Jumat, 28 Desember 2018

Sikapi Pemilu 2019, IAIN Parepare Gelar Seminar Nasional

IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar seminar nasional bertajuk tema menyikapi pemilu: wujudkan demokrasi yang Malebbi warekkadana, makkeade ampena (santun dalam bertutur sopan dalam berperilaku), Jum'at (28/12).

Seminar yang diikuti ratusan peserta ini digelar di lantai 5 Aula Perpustakaan IAIN Parepare. Ketua Panitia, Dr. H. Muhammad Saleh mengungkapkan diangkatnya tema tersebut dalam rangka menghadapi pemilu 2019. "Menghadapi pemilu 2019, kita melihat, mendengar, mengamati di berbagai media hal-hal yang sepertinya keluar dari etika bangsa kita," ucapnya.

Terdapat empat narasumber yakni Prof. Dr. KH. Nasruddin Umar, M.A., Ph. D (Imam masjid Istiqlal Jakarta), Prof. Masdar Hilmy, S. Ag., M. A., Ph. D (Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya), Prof. Dr. Hafied Cangara, M. Sc., Ph. D (Pakar Komunikasi Unhas) dan Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare) dengan moderator Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) kota Parepare, Nur Nahdiyah. Meskipun dalam berlangsungnya seminar tiga di antara narasumber harus menyampaikan materi melalui audio call (panggilan suara) tetapi tidak mengurangi antusias peserta seminar.



Salah satu peserta seminar, Muhammad Jusman Wakil Presiden Mahasiswa mengungkapkan adanya peran mahasiswa dalam penyampai informasi kepada masyarakat.

"Sangat menarik, setelah kegiatan ini mahasiswa khususnya Ormawa (organisasi mahasiswa) bisa menjadi penyampai di masyarakat bahkan di lingkungan mahasiswa bahwa pentingnya menjaga silaturahim dengan tidak menyebarkan hoax apalagi dalam menghadapi pemilihan di tahun 2019," jelasnya saat diwawancarai usai seminar.

Sementara dalam sambutan Rektor IAIN Parepare yang dibacakan oleh Dr. H. Sudirman L selaku wakil Rektor II IAIN Parepare mengungkapkan wujudkan demokrasi yang Malebbi warekkadana, makkeade ampena merupakan tema yang tepat dalam menyongsong tahun politik.

"Malebbi warekkadana makkeade ampena yang bermakna santun dalam bertutur sopan dalam berperilaku. Kalimat tersebut adalah inti dari tujuan mencapai kedamaian hidup, hal itu pulalah sebabnya kalimat tersebut kami jadikan tagline IAIN Parepare. Hoax, fitnah jangan digunakan untuk dukungan pemilih dan tidak digunakan sebagai tumpangan dalam membangkitkan emosi umat dengan dalih agama," bacanya sebelum membuka kegiatan.

 

Kamis, 27 Desember 2018

Survive Hadapi Industri 4,0 dengan Peningkatan Skill

IAIN Parepare--- Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan seminar multidisipliner pengembangan program studi di lantai 5 Aula Perpustakaan IAIN Parepare, Kamis (27/12).



Empat program studi (Prodi) yang menjadi target peserta seminar ini di antaranya prodi Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah, prodi Manajemen Keuangan Syariah, prodi Akuntansi Syariah dan prodi Pariwisata Syariah.

Seminar yang mengusung tema actualiazation of Islamic ekonomic development in industri 4,0, menghadirkan narasumber akademisi dan praktisi yakni  Dr. Mursalim, SE., MSi., Akt., CA., CPAI., CPA., CSRS., CSP., ASEAN CPA (Ketua Program Studi Magister Akuntansi UMI Makassar), Dr. Anwar Rauf, SE., M.Si (Dosen UNM), dan Rusmin Nuryadin, SE., M.Si (Asosiasi Pelaku Pariwisata Profesional Indonesia).



Ketua Panitia, Syahriah Semaun mengungkapkan dipilihnya tema tersebut karena melihat adanya peluang dan tantangan pada industri 4,0.

"Kami melihat bahwa revolusi  industri tahun ke empat sekarang merupakan peluang dan tantangan. Prospek bagi perkembangan program studi di jurusan Syariah dan Ekonomi Islam dan merupakan tantangan bagi SDM (Sumber Daya Manusia) alumni-alumni dari jurusan Syariah dan Ekonomi Islam," ucapnya saat menyampaikan laporan.



