dr. Sitti Jamilah, Jum’at  (12/07). Workshop ini berlangsung di lantai 5
Aula Perpustakaan IAIN Parepare yang diselenggarakan selama dua hari.





Puluhan peserta hadir baik dari mahasiswa fakultas Tarbiyah maupun dari fakultas lain yang ada di IAIN Parepare.





“Saya sangat senang bisa hadir di workshop ini karena bisa menambah wawasan dan pematerinya jadi sosok inspirasi bagi saya untuk menjadi seorang penulis,” ucap salah satu peserta, Ratnasari.





Ketua Penanggung jawab program studi Tadris IPS, Dr. Ahdar
mengungkapkan output dari  workshop ini
berupa karya tulisan dari peserta yang akan disatukan dalam bentuk buku.





“Kami mengharapkan bahwa output dari peserta bisa menjadi sumbasih
bagi Prodi khususnya Tadris IPS dan bagi fakultas secara umum untuk keperluan
akreditasi,” jelas Ahdar saat ditemui usai kegiatan.





Salah satu narasumber, Dr. Meisil B. Wulur menjelaskan hipno reading merupakan metode membaca dengan pendekatan alam bawah sadar agar bacaan yang dibaca mudah diingat dan dipahami dalam proses belajar sedangkan hipno writing merupakan metode menulis dengan mengaktifkan alam bawah sadar untuk menggali informasi melalui pikiran, pengalaman, intuisi dan imajinasi saat proses menulis.





Dr. Jamilah mengakui berbagai riset tentang hypnosis telah banyak ditulis. “88 persen alam bawah sadar kita mempengaruhi kecerdasan kita dan ternyata kita hanya menggunakan 12 persen. Ketika kita menggunakan kemampuan 12 persen itu yang ada pada diri kita sejatinya kita hanya menguras energi kita padahal ada cara efektif dan efeisien dengan mengggunakan kemampuan belajar di bawah alam sadar itu melalui hipno reading dan writing ini,” jelasnya saat memberi sambutan (12/07).





Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare, Dr. H. Saepudin juga menyambut baik kegiatan ini. “Kegiatan ini dijadikan sebagai momentum untuk menciptakan suasana akademik. Inilah yang harus dibangun menjadi  budaya kita semua khususnya di fakultas Tarbiyah seperti wokshop, pelatihan,  kajian, diskusi ilmiah, penelitian, menulis,” ucapnya.


Jumat, 12 Juli 2019

Kabar Gembira dari Dosen PPNPN


Humas IAIN Parepare ---- Kabar gembira bagi Dosen berstatus Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) Institut Agama Islam Negeri Parepare. Menanti sejak cukup lama, akhirnya mereka memperoleh SK Fungsional Akademik dari Rektor IAIN Parepare. Pagi tadi, Jumat, 12 Juli bertempat di Ruangan Rapat Rektorat IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor menyerahkan SK fungsional dosen kepada 9 dosen PPNPN dan 1 SK kenaikan pangkat dosen.





"Ini luar biasa" ucap Rektor mengawali arahannya, pemberian SK fungsional bagi tenaga dosen PPNPN itu masih langka terjadi. Banyak PTKIN yang belum berhasil memberikan SK fungsional akademik kepada tenaga PPNPN mereka dan alhamdulillah IAIN Parepare mampu melakukan itu. Rektor mengakui selama ini hanya meminta dosen PPNPN bersabar jika ada yang mempertanyakan terkait dengan SK fungsioanal tersebut.





"Sesungguhnya kami sangat peka dan peduli terhadap nasib dosen tenaga PPNPN. Jadi jangan mengira, kami mengabaikan hal tersebut. Kami selalu memikirkan dan mengakajinya berdasarkan regulasi yang ada. Tentunya, kami tidak gegabah melakukan pengusulan dan mengambil keputusan. Kami menghindari pengambilan keputusan yang tidak sesuai atau bertentangan dengan regulasi yang ada, karena itu tidak ada gunanya, jika pada akhirnya tidak diakui" tegas Rektor.





