Jumat, 31 Januari 2020

IAIN Parepare Nusantara Press Lampaui Target Terbitkan Buku


IAIN PAREPARE---- Tahun awal berdirinya IAIN Parepare Nusantara Press telah berhasil menerbitkan 55 buku ber ISBN (International Standard Book Number). Tahun 2019 awal berdiri hanya menargetkan 30 judul, namun sungguh diluar dugaan telah melampaui target. Hal ini disampaikan oleh Ketua penerbitan IAIN Parepare Nusantara Press Dr Muh Ali Rusdi saat diwawancarai di ruang website IAIN Parepare, Rabu (29/01).





Menurutnya, pencapaian tersebut melebihi target yang sebelumnya hanya sekitar 30 buku saja. Namun, tingginya antusias dosen serta kemudahan dalam pengurusan ISBN melalui IAIN Parepare Nusantara Press sehingga mampu melebihi target.





“Para dosen merasa lebih mudah, tidak seperti yang
dibayangkan terkait penerbitan. Dikiranya rumit, ternyata sederhana,” ucap Muh Ali
Rusdi





Lebih lanjut Dr Muh Ali Rusdi yang juga merupakan Kepala
Pusat Penerbitan dan Publikasi LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat) IAIN Parepare ini mengaku tidak memungut biaya untuk pengurusan
ISBN.





“Kami tidak memungut biaya sepersepun terkait penerbitan
ISSBN, nanti kalau mau cetak kita bantu carikan percetakan sesuai dengan keinginan
dari masing-masing penulis,” terangnya.





Berbagai buku karya dosen dan kolaborasi dengan mahasiswa
seperti buku daras, ontology dan berbagai macam buku referensi.





“Untuk tahun 2020, kami targetkan 100 buku. Kendalanya tidak ada biaya operasional padahal penerbit itu berkewajiban mengirimkan minimal dua eksamplar, satu di perpustakaan nasional dan satu di perpustakaan provinsi. Namun, bapak Rektor sudah meminta saya untuk mengusulkan terkait revisi anggaran untuk penerbitan,” tambah Ali Rusdi.





Foto sisi kanan, Dr. M. Ali Rusdi dan Muhammad Haramain




Adapun dosen terproduktif menulis di antaranya Muhammad
Haramain, Mujahidah dan Ambo Rahman Masse.





Muhammad Haramain saat dikonfirmasi via whatsapp (Jum’at,
31/01) membenarkan telah menulis buku empat buah di tahun 2019.





“Alhamdulillah, pada tahun 2019, saya mempublikasi empat
buku, mengedit empat buku dosen sejawat, 
dua artikel jurnal terakreditasi dan dua artikel prosiding
internasional. Literasi intelektual mutlak dibutuhkan di sepanjang masa, karena
penyampaian tradisi keilmuan secara lisan itu sifatnya terbatas pada ruang
tertentu. Sedangkan tulisan dapat melampaui zaman,” ungkapnya.





Menurut Ketua Prodi Bimbingan Konseling ini, selain
mengajar, dosen juga harus melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Hal ini merupakan prinsip dasar dari tridharma perguruan tinggi. “Dosen menulis
buku adalah bagian dari itu sebagai sarana penyemaian ide dan gagasan yang
lebih meluas dan memeliki jejak intelektual,” tambahnya.





Saat ditanya terkait tips produktif menulis, Muhammad
Haramain mengaku terinspirasi dari judul bukunya Syaikh Ibnu Jauzi, Shaidul
Khaathir (Pengikat Ide yang Terlintas).





“Dia menulis ide dan gagasan yang terlintas di benak dalam
rangkaian catatan harian yang bagus sekali.





Gagasan yang baik itu tidak hanya di pikiran atau ucapan, baiknya juga dituangkan dalam tulisan yang diterbitkan. Prinsipnya adalah semangat berbagi, walau sedikit namun bermanfaat, sekecil apapun. Semangat untuk menanam amal jariyah bagi sesama. Sebagaimana seorang Ulama pernah berpesan, "al-ilmu fis sutuur, laa fish shuduur" yang berarti; ilmu itu penyebarannya dalam tulisan, bukan hanya di dada,” jelasnya. (Hyn/Mif)


Pra Raker Tahun Anggaran 2021 Fakshi Lebih Nyaman di Gedung Fakultas


IAIN PAREPARE --- Pengelola Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare melaksanakan Pra Raker Tahun Anggaran 2021 di ruang administrasi dan akademik, Jumat, (31/1/2020).









Kegiatan ini digelar dalam suasana santai tapi serius yang sesekali diselingi joke-joke segar dari peserta pra raker.





Dekan Fakshi, Hj Rusdaya Basri mengatakan, anggaran yang diusulkan diharapkan tidak banyak mengalami perubahan karena penyusunannya rasional dan berbasis data.





Wakil Dekan I Fakshi, Budiman menambahkan, program kegiatan di Fakshi tahun anggaran 2021 kami rancang untuk memperkuat dan mem-backup pengembangan program studi dan peningkatan kualitas, kompetensi serta keterampilan mahasiswa yang penyusunan program di pra raker ini berbasis akreditasi.





Kandidat doktor ini mengatakan, program-program Fakshi selain menyentuh mahasiswa dan dosen, juga menyapa masyarakat agar kampus tidak berdiri seperti menara gading yang kebermanfaatannya tidak dirasakan oleh masyarakat luas.









Wakil Dekan I Fakshi, Budiman mengatakan, pra raker kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya.





"Pra Raker cukup dilaksanakan di ruang akademik fakultas, agar lebih mudah mengeksplorasi kebutuhan program Fakshi ke depan. Supaya lebih tepat sasaran dan menjadi skala prioritas. Selain itu, unsur pimpinan di Fakshi sudah berkomitmen untuk mendidik dan membiasakan bekerja ikhlas dengan menjaga pola keberimbangan kinerja," ujar lulusan program doktor UIN Alauddin Makassar ini.





"Meja tua tapi tetap kuat yang ditata di ruang administrasi dan akademik ini diharapkan menjadi saksi (syahadah) akan kontribusi dan keberkahan program-program yang sedang dirancang," harap Wadek I Budiman yang diamini Wadek II Agus Muchsin. (*)





Penulis : Budiman, Rustam Pikahulan
Editor : Alfiansyah Anwar


Harapan Kabiro AUAK; Seluruh Elemen Kampus Ambil Peran dalam Mensupport Peningkatan Peringkat Webometrics


Humas IAIN Parepare --- Peningkatan signifikan ranking IAIN Parepare pada Webometrics periode Desember 2019 memperoleh apresiasi positif dari Kepala Biro AUAK IAIN Parepare, Hj. Musyarrafah Amin.









Ditemui di ruangan kerjanya, Jumat, 31/01/2020, Hj. Musyarrafah Amin mengaku senang atas pencapaian tim pengelola website. "Meski terbilang jauh, tetapi peningkatannya yang signifikan menunjukkan ada progresivitas dan kinerja positif dari pengelola website selama ini. Tinggal perlu ditingkatkan lagi," katanya.





Hj. Musyarrafah Amin yang juga penanggung jawab Tim Pengelola Website mengharapkan peningkatan kinerja website. Tim harus progresif lagi menyediakan data dan informasi, baik yang bersifat data dinamis, seperti berita, konten grafis atau vedio. Mau pun data-data statis seperti data profil institusi dan pimpinan, data kepegawaian, data akademik, data kemahasiswaan, dan data lainnya.









"Saya juga berharap kepada seluruh sivitas akademika, khususnya dosen agar berpartisipasi dalam perbaikan peringkat di Webometrics. Teman-teman dosen dapat berpartisipasi dengan meng- upload hasil-hasil riset, jurnal dan karya ilmiah lainnya melalui website. Termasuk video pembelajaran, tutorial, dan dokumen pembelajaran lainnya," katanya.





Informasi yang dihimpun dari www.webometrics.info. Ada 4 indikator penilaian Webometrics, yaitu 1) Visibility. Data link visibility memiliki bobot 50% diperoleh dari dua penyedia informasi utama yaitu Majestic SEO dan ahrefs. Prosedur dalam visibility ini meliputi proses ekstraksi total jumlah external inlink (dikenal juga sebagai backlinks) serta jumlah total webdomain dimana link-link tersebut berasal (dikenal juga sebagai referring domains).





2) Presence. Total jumlah halaman web yang dimuat pada webdomain utama perguruan tinggi (termasuk seluruh subdomain dan direktori) sebagaimana yang terindeks oleh search engine komersil terbesar yaitu Google.





3) Opennes. Indikator yang menghitung total banyaknya file publikasi akademik yang terindeks pada Google Scholar, yaitu search engine akademik terbesar yang memiliki data lebih dari 160 juta catatan publikasi file akademik.





4) Excellence. Indikator ini menghitung jumlah total tulisan-tulisan ilmiah (scientific papers) yang terdaftar pada jurnal ilmiah internasional yang memiliki high impact. Kategori tulisan ilmiah perguruan tinggi yang dapat diperhitungkan dalam indikator ini adalah top 10% tulisan ilmiah yang paling banyak dikutip berdasarkan bidang ilmu dari penyedia data yang ditentukan, yaitu Scimago data.


Kamis, 30 Januari 2020

Properti Berkedok Syariah Picu Tingginya Penipuan Konsumen


Dr. Syahriyah Semaun, S.E.,M.M





Pengamat ekonomi & ketua Prodi Akuntansi Syariah





Opini. Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini dikejutkan rentetan maraknya penipuan, baik  berkedok investasi bisnis instan untuk menghasilkan uang seperti money game, MLM (multi level marketing). Investasi dengan sejumlah dana dengan iming-iming pengembalian yang besar. Tidak sedikit korbannya yang menjual harta benda demi janji keuntungan dan bonus return yang akan didapat tanpa memikirkan resiko apabila terjadi penipuan. Kenyataannya banyak yang menjadi korban dan melapor ke pihak berwajib.





Berbagai modus serupa, sebut saja  tawaran promo travel haji dan umrah untuk menghimpun uang jamaah tetapi dana tersebut diinvestasikan ke usaha lain. Masyarakat sangat mudah tergiur dan tertipu dengan kalimat "umrah promo". Contoh kasus First Travel yang diduga melakukan penipuan, penggelapan dan money laundry jamaah umrah dan haji.





Rentetan kasus serupa yakni penipuan properti berkedok syariah.
Penipuan ini berbentuk penjualan perumahan murah dengan teknik pemasaran
berkonsep syariah. Mereka mengiming-iming pembayaran tanpa riba, tanpa bunga
kredit dan tanpa pengecekan bank oleh Bank Indonesia yang biasa blacklist nasabah.