Sementara Ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Budiman mengungkapkan pentingnya membekali diri dengan skill atau keterampilan.

"Tujuan dari kegiatan ini sebenarnya bagaimana membuat anak-anakku melek terhadap keadaan dunia global sekarang. Anak-anakku jangan pernah berfikir bahwa kalian akan berhasil kalau hanya  mengandalkan prestasi akademik tanpa membekali diri dengan skill atau keterampilan. Hari ini kita bisa lihat bahwa orang yang bisa survive dalam hidup itu yang paling banyak keterampilannya," terangnya.

Lebih lanjut Budiman juga mengimbau kepada peserta agar tidak hanya terpaku pada program studi tetapi terus berupaya memperluas wawasan serta melengkapi diri dengan kemampuan berbahasa Inggris.



Seminar tersebut dibuka langsung oleh Dr. H. Sudirman L, selaku Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor II  bidang Administrasi Umum,  Perencanaan dan Keuangaan IAIN Parepare.

"Saya ucapkan terima kasih, ini adalah jeri payah dalam rangka pengembangan, mengasah kompetensi mahasiswa kita supaya di luar sana masyarakat melihat bahwa ternyata IAIN itu bukan hanya sekedar baca khutbah atau doa saja tapi mereka pintar ekonomi, mereka pandai IT karena visi kami akultrasi budaya dengan Islam berbasis teknologi informasi," ucapnya sebelum membuka kegiatan.





 

 

 

Senin, 24 Desember 2018

Peringati Hari Ibu, Prodi PIAUD Adakan Tiga Jenis Lomba

IAIN Parepare---Dalam rangka memperingati hari Ibu 22 Desember, program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare  mengadakan lomba anak-anak, Sabtu (22/12).

Terdapat tiga jenis lomba di antaranya lomba mewarnai, menyanyi dan make up yang diikuti sebanyak 65 anak dari Tk/RA/Paud se kecamatan Soreang kota Parepare.

Syarifah Halifah, salah satu dosen pembimbing PIAUD mengungkapkan kegiatan ini dilakukan untuk membangun kerja tim dan kelekatan bersama anak dalam rangka memperingati hari Ibu.

"Adapun jenis lombanya mewarnai, duet menyanyi dan make-up anak, dalam hal ini bahwa hakikat anak adalah bermain karena dengan bermain anak menunjukkan berbagai potensi dan kelekatan bersama keluarga," ungkapnya saat diwawncarai via whatsapp (24/12).



Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mambangun silaturahmi antara lembaga kampus dengan guru-guru yang turut berpartisipasi. Hadir Wakil Rektor I IAIN Parepare Muhammad Djunaidi membuka kegiatan, didampingi oleh Ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab, Bahtiar.

"“Hari Sabtu pergi ke kebun, ke kebun ambil semangka, selamat datang ibu tamu undangan, semoga senantiasa hidup bahagia,” sapa Muhammad Djunaidi dengan pantunnya.



 

Perjalanan Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum hingga Terakreditasi

Perjalanan Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum di lingkungan Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, STAIN Parepare (sekarang IAIN Parepare) dalam sejarahnya menuju jurnal terakreditasi bahwa mulai pada tahun 2012 hingga tahun 2014 menjadi salah satu jurnal yang diprioritaskan oleh Ketua STAIN Parepare yang saat itu dibawah kepemimpinan Prof.Dr. H. Abd. Rahim Arsyad, MA., sedangkan yang menjabat Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam pada saat itu adalah Bapak Dr. H. Sudirman, L., M.H. Sementara Pengelola Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum adalah Ketua Redaktur Dr. sudirman Sesse, M.Pd, Wakil Ketua Redaktur Dr. Aris Widodo, MA (sekarang Ketua Redaktur Jurnal Al-Ahkam IAIN Surakarta), Redaktur Pelaksana Drs. Moh.Yasin Soumena, M.Pd., Dr.H.Sudirman L., M.H. (sekarang menjabat Wakil Rektor II Bidang AUPK), Dr. Agus Muchsin, M.Ag., Dr. Sitti Jamilah Amin, M.Ag. (sekarang Sekretaris P3M IAIN Parepare), Budiman Sulaeman, M.HI. (sekarang Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam), Dr. H. Mukhtar Yunus, M.Th.I. Pada tahun 2014, Dr. Sudirman Sesse, M.Pd sebagai Ketua Redaktur Diktum: Jurnal Syariah dan Hukumtelah bekerja keras agar tersebut diusul menjadi jurnal terakreditasi, akan tetapi saat itu masih ada syarat yang harus dipenuhi dengan penerbitan artikel selama 2 (dua) tahun dengan menggunakan sistem 4:5 yakni (4 (empat) artikel dari dalam dan 5 (lima) artikel dari luar STAIN Parepare), 3:7, atau 2:8. Pengelola Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum memilih sistem 4:5 dan artikel terbit selama 2 (dua) tahun dengan sistem itu secara konsisten.