Pada kesempatan itu pula, Rektor menyampaikan bahwa keluarnya SK fungsional akademik tidak serta merta diikuti keluarnya tunjangan fungsional. "Sampai saat ini, tidak satu pun PTKIN yang membayarkan tunjangan fungsional kepada dosen PPNPNnya karena belum adanya regulasi tentang itu," tegasnya. Namun pun demikian, Rektor tetap meminta kepada dosen PPNPN untuk mempercayakan urusan itu kepada lembaga. "Saudara tidak perlu gusar dengan itu. Cukuplah saudara melaksanakan tugas dengan baik. Kami senantiasa memperhatikan hal tersebut. Sekecil apa pun peluang, kami akan manfaatkan," ujar Rektor. "Kami sudah perintahkan kepada bidang perencanaan, agar akhir Agustus, pembayaran tunjangan fungsional sudah ada kejelasan," tambahnya.





Penyerahan SK fungsional dosen kepada tenaga dosen PPNPN berlangsung sederhana. Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin memimpin dan bertindak sebagai moderator. Selain Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan, juga turut hadir jajaran pejabat dan pimpinan institut, diantaranya, Wakil Rektor Bidang APL, Dr. Sitti Jamilah Amin, Wakil Rektor Bidang AUPK, Dr. H. Sudirman L., Wakil Rektor Bidang KK, Dr. Muhammad Saleh, Kabag AKK, Muh. Jafar, dan Kasubag Umum dan Kepegawaian, Misbahuddin.





I Nyomang Budiono, salah satu dosen tenaga PPNPN yang turut menerima SK fungsional dosen ini menyampaikan perasaan senang dan bahagianya. "Alhamdulillah, kami senang dan bersyukur karena SK fungsional ini sudah diterima. Mantan pegawai Bank, yang kini menjadi dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ini menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pimpinan, khususnya Rektor yang dinilainya sangat memperhatikan status dan nasib mereka. "Kami berjanji akan memberikan yang terbaik untuk perkembangan dan kemajuan kampus kita," ujar lelaki Bali menyampaikan komitmennya.





Ada pun nama-nama dosen PPNPN yang menerima SK fungsional dosen (akademik), yaitu Adnan Achiruddin Saleh, M.Si, Kalsum, M.Pd., Suhartina, M.Pd., A Nurul Mutmainnah, M.Si., Nur Asiza, M.Pd., Dr. Hamsa. M.Hum., Muh. Yusuf. M.Pd., I Nyoman Budiono, M.M., dan Nidaul Islam. M.TH.I. Sementara Dr. Abdul Halik, M.Pd.I., menerima SK kenaikan pangkat ke golongan III/d dengan pangkat Lektor.


LPM IAIN Parepare Himbau Mahasiswa Segera Isi EDOM


IAIN Parepare--- Dalam rangka mengevaluasi kegiatan pembelajaran dosen, Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)  IAIN Parepare menghimbau kepada mahasiswa IAIN Parepare agar melakukan pengisian angket EDOM (Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa) pada Sistem Informasi (SISFO) IAIN Parepare. Pengisian angket EDOM tersebut berlaku bagi mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan.





Kepala LPM IAIN Parepare, Dr. Hj. Hamdanah Said menjelaskan EDOM dirancang sebagai modul yang interaktif dan informatif di mana para mahasiswa dapat memberikan penilaian yang objektif kepada dosen pengajarnya sesuai dengan situasi dalam proses pembelajaran yang terjadi di kelas.





“Harapannya adalah agar dosen yang bersangkutan dapat termotivasi untuk lebih meningkatkan mutu atau kualitas mengajar agar lebih baik lagi dengan mengukur seberapa baik penilaian yang diberikan oleh para mahasiswanya di kelas,” ucapnya.





EDOM merupakan
satu modul program bagian dari sistem besar aplikasi Sisfo kampus 4.1. Modul EDOM
terdiri dari tiga bagian yaitu modul untuk LPM (Pusat Penjaminan Mutu), Modul
untuk Dosen, dan Modul untuk Mahasiswa.





Dengan adanya
EDOM, LPM IAIN Parepare dapat memperoleh informasi yang aktual dan historis
tentang mutu atau kualitas para dosen pengajar mata kuliah berdasarkan
penilaian dari berbagai aspek yang telah dirumuskan dan ditetapkan sebelumnya.





Mahasiswa dihimbau agar segera mengisi EDOM mulai tanggal 12, 13, 20, 21 Juli 2019 (Sabtu/Ahad) melalui akun SISFO masing-masing mahasiswa.