Tergiur kemudahan dan keuntungan, masyarakat tidak lagi jeli
dan berhati-berhati mencermati serta menyikapi iming-iming yang ditawarkan
pengembang. Sebelum membeli, konsumen seharusnya perlu untuk memeriksa
kredibilitas pengembang properti yang menawarkan rumah tersebut sudah terdaftar
sebagai anggota asosiasi REI (Real Estate
Indonesia
) secara resmi. Mengembangkan suatu bisnis perumahan tidak semudah
yang dibayangkan. Tidak ada yang salah dengan konsep syariah, tetapi dalam
mengembangkan proyek perumahan yang padat modal tetap perlu pengaturan
manajemen yang baik. Umumnya mereka atau pengembang perumahan tidak tahu cara
manajemen proyek yang baik karena dalam bisnis perumahan pengaturan cashflow
akan sangat krusial.





Maraknya modus penipuan properti syariah dipicu pula perilaku ekonomi konsumen atas keinginan yang tinggi terhadap kepemililikan property dengan dana yang terbatas. Kondisi ini dibaca pelaku kriminal ekonomi melalui pengembang property fiktif, kemudian melancarkan serangan kepada konsumen dengan iming-iming rumah harga murah, bebas riba, tanpa bunga, tanpa sita, tidak perlu Bank Indonesia checking untuk mengecek kredibilitas calon user atau nasabah dan lain sebagainya. Jadi bernuansa syariah semuanya, sehingga calon user tertarik. Segala macam teknik meyakinkan dilakukan agar masyarakat tertarik. Peneyebarluasan informasi dengan membuat brosur-brosur gambar rumah dengan berbagai type disertai tabel angsuran dan mengadakan pertemuan antara pengembang perumahan dengan calon korban atau para user. Sindikat juga membawa korbannya kesebuah lahan fiktif yang diakuinya akan dijadikan lokasi pembangunan rumah yang dijanjikan. Hal inilah yang membuat korban juga semakin percaya dengan sindikat penipuan ini.





Produsen sebagai pelaku bisnis dalam perekonomian sangat
besar kontribusinya dalam pengembangan dan pembangunan ekonomi di Indonesia di
mulai dengan UMKM sampai badan usaha perseroan yang besar. Jadi sangat
disayangkan apabila badan usaha tersebut melakukan sindikat penipuan kepada
masyarakat atau konsumen.





Disatu sisi, Konsumen dalam hal ini masyarakat, apabila
menginginkan sesuatu terkait peningkatan taraf hidup dan tingkat perekonomian
tanpa melakukan usaha, maka sebuah tindakan ekonomi absurd yang sangat tidak
mungkin. Konsumen mesti membangun sebuah pemikiran dan pertimbangan matang
bahwa, Peningkatakan ekonomi selalu memerlukan konsekuensi yang relevan seperti
faktor-faktor produksi, sumber daya alam, sumber daya manusia, modal dan
keahlian. Artinya, tidak ada yang dapat dimiliki tanpa usaha kerja keras dan
pengorbanan. No gain without pain.


Mahasiswa Tarbiyah Tingkatkan Skill Mengajar melalui Praktik Lapangan


IAIN PAREPARE- Sehari setelah menerima SK dari Rektor tentang Panitia Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Ketua Panitia PPL Muzakkir segera melakukan rapat perdana bersama Dekan Fakultas Tarbiyah Dr Saepuddin dan Wakil Dekan I Dr. Muh. Dahlan, Wakil Dekan II Dr. Muh. Akib, Kamis (30/1/ 2020) di Meeting Room Fakultas Tarbiyah.









Turut hadir, dosen pembimbing lapangan, Drs. Anwar, Drs. Amzah, Dr. Buhaerah, dan Drs. Abd Rauf. Rapat dilaksanakan lebih awal mengingat adanya kegiatan akademik lain yang harus diikuti mahasiswa di awal April, yaitu Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).





Praktik Pengalaman Lapangan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanaan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Parepare semester tujuh dan delapan untuk mencapai gelar sarjana pendidikan. PPL ini mencakup latihan mengajar secara terbimbing, terpadu, maupun tugas – tugas keguruan dan kependidikan untuk memenuhi persyaratan profesi kependidikan.





Sambutan Dekan Fakultas Tarbiyah Dr Saepudin menekankan kepada seluruh panitia untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan PPL, yaitu dengan penilaian berbasis proses.





"PPL adalah kegiatan kependidikan untuk meningkatkan dan memperdalam ketrampilan mahasiswa yang terkait dengan praktik mengajar dan praktik persekolahan. Dengan demikian, kegiatan PPL harus lebih menekankan keterampilan mahasiswa dalam bidang keguruan, baik itu kegiatan belajar mengajar maupun kegiatan manajemen sekolah lainnya," ungkapnya.









Selain itu, Dr Saepudin berharap lewat kegiatan PPL ini mahasiswa mampu memiliki empat keterampilan utama sebagai seorang guru yakni keterampilan profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.





Hasil rapat panitia, rencana pelaksanaan PPL pekan pertama Februari dan penarikan pekan pertama April 2020. (Aras/mif)


Pemantapan Reakreditasi dengan Integrasi Program Kerja Perpustakaan


IAIN PAREPARE-- Integrasi program kerja tahun 2020 menjadi agenda utama rapat yang dilaksanakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan di ruang rapat lantai I Perpustakaan IAIN Parepare, Kamis (30/1/2020).





Rapat tersebut dihadiri seluruh pengelola perpustakaan yang terdiri dari pustakawan, staf administrasi dan unsur dosen yang mendapat tugas tambahan mengelola perpustakaan.





Kepala UPT Perpustakaan IAIN Parepare, Usman M.Ag berharap agar pengelola perpustakaan, khususnya bagi fungsional pustakawan untuk mengintegrasikan tugas pokok yang tertuang dalam semua dimensi. "Utamanya yang sudah tercakup pada peraturan kepala perpustakaan nasional Republik Indonesia nomor 11 tahun 2015 tentang petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya agar bisa terlaksana, selain dari sisi tugas pelengkap Penetapan Angka Kredit (PAK) tugas pustakawan," ujar Usman.









Keseluruhan tugas pokok itu, lanjut Usman, diharapkan terintegrasi dengan pemenuhan borang akreditasi perpustakaan yang terdiri dari enam point yakni : 1. Koleksi; 2. Sarana dan prasarana, 3. Pelayanan Perpustakaan, 4. Tenaga Perpustakaan, 5. Penyelenggaraan dan pengolahan, 6. Komponen penguat.





Di sela waktu yang digunakan untuk rapat sesekali diisi dengan saling memotivasi sesama pengelola untuk bekerja harmonis. Juga saling menunjang antara tugas yang memiliki keterkaitan hirarki. Hal inilah yang mendapat apresiasi dari Kepala Perpustakaan.









Kepala Perpustakaan, Usman juga mengimbau pengelola agar terus melayani dengan senyum tulus sebagai manifestasi dari user oriented (pelayanan berbasis pengguna). Ini dilakukan untuk semua dimensi pelayanan perpustakaan.





Salah satu upaya yang baru-baru ini terlaksana adalah reposisi dan penataan rak buku dari bagian layanan dari setiap lantai/ ruang perpustakaan yang berorientasi pada kemudahan dalam mengakses sumber informasi (sumber bacaan).





Menurut sumber info bagian layanan Sirkulasi Perpustakaan, bahwa tidak kurang dari 300 pemustaka (pengguna perpustakaan) yang berasal dari unsur sivitas akademik IAIN Parepare berkunjung di hari perkuliahan. Mereka aktif mengakses langsung sumber informasi di perpustakaan. Ini belum termasuk pengunjung yang mengakses koleksi secara digital melalui repository@stainparepare.ac.id. (*)





Penulis : Sirajuddin
Editor : Alfiansyah Anwar


"Bimsalabim" Distribusi Mata Kuliah dan Kualitas Pembelajaran


IAIN Parepare -- Pendistribusian Mata Kuliah (MK) berpengaruh pada kualitas pembelajaran. Karena itu, sejatinya, prosesnya tidak asal-asalan dan "bimsalabim".





Pernyataan ini dilontarkan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama (AKKK) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare, Budiman di sela-sela rehat finalisasi pendistribusan mata kuliah saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/01/2020).





Proses Finalisasi Distribusi mata kuliah dihadiri Dekan Fakshi Hj Rusdaya Basri, Wakil Dekan Bidang AKKK Budiman, Wakil Dekan Bidang AUPK Agus Muchsin, Ketua Prodi HKI Wahidin, Ketua Prodi HES Hj Sunuwati, Ketua Prodi HPI Hj Saidah, dan Ketua Prodi HTN Baduzzaman.





"Pertemuan ini merupakan pertemuan rutin yang dilaksanakan di Fakshi setiap semester untuk memastikan dan meminimalisasi masalah-masalah yang diprediksi terjadi saat mahasiswa melakukan proses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) di Sisfo Kampus," ujar Rusdaya Basri, Dekan Fakshi.





Wakil Dekan Bidang AUPK, Agus Muchsin menambahkan pertemuan ini dilaksanakan setelah beberapa kegiatan akademik di semester gasal tuntas dilaksanakan. "Antara lain, penginputan nilai Ujian Akhir Semester (UAS), perubahan nilai berkasus, pelaksanaan ujian skripsi (munaqasyah) dan yudisium," imbuh Agus Muchsin memberi alasan.





proses pendistribusian mata kuliah di Fakultas Syariah dan Hukum Islam




Ia mengatakan, proses pendistribusian mata kuliah khususnya di Fakshi dilakukan dalam 4 (empat) tahap. Tahap pertama, dekan menyurati para ketua prodi untuk mengadakan pertemuan secara bersama guna menentukan siapa dosen yang mengampu mata kuliah apa. Ini penting dilakukan, kata Agus, agar kualitas pembelajaran di kelas nantinya bisa maksimal sebagaimana yang diharapkan.





Pantauan iainpare.ac.id, dalam pertemuan itu terjadi diskusi dan saling tukar informasi antar-kaprodi terkait rekam jejak kedisiplinan waktu dan kinerja dosen yang mengajar, dan itu dapat diperoleh melalui monitoring Berita Acara Perkuliahan (BAP) dan informasi dari para Ketua Rombongan Belajar (Rombel).





Tahap kedua, hasil distribusi dari para Ketua Prodi lalu diajukan ke Wakil Dekan I untuk diperiksa ulang, meminimalisasi kekeliruan dan sebagai data awal untuk melaporkan ke pimpinan fakultas mengenai kecukupan SDM tenaga pengajar yang dibutuhkan.





Tahap ketiga, pengajuan hasil distribusi matakuliah di level fakultas ke Rapat Koordinasi Wakil Rektor Bidang APK yang biasanya dilaksanakan dua kali dengan pimpinan fakultas (para dekan dan wadek 1) untuk memastikan total SKS ideal yg diampu dosen berdasarkan Keputusan Rektor, terutama para dosen yang diberi tugas tambahan agar memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pelayanan akademik dan memikirkan pengembangan dan kualitas lembaga.





Tahap keempat, finalisasi. Konsep manual itu siap didistribusi di sisfo kampus. Proses distribusi mata kuliah di sisfo tidak semudah dan sesederhana yang dipikirkan.





"Ada kendala-kendala dalam proses penginputan dan proses auto roster yang sering terjadi, misalnya ada mata kuliah yang tidak terbaca. Kelas yang tersedia teridentifikasi kurang di sisfo, padahal dihitungan manual masih ada kelas yang tersedia," ujar Amiruddin, Kasubag Akademik Fakshi.