Cara mengisi EDOM : Login pada sisfo kampus (klik login) > klik menu mahasiswa lalu pilih Evaluasi EDOM > pilih tahun akademik > pilih Mata kuliah > pilih dosen yang akan dievaluasi > isi penilaian > isi saran & kritik > lalu simpan.






Wadek FEBI Sumbang Baju Tanding Kepada Pengurus Porma


Humas IAIN Parepare --- Kepedulian dan perhatian Drs. Yasin Soumena, M. Pd., kepada mahasiswa patut diacungi jempol. Kali ini, dosen senior ini kembali menunjukkan perhatiannya dengan memberikan bantuan kepada pengurus Persatuan Olahraga Mahasiswa (Porma) IAIN Parepare, berupa kostum baju olahraga. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Yasin Soumena kepada Ketua Porma di ruangan kerjanya, Kamis, 11 Juni.
"Alhamdulillah hari ini, Kamis, 11 Juli 2019 pukul 13.00 wita bertempat di ruang kerjaku telah menyerahkn bantuan pakaian tanding bola voli putra dan pakaian bulu tangkis putra putri kepada Pengurus Porma IAIN Parepare," tulis Yasin Soumena melalui pesan whatshappnya. Bantuan ini merupakan inisiatif pribadi Yasin Soumena dengan merongoh kocek sendiri. Ketika dikonfirmasi besaran sumbungan yang diberikan, Yasin Soumena enggan merincinya.





Yasin Soumena mengurai jika niat dan motivasi pemberian bantuan tersebut semata-mata didasari keiklhasan dan keinginannya melihat mahasiswa IAIN Parepare lebih berprestasi lagi, khususnya dalam bidang olahraga dan seni. Menurutnya, ada 3 alasan dari pemberian bantuan tersebut, yaitu pertama, memberikan motivasi pada anggota Porma untuk lebih giat dalam kegiatan olahraganya. Kedua, sebagai salah satu wujud kebersamaan dalam memajukan kegiatan olahraga di kampus IAIN Parepare dan ketiga, sebagai mantan pembina Porma perlu memberikan sesuatu yg bisa dirasakan secara langsung oleh anggota Porma itu sendiri.





Yasin Saomena berharap agar dengan pemberian bantuan ini, pengurus Porma bisa lebih giat dalam hal meningkatkan prestasi olahraga dilembaganya dengan pola rekruitmen yang profesional. "Saya berharap pengurus Porma juga perlu memilih pola rekruitmen anggota yang profesional serta terkhususnya pimpinan Porma agar memperbanyak dialog dengan para junior Porma, apabila setiap ada kebijakan yang ingin diterapkan yang berkaitan dengan mereka juga," harapnya.





Yasin Soumena adalah dosen senior yang cukup dekat dengan mahasiswa. Selain karena selera humor dan pergaulannya dengan mahasiswa yang familiar, juga dikenal sebagai dosen yang empati terhadap masalah-masalah mahasiswanya. Saat ini, Yasin Soumena menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.





Bagi organisasi mahasiswa Persatuan Olahraga Mahasiswa (Porma), sosok lelaki kelahiran Ambon ini bukan orang baru. Yasin Soumena pernah menjadi pembina organisasi yang fokus pada olahraga ini. Meski tugasnya sudah selesai pada organisasi ini, keberadaan Yasin Soumena masih sangat dibutuhkan untuk memberikan support dan dukungan bagi para mahasiswa untuk berprestasi lagi. Pada masa kepembinaannya, Porma mampu melakukan pembinaan yang maksimal kepada anggotanya dengan berbagai even, baik di dalam atau pun luar kampus.


Kamis, 11 Juli 2019

Sabet Juara Diajang Pioner, Rektor Janji Hadiahkan Pembebasan SPP


Humas IAIN Parepare---Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melepas secara resmi kontingen yang akan mewakili institusi dalam ajang Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni dan riset (PIONIR) IX Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri di gedung Aula, Kamis (11/07).





PIONIR ke IX PTKIN se Indonesia tahun 2019 yang akan
menjadi tuan rumah adalah Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang. Pelaksanaan kegiatan akan dimulai pada tanggal 15 s/d 21 Juli 2019.





Ketua kontingen IAIN Parepare, Dr. Muhammad Saleh
mengungkapkan perwakilan IAIN Parepare yang akan berangkat ke Malang sebanyak
60 Kontingen yang terdiri dari 50 kontingen mahasiswa dan 10 official dari unsur
pimpinan, ketua dan pendamping.