"Mudah-mudahan kendala-kendala teknis distribusi matakuliah yang cukup menyita waktu ini untuk semester berikutnya sudah dapat diatasi. Apalagi Bapak Rektor, Ahmad Sultra Rustan sangat memiliki kepedulian besar terkait pengembangan teknologi informasi dengan kebijakan-kebijakannya antara lain menghadirkan aplikasi yang lebih komplit dibandingkan sistem yang selama ini kita digunakan. Karena kebutuhan semakin hari semakin bertambah," harap Wakil Dekan I mengunci pembicaraan. (bud/rush/alf)


Seminar Proposal, Zainal Said Harap Peserta Aktif Bertanya


IAIN Parepare — Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Parepare menggelar ujian seminar proposal di ruang seminar FEBI.





Acara tersebut dihelat Kamis (30/1/2020) mulai pukul 09.00 WITA untuk sesi pertama dan sesi kedua pukul 13.00 WITA. Kegiatan ini dihadiri dosen pembimbing, dosen penguji dan mahasiswa sebagai peserta.





Ujian seminar proposal tersebut merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa dalam tahap proses penyelesaian untuk mendapatkan gelar Strata Satu (S1).





Adapun peserta seminar yang mendapat giliran mempresentasekan proposal skripsinya yaitu, Mutmainnah dari Program Studi Ekonomi Syariah. Judul skripsinya, “Eksistensi Wisata Alam Lejja Terhadap Peningkatan Usaha Masyarakat Bulue di Kabupaten Soppeng (Analisis Ekonomi Islam).





Kemudian dilanjutkan Rudi Hartono, Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah dengan judul “Manajemen Strategi Pelayanan Bank Rakyat Indonesia Cabang Kabupaten Enrekang dalam Upaya meningkatkan Loyalitas Nasabah.”





Suasana Ujian Proposal Febi




Terdapat beberapa catatan penting yang disarankan dosen penguji terkait ujian seminar proposal tadi. Salah satunya dikemukakan Dr Zainal Said.





Zainal mengatakan, unsur penting dalam proposal penelitian adalah bagaimana menyusun latar belakang agar sesuai dengan judul penelitian. Selain itu, bagaimana membuat latar belakang dengan rumusan masalah yang tepat.





Wakil Dekan I FEBI tersebut juga berpesan kepada peserta di dalam ruangan ujian, agar memperhatikan materi yang menjadi bahan diskusi. Bukan hanya sekadar formalitas tanda tangan buku kontrol sebagai syarat ikut ujian seminar proposal.





“Jadi bagi kalian yang belum seminar, silahkan aktif dalam ruangan agar bisa lebih baik lagi presentasinya dari hari ini," ujar Zainal Said. (*)





Penulis : Musmulyadi
Editor : Alfiansyah Anwar


Fakultas Tarbiyah dan LPM Komitmen Wujudkan Akreditasi Unggul


IAIN Parepare- Kegiatan pendampingan persiapan akreditasi program studi yang dilaksanakan oleh Fakutas Tarbiyah, Kamis (30/1/2020) di ruang seminar proposal Fakultas Tarbiyah. Kegiatan yang dihadiri oleh Dekan dan Jajaran serta para Dosen didampingi langsung oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Parepare.









Kegiatan ini juga sekaligus sebagai awal bagi Fakultas Tarbiyah dalam melakukan persiapan akreditasi.





Ada beberapa agenda penting dalam kegiatan. Agenda tersebut membahas mengenai kriteria penilaian akreditasi, bimbingan teknis untuk pengisian borang, sekaligus ekspose tentang hasil audit internal khusus prodi di Fakultas Tarbiyah.





Ketua LPM, Dr. Herdah, M.Pd menuturkan kriteria penilaian akreditasi Fakultas Tarbiyah dianggap sudah bagus tinggal ada beberapa bagian yang perlu dilengkapi.





"Terkait audit Fakultas Tarbiyah saya kira ada beberapa kriteria yang sudah bagus dan terisi semua, hanya ada yang kurang lengkap jadi hanya mengimbau kepada pihak Fakultas Tarbiyah agar terbiasa mendokumentasikan setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan," tutur Dr Herdah.





Dibandingkan dengan audit sebelumnya, audit yang dilaksanakan tahun ini untuk Fakultas Tarbiyah lebih baik dan kekurangan tahun ini lebih sedikit.
"Sekiranya tahun ini sudah lebih minim, mungkin karena prodi sudah memiliki pengalaman sebelumnya sehingga bisa meminimalisir kekurangan di tahun ini," tambahnya.





Harapan ketua LPM, semua program studi memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan akreditasi yang unggul bagi program studi yang ada. " Dengan meningkatkan loyalitas, kinerja kerjasama dengan tim, dan jangan segan untuk senantiasa bertanya kepada LPM sehingga nantinya mewujudkan akreditasi yang unggul bagi program studi," tutupnya. (Ars/ Mif)


"Bimsalabim" Distribusi Mata Kuliah dan Kualitas Pembelajaran






IAIN Parepare -- Pendistribusian Mata Kuliah (MK) berpengaruh pada kualitas pembelajaran. Karena itu, sejatinya, prosesnya tidak asal-asalan dan "bimsalabim".





Pernyataan ini dilontarkan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama (AKKK) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare, Budiman di sela-sela rehat finalisasi pendistribusan mata kuliah saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/01/2020).





Proses Finalisasi Distribusi mata kuliah dihadiri Dekan Fakshi Hj Rusdaya Basri, Wakil Dekan Bidang AKKK Budiman, Wakil Dekan Bidang AUPK Agus Muchsin, Ketua Prodi HKI Wahidin, Ketua Prodi HES Hj Sunuwati, Ketua Prodi HPI Hj Saidah, dan Ketua Prodi HTN Baduzzaman.





"Pertemuan ini merupakan pertemuan rutin yang dilaksanakan di Fakshi setiap semester untuk memastikan dan meminimalisasi masalah-masalah yang diprediksi terjadi saat mahasiswa melakukan proses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) di Sisfo Kampus," ujar Rusdaya Basri, Dekan Fakshi.





Wakil Dekan Bidang AUPK, Agus Muchsin menambahkan pertemuan ini dilaksanakan setelah beberapa kegiatan akademik di semester gasal tuntas dilaksanakan. "Antara lain, penginputan nilai Ujian Akhir Semester (UAS), perubahan nilai berkasus, pelaksanaan ujian skripsi (munaqasyah) dan yudisium," imbuh Agus Muchsin memberi alasan.





Ia mengatakan, proses pendistribusian mata kuliah khususnya di Fakshi dilakukan dalam 4 (empat) tahap. Tahap pertama, dekan menyurati para ketua prodi untuk mengadakan pertemuan secara bersama guna menentukan siapa dosen yang mengampu mata kuliah apa. Ini penting dilakukan, kata Agus, agar kualitas pembelajaran di kelas nantinya bisa maksimal sebagaimana yang diharapkan.





Pantauan iainpare.ac.id, dalam pertemuan itu terjadi diskusi dan saling tukar informasi antar-kaprodi terkait rekam jejak kedisiplinan waktu dan kinerja dosen yang mengajar, dan itu dapat diperoleh melalui monitoring Berita Acara Perkuliahan (BAP) dan informasi dari para Ketua Rombongan Belajar (Rombel).





Tahap kedua, hasil distribusi dari para Ketua Prodi lalu diajukan ke Wakil Dekan I untuk diperiksa ulang, meminimalisasi kekeliruan dan sebagai data awal untuk melaporkan ke pimpinan fakultas mengenai kecukupan SDM tenaga pengajar yang dibutuhkan.





Tahap ketiga, pengajuan hasil distribusi matakuliah di level fakultas ke Rapat Koordinasi Wakil Rektor Bidang APK yang biasanya dilaksanakan dua kali dengan pimpinan fakultas (para dekan dan wadek 1) untuk memastikan total SKS ideal yg diampu dosen berdasarkan Keputusan Rektor, terutama para dosen yang diberi tugas tambahan agar memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pelayanan akademik dan memikirkan pengembangan dan kualitas lembaga.





Tahap keempat, finalisasi. Konsep manual itu siap didistribusi di sisfo kampus. Proses distribusi mata kuliah di sisfo tidak semudah dan sesederhana yang dipikirkan.





"Ada kendala-kendala dalam proses penginputan dan proses auto roster yang sering terjadi, misalnya ada mata kuliah yang tidak terbaca. Kelas yang tersedia teridentifikasi kurang di sisfo, padahal dihitungan manual masih ada kelas yang tersedia," ujar Amiruddin, Kasubag Akademik Fakshi.





"Mudah-mudahan kendala-kendala teknis distribusi matakuliah yang cukup menyita waktu ini untuk semester berikutnya sudah dapat diatasi. Apalagi Bapak Rektor, Ahmad Sultra Rustan sangat memiliki kepedulian besar terkait pengembangan teknologi informasi dengan kebijakan-kebijakannya antara lain menghadirkan aplikasi yang lebih komplit dibandingkan sistem yang selama ini kita digunakan. Karena kebutuhan semakin hari semakin bertambah," harap Wakil Dekan I mengunci pembicaraan. (bud/rush/alf)


"Bimsalabim" Distribusi Mata Kuliah dan Kualitas Pembelajaran

IAIN Parepare -- Pendistribusian Mata Kuliah (MK) berpengaruh pada kualitas pembelajaran. Karena itu, sejatinya, prosesnya tidak asal-asalan dan "bimsalabim".

Pernyataan ini dilontarkan Wakil Dekan Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Kelembagaan dan Kerjasama (AKKK) Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam (Fakshi) IAIN Parepare, Budiman di sela-sela rehat finalisasi pendistribusan mata kuliah saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (28/01/2020).

Proses Finalisasi Distribusi mata kuliah dihadiri Dekan Fakshi Hj Rusdaya Basri, Wakil Dekan Bidang AKKK Budiman, Wakil Dekan Bidang AUPK Agus Muchsin, Ketua Prodi HKI Wahidin, Ketua Prodi HES Hj Sunuwati, Ketua Prodi HPI Hj Saidah, dan Ketua Prodi HTN Baduzzaman.

"Pertemuan ini merupakan pertemuan rutin yang dilaksanakan di Fakshi setiap semester untuk memastikan dan meminimalisasi masalah-masalah yang diprediksi terjadi saat mahasiswa melakukan proses pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) di Sisfo Kampus," ujar Rusdaya Basri, Dekan Fakshi.

Wakil Dekan Bidang AUPK, Agus Muchsin menambahkan pertemuan ini dilaksanakan setelah beberapa kegiatan akademik di semester gasal tuntas dilaksanakan. "Antara lain, penginputan nilai Ujian Akhir Semester (UAS), perubahan nilai berkasus, pelaksanaan ujian skripsi (munaqasyah) dan yudisium," imbuh Agus Muchsin memberi alasan.