Muhammad Saleh mengungkapkan rasa syukurnya. “Alhamdulillah dari jumlah peserta kontingen sudah mewakili seluruh fakultas yang ada di IAIN Parepare di antaranya Fakultas Tarbiyah 12 kontingen, Fakultas FUAD 15 kontingen, Fakultas Syariah 15 kontingen, dan Fakultas Febi 8 kontingen”.





Adapun cabang lomba yang akan diikuti di antaranya
bidang pekan ilmiah yakni debat bahasa inggris, debat bahasa arab, debat
konstitusi. Bidang olahraga terdiri dari futsal, takraw, volly ball, catur,
pencat silat, panjat dinding, karate taekwondo dan bidang seni terdiri dari Pop
Islam, dan puitisasi Alqur’an.





Sementara itu Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra
Rustan dalam arahannya berpesan kepada seluruh kontingen agar selalu
menunjukkan dedikasi yang tinggi dengan menjaga nama baik lembaga. “Kita akan
dikenal oleh PTKIN lainnya sehingga untuk itu mari senantiasa menjaga nama baik
almamater kita”, ucap Ahmad Sultra Rustan, Rektor IAIN Parepare.





Selain itu, Ahmad juga menambahkan untuk selalu
menjaga kekompakan, sportivitas dan menjadi juara tanpa kecurangan.





Selain itu, Ahmad juga menambahkan untuk selalu menjaga kekompakan, sportivitas dan menjadi juara tanpa kecurangan.





Kemudian sebelum Rektor melepas secara simbolis dengan
penyerahan bendera IAIN Parepare kepada Ketua kontingen, Rektor IAIN Parepare
berjanji akan memberikan penghargaan kepada para kontingen yang berhasil meraih
prestasi.





Tidak tanggung-tanggung, untuk kontingen yang menyabet
juara pertama akan diberi hadiah berupa bebas pembayaran SPP selama dua
semester, untuk juara kedua bebas SPP selama satu semester, dan untuk juara
ketiga dan selanjutnya akan mendapat penghargaan.





Namun sebelum mendapatkan hadiah, ada kriteria yang
harus terpenuhi yaitu tetap menjaga nama baik almamater dan mengikuti aturan
lembaga sesuai yang tertuan pada kode etik IAIN Parepare.


Pantau Ujian Mandiri IAIN Parepare, Rektor Lihat Antusias Peserta


IAIN Parepare--- Pelaksanaan Ujian MandiriIAIN Parepare calon mahasiswa digelar di ruang Lab ICT lantai 2 gedung Teknologi Informasi Pangkalan Data (TIPD) IAIN Parepare, Kamis (11/07).





Ujian yang berbasis CBT atau Computer Based test ini akan berlangsung hingga 14 Juli 2019 mendatang. Dalam sehari, ujian dibagi menjadi 4 sesi. Setiap sesi diikuti 60 peserta dengan menggunakan dua ruang komputer.





Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan didampingi para Wakil Rektornya melakukan pemantauan langsung ke lokasi ujian.  





Menurut Ahmad,
pelaksanaan ujian berbasis CBT merupakan model ujian yang objektif.





“Ini adalah suatu model ujian yang objektif. Saya senang melihat pelaksanaan ini dan peserta mengikuti secara antusias. Kita berharap tahun depan model ini terus kita kembangkan,” ucap Ahmad Sultra Rustan, Rektor IAIN Parepare usai memantau pelaksanaan ujian.





Perlu diketahui,
tes berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT ) ini telah dilaksanakan di
IAIN Parepare sejak tahun 2015. Penyajian dan pemilihan soal CBT dilakukan
dengan komputerisasi sehingga setiap peserta yang mengerjakan tes mendapatkan
paket soal yang berbeda-beda.





“Ujian CBT ini kurang lebih sama dengan model ujian ketika UMPTKIN kemarin, aspek teknologinya juga kurang lebih sama hanya yang membedakan untuk soalnya itu dikembangkan sendiri di internal IAIN Parepare,”jelas Sufyaldi, Kepala TIPD IAIN Parepare.





Salah satu peserta, Ramadhani  saat ditemui usai mengikuti ujian mengaku berharap dapat lulus di IAIN Parepare.