Ia mengatakan, proses pendistribusian mata kuliah khususnya di Fakshi dilakukan dalam 4 (empat) tahap. Tahap pertama, dekan menyurati para ketua prodi untuk mengadakan pertemuan secara bersama guna menentukan siapa dosen yang mengampu mata kuliah apa. Ini penting dilakukan, kata Agus, agar kualitas pembelajaran di kelas nantinya bisa maksimal sebagaimana yang diharapkan.

Pantauan iainpare.ac.id, dalam pertemuan itu terjadi diskusi dan saling tukar informasi antar-kaprodi terkait rekam jejak kedisiplinan waktu dan kinerja dosen yang mengajar, dan itu dapat diperoleh melalui monitoring Berita Acara Perkuliahan (BAP) dan informasi dari para Ketua Rombongan Belajar (Rombel).

Tahap kedua, hasil distribusi dari para Ketua Prodi lalu diajukan ke Wakil Dekan I untuk diperiksa ulang, meminimalisasi kekeliruan dan sebagai data awal untuk melaporkan ke pimpinan fakultas mengenai kecukupan SDM tenaga pengajar yang dibutuhkan.

Tahap ketiga, pengajuan hasil distribusi matakuliah di level fakultas ke Rapat Koordinasi Wakil Rektor Bidang APK yang biasanya dilaksanakan dua kali dengan pimpinan fakultas (para dekan dan wadek 1) untuk memastikan total SKS ideal yg diampu dosen berdasarkan Keputusan Rektor, terutama para dosen yang diberi tugas tambahan agar memiliki waktu yang cukup untuk memberikan pelayanan akademik dan memikirkan pengembangan dan kualitas lembaga.

Tahap keempat, finalisasi. Konsep manual itu siap didistribusi di sisfo kampus. Proses distribusi mata kuliah di sisfo tidak semudah dan sesederhana yang dipikirkan.

"Ada kendala-kendala dalam proses penginputan dan proses auto roster yang sering terjadi, misalnya ada mata kuliah yang tidak terbaca. Kelas yang tersedia teridentifikasi kurang di sisfo, padahal dihitungan manual masih ada kelas yang tersedia," ujar Amiruddin, Kasubag Akademik Fakshi.

"Mudah-mudahan kendala-kendala teknis distribusi matakuliah yang cukup menyita waktu ini untuk semester berikutnya sudah dapat diatasi. Apalagi Bapak Rektor, Ahmad Sultra Rustan sangat memiliki kepedulian besar terkait pengembangan teknologi informasi dengan kebijakan-kebijakannya antara lain menghadirkan aplikasi yang lebih komplit dibandingkan sistem yang selama ini kita digunakan. Karena kebutuhan semakin hari semakin bertambah," harap Wakil Dekan I mengunci pembicaraan. (bud/rush/alf)

Peringkat Webometric IAIN Parepare Naik Signifikan


A Humas IAIN Parepare --- Peringkat website IAIN Parepare naik signifikan versi webometric. Berdasarkan up-dating terbaru, periode Desember 2019. IAIN Parepare naik ke peringkat 13.124 dari seluruh perguruan tinggi di dunia. Sebelumnya berada pada peringkat 15.349. Artinya, peringkat IAIN Parepare naik peringkat signifikan 2.225 ke atas.









Secara nasional, peringkat IAIN Parepare naik dari 533 menjadi peringkat 378 dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Sementara untuk kelompok PTKIN, IAIN Parepare berada pada peringkat 31 naik dari peringkat sebelumnya. Secara region Sulawesi Selatan, IAIN Parepare terbaik ke- 2 setelah UINAM.









Berdasarkan data yang dihimpun dari www.webometrics.info, perguruan tinggi yang masuk peringkat 5 besar versi webometrik 2019 adalah UGM, UI, ITB, IPB dan Universitas Diponegoro. Dari peringkat dunia, UGM berada pada peringkat 844, UI peringkat 855, ITB peringkat 1.129, IPB peringkat 1285 dan Universitas Diponegoro peringkat 1.368.





Webometric adalah salah satu perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh universitas atau perguruan tinggi terbaik di dunia (World Class University) melalui Website universitas tersebut. Tahun 2019, Webometric melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 22 ribu perguruan tinggi di seluruh dunia.





Peringkat ini diperbaharui setiap bulan Juni dan Desember setiap tahun. Ada empat komponen yang menjadi indikator utama penilaian Webometric ini, yaitu presence, impact, openess, dan excellence dengan komposisi penilaian, presence 5%, impact 50%, openness 10% dan excellence 35%.





Kepala Kasubag KHM IAIN Parepare, Suherman Syach yang dikonfimasi terkait peringkat Webometric ini menyatakan bersyukur atas kenaikan peringkat IAIN Parepare yang sangat signifikan ini. "Alhamdulillah, kerja keras sivitas akademik IAIN Parepare pada periode 2019 membuahkan hasil. Khususnya pada bidang pemberitaan dan pengelolaan website. Berita banyak karena kegiatan banyak," katanya ketika ditemui di ruang kerjanya, 30/01/2020.





"Tahun 2020 ini, kita optimis. Apa lagi telah terbentuk Tim Pengelola Website Institut yang baru. Saya yakin, di bawah komando ibu Nurhakki, produktifitas berita dan konten publikasi di Website akan meningkat tajam," katanya. "Semoga tahun ini, kita tembus 10 besar untuk peringkat PTKIN", tambahnya.





Sementara itu, Kepala TIPD, Supyaldi mengatakan tanggung jawab peringkat webometric bukan hanya tugas pengelola website, tetapi semua sivitas akademik, khususnya dosen dan mahasiswa dapat berkotribusi.





"Caranya, dosen dan mahasiswa aktif mempublikasikan jurnal ilmiah atau karya ilmiah lainnya melalui website. Selain itu, meng- upload perangkat pembelajaran, seperti video ajar, tutorial, dokumen pdf, doc., dll. melalui website. Semuanya sangat berpengaruh terhadap penilaian webometric," katanya. "Khusus penilaian aspek exellence dengan bobot 35% ditentukan oleh jumlah penelitian dosen bertaraf internasional yang terindex", katanya menjelaskan.


Rabu, 29 Januari 2020

IAIN Parepare Dukung Prioritas Kemenag

Jakarta-IAIN Parepare -- Kementerian Agama menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) tahun 2020, di Jakarta. Lima Program Prioritas Kemenag tahun 2019-2020 akan dibahas dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Rabu - Jumat (29-31/1/2020)

Kegiatan yang mengusung tema Moderasi Beragama, Umat Rukun, Indonesia Maju menjadi momentum, bukan hanya menyusun program, tapi juga membawa program kepada seluruh pimpinan Kemenag di daerah.

Lima program prioritas ini diambil sesuai arahan Menteri Agama RI pada saat awal tiba di Kementerian Agama di 2019 lalu.

Adapun lima program prioritas Kemenag 2019-2020 ini, yaitu pemberantasan korupsi, peningkatan kualitas haji dan pembenahan umrah, pembenahan pendidikan keagamaan, penguatan moderasi dan sertifikasi halal.

Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan sebagai peserta Rakernas menyampaikan bahwa IAIN Parepare akan mendukung secara penuh untuk melaksanakan program prioritas ini. Bahkan IAIN Parepare, telah menjadi bagian dalam program kita. Sehingga dengan dicanangkannya program tersebut menjadi program prioritas maka kita tinggal memperkuat 5 bagian tersebut dalam program kita yang telah berjalan. Terutama dalam rangka pemberantasan korupsi. Kita sudah sejak dulu mengembangkan prinsip kebersamaan dan kehati-hatian dalam penggunaan anggaran. Program diorientasikan pada efektivitas, efesiensi, terukur, dan manfaat. Serta prinsip sipakainge’ untuk saling mengingatkan dalam pelaksanaan kegiatan kampus," ujarnya di sela-sela kegiatan.

Demikian pula dengan moderasi beragama, IAIN Parepare segera mendirikan rumah moderasi. "Semua civitas dan warga kampus akan menjadi ujung tombak dalam mengembangkan sikap toleransi antar umat beragama bahkan IAIN Parepare akan menjadi pusat moderasi beragama di Kota Parepare," tambahnya.

Rektor IAIN Parepare mengikuti Rapat Kerja Nasional KemenagRapat Kerja Nasional (RAKERNAS) 2020 Kementerian Agama RI di buka langsung oleh Menteri Agama RI Fachrul Razi, turut hadir pula wakil menteri agama Zainut Tauhid Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Haryono.  Hadir pula, Dewan Pengawas BPIP Tri Sutrisno, Wisnu Bawa Tenaya, Sudhamek, KH Syafii Maarif, dan KH Said Aqil Siradj, serta Pimpinan Majelis-majelis Agama. Rakernas ini diikuti oleh 372 peserta yang terdiri dari pejabat eselon I dan II Pusat, Kakanwil Kemenag Provinsi, serta Pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN). (Nining Artianasari/Mif)

Ujian Komprehensif, Mengukur Kemampuan Mahasiswa


IAIN Parepare -- Ujian komprehensif adalah ujian akhir secara komprehensif yang dilalui mahasiswa sebelum ujian meja. Proses ini sebagai prasyarat untuk melangkah ke ujian berikutnya.





Rabu (29/1/2020) di ruang seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) berlangsung ujian komprehensif dengan 5 materi ujian. Terdiri dari ayat-ayat dan hadis ekonomi, fiqhi muamalah, fiqh ibadah, ekonomi dan bisnis (keprodian) dan islamic public speaking.





Ujian ini diikuti 26 mahasiswa yang terbagi dalam beberapa mata ujian. 16 orang mengikuti tes fiqh ibadah dan 15 orang lainnya mengikuti 4 materi sekaligus.









Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Kamal Zubair yang juga penguji komprehensif berharap mahasiswa yang mengikuti ujian harus mampu menguasai materi yang akan diujikan. Karena, lanjut doktor ekonomi ini, hal tersebut merupakan proses yang harus dilalui untuk melangkah ke ujian selanjutnya.





"Ini sekaligus alat ukur untuk melihat kemampuan berpikir mahasiswa. Salah satu tujuan ujian komprehensif untuk mengukur kemampuan berpikir mahasiswa," paparnya.





Catatan penulis, ada 18 penguji dalam ujian komprehensif ini. Terdiri dari dosen pengampu mata kuliah yang diujikan dan Kaprodi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.(Adg)





Penulis : Musmulyadi
Editor : Alfiansyah Anwar


Pemkot Apresiasi Rencana Pelaksanaan KPM IAIN Parepare


IAIN Parepare -- Panitia Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Tahap II melakukan audiensi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) di Kantor Walikota Parepare, Rabu (29/1/2020). Audiensi tersebut dilakukan untuk menindaklanjuti program KPM yang akan dilaksanakan di Kota Parepare.





Pada kesempatan itu, Ketua Panitia Muhammad Ahsan, Sekretaris Panitia An Ras Try Astuti dan tim didampingi Ketua LP2M Dr Hj Muliati.





Muhammad Ahsan dan tim bertemu dengan Asisten I Bidang Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat yang dijabat oleh Hj Sitti Aminah.