Perkemi Dojo IAIN Parepare Jadikan Training Skill Kenshi sebagai Syarat Jadi Pengurus


Humas IAIN Parepare--- Perkemi Dojo IAIN Parepare menggelar kegiatan Training Skill Kenshi (Tangkis) dengan tema Membentuk Kenshi yang intelektual dan loyalitas dalam lembaga, Rabu (10/07).





Kegiatan ini
dilaksanakan selama sebelas hari  mulai
tanggal 10 s/d 21 Juli 2019 di ruang Movie Room Gedung LAB IAIN Parepare dengan
jumlah peserta  15 orang.





Adapun agenda
kegiatannya diisi dengan materi-materi dan latihan oleh trainer seperti materi
pendalaman Tokuhon shorinji kempo, materi public speaking, dinamika kelompok,
problem solving dan kepengurusan organisasi.





 Ketua panitia Training Skill Kenshi dalam
sambutannya menjelaskan traning ini dilaksanakan guna sebagai  salah satu persyaratan terakhir bagi peserta
untuk menjadi pengurus Perkemi Dojo IAIN Parepare.





Maemunah, ketua
Dewan Mahasiswa mengungkapkan bahwa kegiatan kempo berbeda dengan organisasi
lainnya yang ada dilingkungan kampus karena pada kegiatan dibacakan janji dan
ikrar Perkemi.





“Ini perbedaan
yang mencolok sehingga menurut hemat saya seorang anggota Kempo akan selalu
mengingat dan tertanam dalam dirinya isi dari janji dan ikrar tersebut”, ungkapnya.





Sementara Dr. H.
Muhammad Saleh Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kejasama IAIN Parepare menuturkan
bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa terutama bagi peserta yang
hadir.





 “Karena yang ditraining disini adalah skill,
sehingga yang dilihat itu keahlian dari peserta khususnya bagaimana kita
membentuk intelektual dan membangun loyalitas”, ucapnya.





Lebih lanjut, Dr. H. Muhammad Saleh berharap agar tetap menegakkan kode etik.





 “Harapan saya karena ini kegiatan kampus, agar
tetap menegakkan kode etik yang berlaku di kampus kita, kemudian antara panitia
dan peserta tetap menjaga dan menjalin silaturahim,” tutupnya.


Rabu, 10 Juli 2019

Tingkatkan Kualitas Karya Ilmiah, FEBI Adakan Workshop Metodologi Penelitian


Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap metodologi penelitian ketika menyelesaikan tugas
akhir serta memiliki bekal dan pengalaman yang memadai guna melahirkan penelitian ilmiah yang berkualitas. Maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
(FEBI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN Parepare) yang dimotori oleh tiga program studi (Prodi), yaitu prodi
manajemen zakat dan wakaf, Hukum Ekonomi Syariah, dan Prodi Perbankan Syariah dari fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI) melaksanakan kegiatan
workshop metodologi penelitian dengan tema
peningkatan kualitas penelitian mahasiswa melalui pemahaman meotodologi menuju tercapainya kompetensi yang unggul. Workshop ini berlangsung selama dua hari tanggal 10 s/d 11 Juli 2019 di Balai
Seni dan Budaya
IAIN Parepare, Rabu (10/07).





Hadir dua narasumber yakni Muhammad Wahyuddin Abdullah, S.E., M. Si. Ak. Ca, dosen Fakultas FEBI Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UIN AM) dan Dr. Zainal Said, M.H, dosen Metodologi Penelitian IAIN Parepare. Peserta workshop ini diikuti oleh dosen dan mahasiwa FEBI.





Dr. Kamal Zubair, Dekan FEBI dalam sambutannya berharap agar apapun materi yang diberikan oleh pemateri dapat diserap dengan baik oleh mahasiswa agar nantinya dapat membantu mahasiwa ketika penyelesaian tugas akhir.





Sementara Dr. Sudirman L, selaku Wakil Rektor dua bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan (AUPK) IAIN Parepare mengungkapkan  kegiatan workshop ini merupakan salah satu ikhtiar FEBI dalam mengembangkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Terlebih lagi berbagai penelitian dalam bentuk jurnal gencar dipublikasikan. “Manfaatkanlah kesempatan ini untuk menimbah ilmu sebanyak-banyaknya dan kegiatan ini juga mampu memberikan pengetahuan dan pengalaman kepada mahasiswa mengenai metodologi penelitian” ucapnya.