Tujuan kunjungan tersebut, lanjut Ahsan, untuk mengkoordinasikan rencana Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) tahap II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare di kota kelahiran Presiden Ketiga RI, BJ Habibie.





Ahsan berharap IAIN Parepare bisa berkolaborasi dengan Pemkot Parepare. "Sebelum kami melaksanakan KPM di Parepare, kami memerlukan izin dari pemerintah kota. Ini penting agar pelaksanaan KPM nantinya tidak menemui kendala dan mendapat dukungan penuh pejabat dan warga setempat," ujar Ahsan.





Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Hj Sitti Aminah mengapresiasi rencana IAIN Parepare untuk melaksanakan KPM di Kota Parepare.





"Saya berharap program KPM ini dapat menunjang program kerja Pemkot Parepare, khususnya pada 3 pilar utama yaitu bidang pendidikan, kesehatan, dan pariwisata," ujar Aminah.





Ia berjanji akan menyampaikan kepada Walikota Parepare, Taufan Pawe terkait rencana KPM tersebut.





Ketua Panitia KPM, Muhammad Ahsan mengatakan, usai panitia diterima Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, maka langkah selanjutnya akan mengirim surat dan naskah MoU yang ditujukan kepada Walikota Parepare.





"Surat dan naskah MoU tersebut akan dipelajari lebih lanjut sebelum penandatanganan MoU antara Rektor IAIN Parepare dan Walikota Parepare terkait pelaksanaan KPM II di Kota Parepare," tutup Ahsan. (*)









Penulis : Ahmad Dzul Ilmi S
Editor : Alfiansyah Anwar


Selasa, 28 Januari 2020

Panitia Rapat Koordinasi KPM Bersama Warek I dan Dekan, Ini Hasilnya


IAIN Parepare -- Panitia Pelaksana Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) mengadakan rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Ketua Panitia Muhammad Ahsan, di ruang rapat LP2M IAIN Parepare, Selasa (28/1/2020).





Rapat koordinasi dihadiri Wakil Rektor I bidang APL Dr Sitti Jamilah Amin, Dekan Fakultas Tarbiyah Dr Saepudin, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Dr Kamal Zubair, Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Islam (FAKSHI) Dr Hj Rusdaya Basri, Dekan Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah (FUAD) Dr H Abd Halim K, diwakili Wakil Dekan 1 Dr Iskandar, Ketua LP2M Dr Hj Muliati, dan Sekertaris KPM An Ras Try Astuti.





Rapat kali ini bertujuan untuk menetapkan waktu pelaksanaan KPM II. Waktu pelaksanaan KPM II menurut kalender Akademik Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare antara tanggal 24 Februari s/d 26 Juni 2020. Waktu pelaksanaan ini bersamaan dengan PPL dan masa perkuliahan semester. Hal inilah yang menjadi dasar, sehingga rapat koordinasi ini perlu diadakan antar pemangku kepentingan.





Wakil Rektor I Bidang APL, Dr Sitti Jamilah Amin mengatakan, penentuan waktu pelaksanaan ini perlu dibincangkan, sebab dikhawatirkan akan berbenturan dengan program kegiatan Fakultas yaitu program Praktik Pengalaman Lapangan disingkat PPL.





"Khususnya pada Fakultas Tarbiyah yang akan melaksanakan PPL pada sekolah-sekolah," jelas Jamilah.









Apalagi pelaksanaan PPL dan KPM membutuhkan waktu yang cukup lama. Waktu pelaksanaan KPM sekitar 45 hari, sedangkan untuk PPL Fakultas Tarbiyah membutuhkan waktu sekitar 6 - 8 pekan.





Hal ini dikarenakan pihak sekolah hanya memberikan waktu kepada mahasiswa PPL untuk mengajar di sekolah hanya sekali dalam sepekan.





“Namun kali ini pelaksanaan PPL akan dimaksimalkan 6 pekan, kami akan komunikasikan pada sekolah agar diberikan waktu dua kali pertemuan pada pekan tertentu, ” tutur Saepudin selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.





Lebih lanjut menurut Saepudin, pelaksanaan PPL direncanakan sebelum pelaksanaan KPM. Karena penentuan waktu PPL di Tarbiyah berdasarkan kalender akademik sekolah. Sekolah akan libur pada pertengahan April 2020, sementara Program PPL 2 ini tidak bisa dilaksanakan pada saat siswa libur sekolah.





Sementara Dekan FEBI, FUAD, dan FAKSHI tidak ada masalah, karena lokasi PPL dilaksanakan di kantor ataupun institusi lainnya. Sehingga waktu pelaksanaan PPL bisa kapan saja menyesuaikan dengan waktu pelaksanaan KPM.





PPL Tarbiyah direncanakan dilaksanakan tanggal 10 Februari hingga 23 Maret 2020, namun masih perlu dibicarakan kembali pada panitia PPL terkait kesiapannya.





Ketua Panitia KPM, Muhammad Ahsan mengatakan, pelaksanaan KPM direncanakan bulan April mendatang. "Namun perlu koordinasi dulu bersama rektor untuk finalisasi waktu pelaksanaan KPM," tutup Ahsan. (*)









Penulis : Ahmad Dzul Ilmi S
Editor : Alfiansyah Anwar


Website yang Menyita Fokus


Oleh : Sirajuddin, Pustakawan IAIN Parepare





OPINI -- Pasca pengumuman pihak Inspektorat Jenderal Kemenag RI, Jumat (17/01/2020) pada perhelatan Rapat Koordinasi Nasional Kebijakan Pengawasan (Rakornasjakwas) di Jakarta, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional.





Kampus yang terletak di Jalan Amal Bakti, Soreang ini dinobatkan sebagai peringkat 1 peraih penghargaan pemberitaan bidang pengawasan tahun 2019.





Sekretaris Jenderal Kemenag RI, menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.





Penghargaan ini merupakan apresiasi Inspektorat Jenderal Kemenag RI atas keberhasilan IAIN Parepare dalam mengakselerasi pemberitaannya. Baik secara kualitatif mau pun kuantitatif sepanjang tahun 2019 ini.





(Diberitakan Humas IAIN Parepare pada 17/01/2020 dengan head line "Peringkat 1, Rektor Terima Penghargaan dari Sekjen Kemenag RI").





Hal inilah sebagai starting point atau titik pangkal terbentuknya pengelola website IAIN Parepare yang diupgrade dari pengelolaan sebelumnya. Kini website akan melibatkan partisipan dari setiap unit pada IAIN Parepare yang terdiri dari tenaga dosen dan tenaga kependidikan.





Ini adalah kolaborasi yang apik dengan merekrut beberapa Sumber Daya Manusia (SDM). IAIN Parepare yang dianggap kompeten dan berpotensi mengangkat, memberitakan seluruh event oleh rektor dibahasakan bahwa website ini adalah room of IAIN Parepare.





Website iainpare.ac.id nantinya diharapkan gencar mempublikasikan perhelatan yang ada di kampus hijau toska IAIN Parepare. Tentunya dengan informasi yang sesuai dengan tageline IAIN Parepare, "Malebbi Warekkadanna, Makkiade Ampena."





Menurut penulis ada beberapa fakta menarik dari kolaborasi dan pendelegasian pengelolaan website kampus ini; pertama, para SDM dipilih langsung oleh Rektor IAIN, Ahmad Sultra Rustan, sekaligus dalam satu kesempatan membuka acara rapat perdana didampingi Kepala Biro Administrasi dan Keuangan IAIN Parepare, Hj Musarrafah Amin. Dalam kesempatan tersebut rektor memberi sambutan positif sekaligus memotivasi kru untuk menjalankan kegiatan ini sebagai amanah; kedua, sebagai Civitas Akademik yang mendapat tugas mengelola website ini adalah tugas yang menantang dan menggelitik, tantangannya rektor mengamanahakan "jangan sekedar memberitakan beberapa event tapi buatlah headline dan konten berita itu seseksi mungkin, menantang dan menarik untuk dibaca". Yang saya bisa bahasakan dengan out of mainstream, (mainstream sendiri menurut kamus diartikan "Arus utama" atau "kurang lebih bermakna biasa").





Fakta ketiga, sebagai warga informasi atau information community ini adalah pembelajaran tanpa SKS. Dimana semua waktu dan event harus dicermati sebagai sikap reaktif terhadap stimulus dengan memberi respon pemberitaan yang akurat. Dan inilah yang saya sebut pembelajaran tanpa batas waktu, dan menyambung penyampaian Suherman atau Bang Suhe'' (sapaan akrab saya untuk Wakil Redaktur Website Kampus yang juga Kepala Bagian Humas IAIN Parepare) yang didampingi Redaktur, Nurhakki, bahwa, "Pemberitaan ini wajib konsistent dilaporkan setiap jam 9 pagi setiap harinya sebagai ukuran kinerja pemberitaan."….Teman duduk ada yang bergumam .. Wahh serem juga … Tapi Ok bang … Sebagai penulis, ini adalah konsekuensi dari sebuah tugas dan cara melepaskan, mereduksi habituasi di zona nyaman.
Fakta ke-empat di kegitan ini kita berkolaborasi dipertemukan oleh pemberita pemberita muda oleh pak Rektor dibahasakan "fresh on the oven" h h h ….ini gaya komunikasi Pak Rektor untuk menyemangati teman-teman komunitas website yang masih muda dan sebagai ice breaking atau pemecah kondisi kita yang mungkin out of focus.





Di beberapa kondisi ke depan akan banyak hal menarik dan menantang dan melahirkan fakta-fakta tentang kinerja yang kita bangun. Ada pesan bijak dari seorang penulis legendaris sebagai pemantik animo menulis bagi teman dan untuk saya pribadi bahwa; "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer).





Tidak banyak hal yang bisa saya sampaikan tentang pemberitaan, beberapa stimulus akan muncul sebagai pembelajaran dari teman- teman yang kompeten dan dari proses yang kita lakoni, sebagai pialang informasi. Hal ini akan memunculkan self esteem untuk memperjuangkan maruah lembaga dengan menjadi insan yang literat karena, "Penyebaran berita bohong dapat menyebabkan perpecahan bangsa. Jadi ya hati-hati. Entah motifnya ekonomi, motif politik tidak boleh seperti itu," Pesan Joko Widodo, Presiden RI. (*)


Ketua LPM: Orang Berhasil Punya Cara, Orang Gagal Punya Alasan


IAIN Parepare -- Orang berhasil punya cara, orang gagal punya alasan. Demikianlah motivasi yang disampaikan Ketua LPM IAIN Parepare, Herdah dalam acara rapat koordinasi Schedule Program Kerja Lembaga Penjaminan Mutu yang digelar di ruang rapat LPM, Selasa, (28/01/2020).





Turut hadir dalam rapat Sekretaris LPM, Kasubag TU LPM, dan para kepala pusat seperti Pusat Studi Budaya Nusantara, Pusat Studi Tafsir Hadist, Pusat Penjaminan Mutu Akedemik, Pusat Akreditasi dan staf dalam lingkup lembaga penjaminan mutu.





Rapat yang digelar kurang lebih dua jam tersebut merupakan pertemuan yang rutin dilakukan LPM. Tujuannya untuk mengevaluasi berbagai program kerja, baik yang baru direncanakan maupun yang telah dijalankan.





Ketua LPM dalam arahannya menyampaikan bahwa salah satu unit yang memiliki tanggung jawab besar untuk pengembangan IAIN ke depannya ialah Lembaga Penjaminan Mutu. "Karena itu kita dituntut untuk tidak berpangku tangan. Seluruh kegiatan baik tahun ini maupun tahun 2021 nantinya harus terscedule dengan baik," tegasnya.





Lanjut kata Herdah, seluruh kepala pusat segera merancang Term of Reference atau Rencana Anggaran Belanja kegiatan agar tidak ada lagi kegiatan yang tidak terlaksana sesuai dengan jadwal.





"Saya juga berharap kerjasama yang baik dan rasa persaudaraan tetap dibangun dan ditumbuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Saya tidak ada artinya tanpa kerjasama dari teman-teman sekalian. Olehnya itu, mari tetap bangun budaya sipakalebbi dan sipakatau untuk mencapai tujuan bersama kita," tutup Herdah.





Diakhir pertemuan, para kepala pusat juga diberikan kesempatan untuk memaparkan rencana program kerja yang akan dilakukan. Baik pada tahun 2020 maupun rencana program kerja di tahun 2021. (adg/alf/adm)






Rapat Koordinasi Persiapan Pemeriksaan BPK RI


Humas IAIN Parepare --- Dalam rangka menyambut pemeriksaan laporan keuangan pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2019 oleh BPK RI, Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Parepare melakukan rapat koordinasi, Selasa, 28/01/2020. Rapat koordinasi ini dihadiri Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin sekaligus memimpin pelaksanaan rapat.









Hj. Musyarrafah Amin menyampaikan arahan kepada tim kerja agar segera mempersiapkan segala keperluan menghadapi pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan negara, khususnya yang terkait dokumen dan bukti-bukti pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan yang diperlukan dalam pemeriksaan.





Oleh karenanya, Hj. Musyarrafah Amin mengharapkan rapat koordinasi ini merumuskan langkah-langkah taktis yang harus dilakukan tim untuk persiapan pemeriksaan tersebut. Rencananya, BPK RI akan melakukan pemeriksaan di kampus hijau toska selama 3 hari, yaitu 17 s.d. 19 Februari 2020. "Jadi sebelum waktu pemeriksaan, kita sudah siap dengan segala sesuatunya", tegasnya.





Seperti informasi yang diperoleh dari Kepala Sub Bagian Keuangan dan BMN, Muh. Ishaq, tim persiapan pemeriksaan BPK RI di bawah tanggung jawab Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan (AUK), Muh. Jafar. Rapat yang dimulai sekitar jam 10.00 wita di ruangan Kepala Biro AUAK, menghasilkan beberapa langkah-langkah taktis dalam persiapan pemeriksaan BPK RI.





Salah satu tim Muh. Ishaq juga mengingatkan kepada seluruh unit pelaksana dan pengguna anggaran agar segera menyetor Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) kegiatannya tahun anggaran 2019 sesuai standar penyusunan LPJ yang harus mengacu pada buku panduan SBI IAIN Parepare. "LPJ sudah harus dikumpul secapatnya," tegasnya.


Kabiro AUAK Pimpin Rapat Sinkronisasi Program


Humas IAIN Parepare --- Menjelang Rapat Kerja IAIN Parepare yang direncanakan pada medio Pebruari 2020. Semua unit pelaksana kegiatan dalam lingkup IAIN Parepare sedang melakukan persiapan dan penyusunan program kerja untuk tahun anggaran 2021.













Tak terkecuali unit pelaksana kegiatan di Rektorat pada Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) yang dijabat oleh pejabat eselon II, membawahi dua kepala bagian (eselon III) yang melekat di rektorat dan beberapa kepala sub bagian (eselon IV) di bawahnya.





Kepala Biro AUAK yang dijabat Hj. Musyarrafah Amin langsung memimpin rapat sinkronisasi program tersebut. Dalam arahannya, meminta kepada seluruh pelaksana kegiatan (Kabag dan Kasubag) agar segera menyiapkan dokumen rancangan program kerja tahun anggaran 2021. "Rancangan program kerja ini merupakan acuan dan bahan yang akan dibahas dalam Rapat Kerja nantinya", ungkapnya.





Untuk itu, Hj. Musyarrafah Amin berharap kepada unit pelaksana kegiatan di Rektorat ini agar menjadi contoh (pilot project) bagi unit lainnya. "Saya berharap, kita di rektorat jauh lebih baik dan menjadi contoh bagi unit lainnya dalam penyusunan program kerja tersebut," tegasnya.





Rapat sinkronisasi program yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini juga berjalan cukup alot. Banyak persoalan pada masing-masing bidang yang dibahas, termasuk teknis penyusunan program kerja. Kepala SPI, Tamsil Hadi dan Kepala Sub Bagian POH, Hasyim yang menangani perencanaan banyak memberikan masukan dalam penyusunan program kerja.





Kepala SPI, Tamsil Hadi menyarankan agar penyusunan program kerja yang terdiri dari TOR (Term of Reference) dan RAB (Rencana Anggaran Belanja) harus mengacu pada 4S, yaitu Sesuai dengan format, Sesuai dengan akun, Sesuai dengan SBI, dan Sesuai dengan tusi. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Panduan Standar Biaya Internal IAIN Parepare. Menurutnya, di buku itu sudah sangat jelas dan detail.





Pada akhir rapat, Kepala AUAK, Hj. Musyarrafah Amin memberikan deadline penyusunan program kerja. "Jika Rapat Kerja dapat dilangsungkan sesuai dengan rencana pimpinan, maka deadline penyiapan dan penyusunan program kerja harus selesai pada awal bulan Peruari. Tepatnya pada tanggal 5 Pebruari, TOR dan RAB sudah harus distor ke perencana untuk direview," tegas mantan Kepala BDK Makassar ini.


Kabiro AUAK Pimpin Rapat Sinkronisasi Program


Humas IAIN Parepare --- Menjelang Rapat Kerja IAIN Parepare yang direncanakan pada medio Pebruari 2020. Semua unit pelaksana kegiatan dalam lingkup IAIN Parepare sedang melakukan persiapan dan penyusunan program kerja untuk tahun anggaran 2021.













Tak terkecuali unit pelaksana kegiatan di Rektorat pada Biro Administrasi Umum Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK). Biro AUAK yang dijabat oleh pejabat eselon II ini membawahi 2 kepala bagian (eselon III) yang melekat di rektorat dan beberapa kepala sub bagian (eselon IV) di bawahnya.





Kepala Biro AUAK yang dijabat Hj. Musyarrafah Amin langsung memimpin rapat sinkronisasi program tersebut. Dalam arahannya, Hj. Musyarrafah Amin meminta kepada seluruh pelaksana kegiatan (Kabag dan Kasubag) agar segera menyiapkan dokumen rancangan program kerja tahun anggaran 2021. "Rancangan program kerja ini merupakan acuan dan bahan yang akan dibahas dalam Rapat Kerja nantinya", ungkapnya.





Untuk itu, Hj. Musyarrafah Amin berharap kepada unit pelaksana kegiatan di Rektorat ini agar menjadi contoh (pilot project) bagi unit lainnya. "Saya berharap, kita di rektorat jauh lebih baik dan menjadi contoh bagi unit lainnya dalam penyusunan program kerja tersebut," tegasnya.





Rapat sinkronisasi program yang berlangsung kurang lebih 3 jam ini juga berjalan cukup alot. Banyak persoalan pada masing-masing bidang yang dibahas, termasuk teknis penyusunan program kerja. Kepala SPI, Tamsil Hadi dan Kepala Sub Bagian POH, Hasyim yang menangani perencanaan banyak memberikan masukan dalam penyusunan program kerja.





Kepala SPI, Tamsil Hadi menyarankan agar penyusunan program kerja yang terdiri dari TOR (Term of Reference) dan RAB (Rencana Anggaran Belanja) harus mengacu pada 4S, yaitu Sesuai dengan format, Sesuai dengan akun, Sesuai dengan SBI, dan Sesuai dengan tusi. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Panduan Standar Biaya Internal IAIN Parepare. Menurutnya, di buku itu sudah sangat jelas dan detail.





Pada akhir rapat, Kepala AUAK, Hj. Musyarrafah Amin memberikan deadline penyusunan program kerja. "Jika Rapat Kerja dapat dilangsungkan sesuai dengan rencana pimpinan, maka deadline penyiapan dan penyusunan program kerja harus selesai pada awal bulan Pebruari. Tepatnya pada tanggal 5 Pebruari, TOR dan RAB sudah harus di stor ke perencana untuk direview," tegas mantan Kepala BDK Makassar ini.


Website yang Menyita Fokus


Oleh : Sirajuddin, Pustakawan IAIN Parepare





OPINI -- Pasca pengumuman pihak Inspektorat Jenderal Kemenag RI, Jumat (17/01/2020) pada perhelatan Rapat Koordinasi Nasional Kebijakan Pengawasan (Rakornasjakwas) di Jakarta, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengukir prestasi membanggakan di tingkat nasional.





Kampus yang terletak di Jalan Amal Bakti, Soreang ini dinobatkan sebagai peringkat 1 peraih penghargaan pemberitaan bidang pengawasan tahun 2019.





Sekretaris Jenderal Kemenag RI, menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.





Penghargaan ini merupakan apresiasi Inspektorat Jenderal Kemenag RI atas keberhasilan IAIN Parepare dalam mengakselerasi pemberitaannya. Baik secara kualitatif mau pun kuantitatif sepanjang tahun 2019 ini.





(Diberitakan Humas IAIN Parepare pada 17/01/2020 dengan head line "Peringkat 1, Rektor Terima Penghargaan dari Sekjen Kemenag RI").





Hal inilah sebagai starting point atau titik pangkal terbentuknya pengelola website IAIN Parepare yang diupgrade dari pengelolaan sebelumnya. Kini website akan melibatkan partisipan dari setiap unit pada IAIN Parepare yang terdiri dari tenaga dosen dan tenaga kependidikan.





Ini adalah kolaborasi yang apik dengan merekrut beberapa Sumber Daya Manusia (SDM). IAIN Parepare yang dianggap kompeten dan berpotensi mengangkat, memberitakan seluruh event oleh rektor dibahasakan bahwa website ini adalah room of IAIN Parepare.





Website iainpare.ac.id nantinya diharapkan gencar mempublikasikan perhelatan yang ada di kampus hijau toska IAIN Parepare. Tentunya dengan informasi yang sesuai dengan tageline IAIN Parepare, "Malebbi Warekkadanna, Makkiade Ampena."













Halaman Selanjutnya





Menurut penulis ada beberapa fakta menarik ............