Yuk, Ketahui Tata Tertib Ujian Mandiri Berbasis Komputer


IAIN Parepare--- Tata Tertib Peserta Ujian Mandiri berbasis Computer Basic Test (CBT) IAIN Parepare Tahun 2019 dibagi dalam tiga bagian yaitu: sebelum ujian dimulai, selama ujian berlangsung, dan setelah ujian selesai, dengan rincian sebagai berikut.





A. Sebelum Ujian dimulai





  1. Peserta ujian harus sudah mengetahui RUANG UJIAN dan LOKASI UJIAN 1 jam sebelum ujian berlangsung.
  2. Peserta harus membawa: Kartu Tanda Peserta Ujian, Fotocopy Ijazah SMA/SMK/MA atau identitas lainnya.
  3. Peserta menggunakan pakaian hitam putih.
  4. Peserta harus bersepatu.
  5. Peserta harus datang ke lokasi ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai. Keterlambatan dengan alasan apapun lebih dari 30 menit sejak waktu tes dimulai, Peserta TIDAK DIPERBOLEHKAN mengikuti ujian.
  6. Peserta tidak diperbolehkan masuk ruang ujian sebelum ada tanda untuk memasuki ruang ujian.
  7. Peserta tidak diperbolehkan membawa daftar logaritma, segala jenis kalkulator, kertas, buku maupun catatan lain, alat komunikasi seperti telepon seluler, jam digital dan sebagainya. (barang-barang tersebut harus dimasukkan ke dalam tas dan diletakkan di depan kelas dan dalam kondisi off).
  8. Peserta harus duduk di tempat yang telah ditetapkan oleh panitia, tidak diperbolehkan menempati tempat duduk lain.
  9. Peserta meletakkan Kartu Tanda Peserta Ujian dengan foto menghadap ke atas.
  10. Peserta yang kehilangan Kartu Tanda Peserta Ujian harus segera melaporkan diri kepada Pengawas Ujian.
  11. Melakukan latihan/simulasi ujian CBT sesuai dengan waktu yang disediakan untuk meyakinkan bahwa aplikasi sudah bisa digunakan.





B. Selama Ujian Berlangsung





  1. Membaca dengan seksama petunjuk mengerjakan ujian yang sudah tersedia pada aplikasi ujian.
  2. Memasukkan Nomor Peserta dan PIN setelah memilih pilihan menu MULAI UJIAN. PIN ujian akan diberikan/diinformasikan kepada peserta oleh Pengawas Ujian sesaat sebelum ujian dimulai.
  3. Mengecek kesesuaian identitas yang tampil di layar perangkat dan klik pernyataan SETUJU sebelum memulai ujian.
  4. Mengerjakan soal sesuai dengan lama waktu pengerjaan.
  5. Menjawab butir soal dengan cara memilih/mengklik opsi jawaban menggunakan mouse.
  6. Peserta dapat mengubah pilihan jawaban dengan cara memilih/mengklik pilihan jawaban lain yang dianggap benar. Jawaban peserta otomatis akan terganti dengan pilihan jawaban yang terakhir.
  7. Peserta dapat mengidentifikasi kelengkapan jawaban pada daftar soal di sisi kiri layar monitor. Soal-soal yang belum dijawab ditandai dengan bulatan warna merah dan soal-soal yang belum dikerjakan ditandai dengan bulatan warna hijau.
  8. Selama ujian berlangsung, peserta DILARANG: Menanyakan jawaban soal kepada siapa pun, bekerjasama atau berkomunikasi (berbicara) dengan peserta lain, memberi dan atau menerima bantuan dalam menjawab soal ujian, memperlihatkan pekerjaan/jawaban sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan/ jawaban peserta lain, meninggalkan ruang ujian selama ujian berlangsung, kecuali seizin pengawas ujian dan menggantikan atau digantikan oleh orang lain.
  9. Aplikasi CBT akan berhenti secara otomatis ketika waktu tes berakhir dan peserta otomatis dianggap sudah log out.





C. Setelah Ujian Selesai





  1. Memastikan kembali identitas dan jawaban yang telah diisikan sebelum “klik” tombol selesai ujian.
  2. Peserta tidak diperbolehkan meneruskan pekerjaan serta tetap duduk di tempat pada saat bel tanda waktu ujian berakhir berbunyi.
  3. Peserta baru boleh meninggalkan tempat setelah diberi instruksi oleh Pengawas Ujian.





Info...