Menurut penulis ada beberapa fakta menarik dari kolaborasi dan pendelegasian pengelolaan website kampus ini; pertama, para SDM dipilih langsung oleh Rektor IAIN, Ahmad Sultra Rustan, sekaligus dalam satu kesempatan membuka acara rapat perdana didampingi Kepala Biro Administrasi dan Keuangan IAIN Parepare, Hj Musarrafah Amin. Dalam kesempatan tersebut rektor memberi sambutan positif sekaligus memotivasi kru untuk menjalankan kegiatan ini sebagai amanah; kedua, sebagai Civitas Akademik yang mendapat tugas mengelola website ini adalah tugas yang menantang dan menggelitik, tantangannya rektor mengamanahakan "jangan sekedar memberitakan beberapa event tapi buatlah headline dan konten berita itu seseksi mungkin, menantang dan menarik untuk dibaca". Yang saya bisa bahasakan dengan out of mainstream, (mainstream sendiri menurut kamus diartikan "Arus utama" atau "kurang lebih bermakna biasa").





Fakta ketiga, sebagai warga informasi atau information community ini adalah pembelajaran tanpa SKS. Dimana semua waktu dan event harus dicermati sebagai sikap reaktif terhadap stimulus dengan memberi respon pemberitaan yang akurat. Dan inilah yang saya sebut pembelajaran tanpa batas waktu, dan menyambung penyampaian Suherman atau Bang Suhe'' (sapaan akrab saya untuk Wakil Redaktur Website Kampus yang juga Kepala Bagian Humas IAIN Parepare) yang didampingi Redaktur, Nurhakki, bahwa, "Pemberitaan ini wajib konsistent dilaporkan setiap jam 9 pagi setiap harinya sebagai ukuran kinerja pemberitaan."….Teman duduk ada yang bergumam .. Wahh serem juga … Tapi Ok bang … Sebagai penulis, ini adalah konsekuensi dari sebuah tugas dan cara melepaskan, mereduksi habituasi di zona nyaman.
Fakta ke-empat di kegitan ini kita berkolaborasi dipertemukan oleh pemberita pemberita muda oleh pak Rektor dibahasakan "fresh on the oven" h h h ….ini gaya komunikasi Pak Rektor untuk menyemangati teman-teman komunitas website yang masih muda dan sebagai ice breaking atau pemecah kondisi kita yang mungkin out of focus.





Di beberapa kondisi ke depan akan banyak hal menarik dan menantang dan melahirkan fakta-fakta tentang kinerja yang kita bangun. Ada pesan bijak dari seorang penulis legendaris sebagai pemantik animo menulis bagi teman dan untuk saya pribadi bahwa; "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." (Pramoedya Ananta Toer).





Tidak banyak hal yang bisa saya sampaikan tentang pemberitaan, beberapa stimulus akan muncul sebagai pembelajaran dari teman- teman yang kompeten dan dari proses yang kita lakoni, sebagai pialang informasi. Hal ini akan memunculkan self esteem untuk memperjuangkan maruah lembaga dengan menjadi insan yang literat karena, "Penyebaran berita bohong dapat menyebabkan perpecahan bangsa. Jadi ya hati-hati. Entah motifnya ekonomi, motif politik tidak boleh seperti itu," Pesan Joko Widodo, Presiden RI. (*)






Senin, 27 Januari 2020

Pengelola Website Baru Diharap Pertahankan Peringkat Pertama


IAIN Parepare --- Menindaklanjuti pasca ditetapkannya Surat Keputusan (SK) pada 20 Januari 2020 yang lalu tentang tim pengelola website, Rektor IAIN Parepare DR Ahmad Sultra Rustan memberikan pengarahan kepada tim anggota baru yang terpilih, Senin (27/1/2020).









Pengarahan yang dikemas dalam pertemuan secara tatap muka tersebut, dilaksanakan di lantai lima gedung perpustakaan IAIN Parepare.





Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan mengungkapkan tim pengelola website yang baru dipilih berdasarkan kapabilitas masing-masing. Hal ini dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas website kampus dan keterbukaan informasi dengan pengemasan berita yang menarik dan edukatif.





“Website itu sebuah kamar berita tentang IAIN Parepare. Bagaimana orang ingin melihat IAIN Parepare maka mereka harus masuk di website kita,” ucap Ahmad.





Terlebih lagi, baru-baru ini IAIN Parepare telah menerima penghargaan peringkat pertama dalam pemberitaan bidang pengawasan tahun 2019 yang diberikan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia.





“Apresiasi sudah datang ke kita, sekarang mari kita pertahankan. Mari kita tidak melewatkan kegiatan yang ada di kampus ini, saya harapkan tiada hari tanpa pemberitaan,” harap Ahmad Sultra Rustan, Rektor IAIN Parepare kepada tim pengelola website.









Penanggung jawab tim pengelola website, Hj Musyarrafah Amin mengungkapkan rasa optimisnya terhadap tim website baru. Ia berharap pengelola yang baru dapat lebih memaksimalkan fungsi website ke depan.





“Tim yang ditetapkan oleh Rektor Parepare merupakan tim yang luar biasa. Saya yakin dan percaya nama-nama yang tertera dalam SK ini sudah melalui proses dan pertimbangan yang matang,” ucap Musyarrafah yang juga selaku Kepala Biro Administrasi Umum, Akademik dan Kemahasiswaan (AUAK) IAIN Parepare.





Disisi lain, Nurhakki yang ditunjuk sebagai redaktur tim pengelola website berharap adanya kerja sama antara satu sama lain serta saling berbagi ilmu guna memajukan website IAIN Parepare. (hyn/alf)


JUDUL ARTIKEL


Ini contoh artikel


JUDUL ARTIKEL


Ini contoh artikel






Tes


tes


Humas Ditugaskan Kawal SPAN-UM PTKIN 2020


Humas IAIN Parepare --- Kepala Sub Bagian Humas PTKIN se- Indonesia berkumpul selama 2 hari, yaitu 25-26 Januari 2020 di Hotel Harris Vertu Jakarta. Mereka mengikuti FGD Kehumasan SPAN-UM tahun 2020 yang diselenggarakan Panitia Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN Tahun 2020.





Kegiatan ini berakhir kemarin, Ahad, 26/01/2020. Dalam forum FGD Kehumasan ini dibahas tentang peran dan kontribusi Humas dalam pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru PTKIN tahun 2020. Ketua Forum Pimpinan PTKIN, Babun Suharto yang juga sebagai Rektor IAIN Jember bertindak sebagai narasumber dan membawakan materi "Arah Kebijakan SPAN-UM PTMIN 2020".









Seperti informasi yang kami himpun dari grup diskusi Forum Humas PTKIN, Babun Suharto menyatakan dalam materinya, Forum Humas Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (FH PTKIN) harus menjadi garda terdepan dalam mengawal peningkatan kualitas SPAN-UM PTKIN. "Humas merupakan ujung tombak informasi yang berusaha meningkatkan kualitas dan mutu perguruan tinggi Islam", kata Babun Suharto.





Senada dengan itu, Ketua Panitia Nasional SPAN-UM PTKIN, H. Mahmud mengatakan kehadiran Humas di lingkungan PTKIN ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas input calon mahasiswa baru. "Saya berharap sosialisasi dan publikasi SPAN-UM PTKIN harus gencar dilakukan oleh setiap Humas di kampusnya masing-masing" kata H. Mahmud.





"Karena anggaran yang terbatas, maka saya minta teman-teman Humas menggunakan berbagai cara, kreativitas dan inovasi dalam mempromosikan dan mensosialisasikan penerimaan mahasiswa baru tahun 2020," tegasnya kepada Kasubag Humas yang hadir. "Humas adalah garda terdepan mengawal SPAN-UM PTKIN tahun 2020," tambahnya.





Dalam forum FGD, Humas juga dibekali pengetahuan teknis tentang SPAN-UM tahun 2020. Sekretaris Panitia Nasional, Mukhamad Ilyasin menjelaskan tentang sosialisasi manual dan aplikasi SPAN-UM PTKIN. Mereka juga dibekali penggunaan sistem seleksi elektronik (SSE). "Meski Humas tidak terkait langsung masalah teknis tersebut, tetapi Humas harus tahu agar bisa memberikan informasi kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya.





Sementara Ketua Forhumas PTKIN, Suhirman yang dibubungi terpisah melalui whatshapp mengapresiasi penguatan kembali peran Humas sebagai komponen penting dalam menyukseskan SPAN-UM PTKIN tahun 2020. "Bahkan, selaku Ketua Forhumas PTKIN, saya telah menyuarakan agar totalitas peran strategis Humas di perguruan tinggi haruslah dilibatkan oleh Forum Pimpinan PTKIN di perguruan tinggi masing-masing," tulis Kasubag UIN Mataram ini via whatshapp.


Pakar Curiga Virus Corona Berasal dari Laboratorium di Wuhan






Epidemi virus corona yang tengah menyebar secara global bisa jadi berasal dari laboratorium di Wuhan, yang terkait dengan program senjata biologi rahasia China. Hal ini diungkapkan oleh seorang ahli perang biologis Israel.





Minggu ini, Radio Free Asia menyiarkan ulang laporan televisi lokal Wuhan dari tahun 2015 lalu, yang menunjukkan laboratorium penelitian virus paling maju di China, yang dikenal sebagai Institut Virologi Wuhan.





Laboratorium itu adalah satu-satunya tempat yang dinyatakan China mampu mengerjakan virus-virus mematikan.





Mantan petinggi intelijen militer Israel yang telah mempelajari senjata biologi China, Dany Shoham, mengatakan kalau institut ini berhubungan dengan program senjata biologi rahasia Beijing.





"Laboratorium tertentu di institut ini mungkin terlibat dalam hal penelitian dan pengembangan senjata biologis China. Setidaknya sebagai pelengkap, namun bukan sebagai fasilitas utama penyelarasan senjata biologi," katanya dikutip dari Washington Times, Sabtu, 25 Januari 2020.





Ia juga mengatakan bahwa pengerjaan senjata biologi dilakukan sebagai bagian dari penelitian sipil-militer ganda dan 'pasti rahasia'.





Sebagai informasi, Shoham meraih gelar doktor dalam bidang mikrobiologi medis. Dari 1970-1991, ia merupakan analis senior intelijen militer Israel untuk perang bilogi dan kimia di Timur Tengah dan di seluruh dunia. Pangkatnya sendiri diketahui adalah letnan kolonel.


tes

Jumat, 24 Januari 2020

Dalam Sehari, 275 Mahasiswa Mengikuti Yudisium


Humas IAIN Parepare --- Secara bersamaan, empat Fakultas dalam lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melakukan Yudisium mahasiswa hari ini, Selasa, 24/01/2020. Meski jadwal waktu dan tempat yudisium yang berbeda.





Dari data yang dihimpun, total jumlah mahasiswa yang mengikuti Yudisium sebanyak 275 orang mahasiswa dari empat Fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, dan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.









Ada pun rincian jumlah peserta yang mengikuti Yudisium hari ini yaitu Fakultas Tarbiyah sebanyak 107 orang mahasiswa. Terdiri dari Program Studi Pendidikan Agama Islam 55 orang, Program Studi Pendidikan Bahasa Arab 11 orang dan 41 orang dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.





Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Islam meyudisium 75 orang mahasiswanya dengan rincian 55 orang mahasiswa dari Program Studi Hukum Ekonomi Islam (HEI), 15 orang mahasiswa dari Program Studi Hukum Keluarga Islam (HKI) dan 3 orang mahasiswa dari Program Studi Hukum Tata Negara (HTN). Peraih IPK tertinggi, yaitu Arlianah (3,97), Melani Dwi Wulandari (3.94), Ani Muslimin dan Nor Risnawati (3.92).





Sementara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam meyudisium 57 orang mahasiswa. Program Studi Perbankan Syariah berkontribusi 55 orang mahasiswa. Sisanya datang dari Program Studi Ekonomi Syariah sebanyak 2 orang mahasiswa. Peraih IPK tertinggi adalah Zul Fachri Husein dengan IPK sempurna 4.00.





Hari yang sama, Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, bertempat di ruang Seminar, KH. Abd. Halim K., selaku Dekan meyudisium mahasiswanya sebanyak 36 orang. Fitteri Anti, mahasiswa Program Studi Manajemen Dakwah diumumkan sebagai peraih IPK tertinggi, yaitu 3,97 dengan masa kuliah 4 tahun 2 bulan dan 15 hari saat mengikuti Yudisium.





"Izinkan saya meyudisium saudara-saudari sebagai lulusan program sarjana strata satu sehingga saudara dan saudari diberi hak, kehormatan dan kewajiban yang bertalian dengan gelar akademik yang saudara capai sesuai perundang-undangan dan tradisi akademik yang berlaku," kata KH. Abd. Halim K.





Pada tempat berbeda, Dekan Fakultas Tarbiyah, H. Saepudin saat meyudisium mengingatkan kepada mahasiswa agar selalu bersyukur dan dengan gelar sarjana yang telah didapatkan menjadi awal yang baru ke jenjang pendidikan berikutnya yakni strata II.





"Kita semua meski bersyukur karena telah memperoleh gelar sarjana khusunya bersyukur kepada orang tua.Sarjana adalah orang-orang yang cinta terhadap ilmu, senang mengembangkan ilmu maka jangan pernah berhenti untuk terus belajar dengan ilmu yang sekarang kemudian bisa dikembangkan", pungkasnya.


Test author


test author


Kamis, 23 Januari 2020

Perkemahan Wirakarya PTK Libatkan Pramuka ASEAN


Humas IAIN Parepare --- Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Parepare, H. Muhammad Saleh sedang mengikuti Rapat Koordinasi Wakil Rektor / Wakil Ketua III PTKIN se- Indonesia selama 3 hari, yaitu 22 s.d. 24 Januari 2020 di Hotel Zuri Kota Palembang, Sumatera Selatan.





Rapat Koordinasi Warek / Waket III PTKIN ini memiliki serangkaian agenda yang akan dibahas secara bersama. Diantaranya, 1) Persiapan pelaksanaan perkemahan Wirakarya (PW PTKI), 2) Evaluasi program kemahasiswaan 2019 dan implementasi 2020, dan 3) Sosialisasi pedoman Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.









Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Pendis Kemenag RI, Arskal Salim GP., menghadiri sekaligus membuka Rapat Koordinasi tersebut, Rabu,22/01/2020. Dalam arahannya, Arskal Salim GP minta agar pelaksanaan Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW PTK) yang akan dipusatkan di Palembang perlu ada perubahan dan inovasi baru.





"PW PTK yang ke- 15 kalinya ini harus ada perubahan dan inovasi baru. Sangat memungkinkan kita mengundang dan melibatkan pramuka perguruan tinggi di negara-negara ASEAN. Hal tersebut bisa di tracking, mengingat Palembang sebagai pusat pelaksanaan PW PTK sudah pernah menyelenggarakan ASEAN Games," papar Arskal.





Arahan Direktur PTKI Pendis Kemenag RI mendapat respon positif dan langsung dibahas dalam Forum Warek / Waket III PTKIN. Wakil Rektor III IAIN Parepare, H. Muhammad Saleh menuturkan bahwa menindaklanjuti arahan Direktur PTKI, maka forum bersepakat pelaksanaan PW PTK ke- 15 di Palembang akan berbeda dengan sebelumnya sebagai bentuk perubahan dan inovasi.





"Perbedaan PW PTK 2020 dibanding PW sebelumnya, yaitu 1) menghadirkan peserta dari pramuka perguruan tinggi di negara-negara ASEAN, 2) Kegiatan lebih berorientasi pada pengabdian, dan 3) Tidak ada lagi kegiatan berorientasi perlombaan," kata H. Muhammad Saleh. "Insyaallah, IAIN Parepare siap berangkatkan ke Palembang untuk mengikuti PW PTK ini membawa tagline "Malebbi Warekkadana Makkeade Ampena", tambahnya menjanjikan.





Selain itu, forum ini juga menegaskan bahwa pada tahun 2020 ini, secara resmi istilah Beasiswa Bidik Misi diganti dengan istilah Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah). Menurut H. Muhammad Saleh, sistem rekrutmennya akan lebih mudah lagi. Salah satu syarat yang diajukan adalah calon penerima telah memiliki KIP sejak SLTA.


Jumat, 17 Januari 2020

Peringkat 1, Rektor Terima Penghargaan dari Sekjen Kemenag RI


Humas IAIN Parepare --- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kembali mengukir prestasi membanggakan tingkat nasional. Pada perhelatan Rapat Koordinasi Nasional Kebijakan Pengawasan (Rakornasjakwas) yang berlangsung di Jakarta, Jumat, 17/01/2020. Pihak Inspektorat Jenderal Kemenag RI mengumumkan IAIN Parepare sebagai peringkat 1 peraih penghargaan pemberitaan bidang pengawasan tahun 2019.









Disaksikan 840 orang peserta Rakornasjakwas, Sekretaris Jenderal Kemenag RI, menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Rektor IAIN Parepare, Ahmad S. Rustan. Penghargaan ini merupakan apresiasi Inspektorat Jenderal Kemenag RI atas keberhasilan IAIN Parepare dalam mengakselerasi pemberitaannya, baik secara kualitatif mau pun kuantitatifnya sepanjang tahun 2019 ini.





Kasubag Kerjasama dan Humas, Suherman Syach yang menyaksikan langsung penyerahan penghargaan ini menyatakan turut bersyukur atas capaian tersebut. Menurutnya, penilaian dalam Pengawasan Award ini cukup selektif karena menggunakan dua aspek penilaian, yaitu kualitas berita dan kuantitas (banyak) pemberitaan di media. "Alhamdulillah, sepanjang tahun 2019 ini kita mampu membuat dan mempublis berita melalui website institut sebanyak 348 berita. Semoga ke depan, lebih meningkat lagi," katanya.





Pengawasan Award Bidang Pemberitaan tahun 2019 ada dua kategori, yaitu tingkat Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) dan tingkat Kanwil Kemenag. Pada tingkat PTKN, diikuti 73 nominator dari seluruh PTKN di Indonesia. Keluar sebagai pemenang adalah IAIN Parepare Sulawesi Selatan (peringkat 1), IAIN Pontianak Kalimantan Barat (peringkat 2) dan IAIN Kudus Jawa Tengah (peringkat 3).





Sementara untuk tingkat Kanwil Kemenag diikuti 34 nominator dari seluruh Indonesia. Keluar sebagai pemenang adalah Kanwil Kemenag Sumatera Selatan (peringkat 1), Kanwil Kemenag D.I. Yogyakarta (peringkat 2) dan Kanwil Kemenag Kalimantan Tengah (peringkat 3).


Wujudkan Visi Jokowi-Ma'ruf Amin, Menag Siapkan Lima Prioritasi Aksi Tahun 2020


Humas IAIN Parepare --- Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Ahmad S. Rustan sedang mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Kebijakan Pengawasan (Rakorjakwas) Inspektoeat Jenderal Kementerian Agama RI selama 2 hari, yaitu 17-18 Januari 2020 di Hotel Borobudur Jakarta.





Kepala SPI, Tamsil Hadi dan Kasubag KHM, Suherman Syach turut serta mendapingi Rektor dalam acara tersebut. Rakorjakwas ini dihadiri 840 orang peserta. Mereka terdiri dari pejabat Unit Eselon I Pusat, PTKN, Kanwil Kemenag, Kemenag Kabupaten/Kota, Balai Diklat dan Litbang, UPT Asrama Haji, dan jajaran Inspektorat Jenderal Kemenag RI.









Menteri Agama RI, Jenderal (purn) H. Fachrul Razi hadir dan membuka acara ini secara resmi. Dalam arahannya, Fachrul Razi menyampaikan rencana strategis Kemenag RI tahun 2020. Salah satu amanah yang diberikan Presiden RI, Jokowi Widodo kepada Menag RI adalah membangun moderasi keagamaan di seluruh nusantara.





Menurut Fachrul Razi, moderasi agama bukan mengubah ajaran-ajaran agama tetapi merubah cara beragama kita dalam menghadapi orang yang berbeda pandangan, aliran, mazhab dan agama dengan sikap terbuka, toleran, dan tidak picik. Beliau mencontohkan pribadi Rasulullah Saw yang selalu bersikap terbuka dan toleran kepada siapa pun. "Dalam berbagai peperangan, seperti perang badar, perang ashab, perjanjian hudaibiyah Rasulullah Saw selalu terbuka menerima ide dan saran dari para sahabat-sahabatnya," paparnya.





Untuk mewujudkan bangsa yang maju dan sejahtera, lanjut Fachrul Razi, sikap moderasi sangat mutlat bagi suatu bangsa. Menag pun menceritakan pergeseran paradigma negara-negara Timur Tengah. "Saya kunjungan kerja ke Saudi Arabiah dan Uni Emirat Arab. Ternyata di negara tersebut, mereka sedang gencar menerapkan paham moderasi. Saya bertanya kepada Raja Zalman mau pun Muhammad Rasyid al Maktoum di Abu Dhabi, mengapa demikian? Jawabnya karena mereka ingin maju," kata Menag. "Kalau di negara Arab saja menerapkan moderasi, kenapa kita tidak," tegasnya.





Pada bagian akhir arahannya, Menag menyampaikan lima agenda prioritas aksi Kemenag RI tahun 2020 ini, yaitu Pertama, pemberantasan korupsi dengan pendekatan: tutup semua peluang korupsi, buka akses whistle blower dan penegakan hukum. Kedua, peningkatan kualitas haji dan pembenahan umrah. Caranya, dengan penguatan manasik, menjaga kaulitas layanan, evaluasi kompherensif dan penguatan pengawasan. 





Ketiga, pembenahan pendidikan keagamaan lewat pembenahan kurikulum keagamaan, revisi buku ajar untuk penguatan paham moderat dam pengarusutamaan paham moderat bagi guru, dosen dan tenaga kependidikan. Keempat, deradikalisasi lewat diklat aparatur dan juru dakwah. Kelima, sertifikasi halal, dengan akuntable, tidak membratkan dan prosedur yang simpel dan jelas.