Hanya saja di akhir tahun 2014, setelah syarat tersebut terpenuhi, Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum mengalami kendala pengusulan jurnal terakreditasi sebab Ketua Redaktur pindah tugas ke Universitas Negeri Makassar (UNM), dan syarat selanjutnya adalah bahwa jurnal yang akan diakreditasi harus dengan menggunakan sistem OJS (Open Jounal System). Meskipun begitu, pada awal tahun 2015 yang menjadi Ketua Redaktur dijabat oleh Andi Bahri, M.E., dan sempat dua kali pergantian Surat Keputusan (SK) Pengelola dari Ketua STAIN Parepare yang saat itu sudah dijabat oleh Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M..Si., dengan alasan bahwa Andi Bahri, M.E., lulus ujian dalam mengikuti seleksi5000 Doktor. Selanjutnya, ditunjuk Bapak Drs. Moh. Yasin Soumena, M.Pd. sebagai Ketua Redaktur, Dr. Fikri, S.Ag., M.HI. sebagai Wakil Ketua Redaktur, dan Redaktur Pelaksana berturut-turut; Dr. H. Sudirman, L., M.H., Budiman Sulaeman, M.HI., Dr. Zainal Said, M.H., Dr. Agus Muchsin, M.Ag., Dr. Rahmawati, M.Ag., Aris, M.HI, dan Dr. Muh. Ali Rusdi Bedong, M.HI. Hal yang sangat berkesan pada tahun 2015 dengan euforia yang luar biasa dari seluruh pengelola adalah Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum terindeks moraref. Tidak berhenti sampai di situ, Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Bapak Budiman, M.HI., terus memberikan dukungan dan mendorong pengelola pada setiap pertemuan selalu menyampaikan dan mengingatkan agar Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum ini dapat terakreditasi.

Pada tahun 2016, selain pengelola menggunakan dana yang bersumber dari DIPA STAIN Parepare pada setiap tahunnya, juga memperoleh bantuan pengembangan jurnal dari Diktis. Dana bantuan tersebut digunakan untuk pelatihan jurnal OJS di UIN Maulana Malik Ibrahim  Malang bersaman dengan pengelola Jurnal Al-Maiyyah. Hasil dari pelatihan itu belum maksimal dan pengelolaan jurnal masih stagnan. Hanya beberapa artikel tertentu saja yang dapat dionlinekan. Hingga tahun 2017, Ketua STAIN Parepare melalui kebijakannya dengan mengajak semua pengelola jurnal untuk mengikuti Workshop “OJS Menuju Jurnal Akdereditasi” dengan mendatangkan tim trainer dari STAIN Kudus.Pasca workshop itu, pengelola Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum terus bekerja keras agar menjadi jurnal OJS. Hampir semua artikel dari setiap volumeberhasil dibaca dan diterbitkan secara online. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian dari artikel yang sudah berhasil  diterbitkan secara online dengan OJS versi 2 berafiliasi ke jurnal OJS versi 3. Berkaitan dengan sistem tersebut, pengelola Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum terus mempelajari sistem OJS versi 3 hingga mengajak semua pengelola jurnal di IAIN Parepare, saat itu masih STAIN Parepare untuk bersama-sama menggelar training secara intensif pada setiap malam Rabu selama 4 (empat) bulan di ruangan TIPD Training yang dibimbing oleh Muhammad Haramain, M.Sos.I. Tidak terkecuali Bapak Budiman, M.HI sebagai Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam rela berpartisipasi dalam kegiatan tersebut hingga pukul 24.00 malam untuk ikut lembur.



Pada tahun 2018 berdasarkan SK. Rektor IAIN Parepare No.10 Tahun 2018 bahwa pengelola DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum dengan menunjuk Ketua Redaktur Dr. Fikri, S.Ag., M.HI., Wakil Ketua Redaktur Dr. Muh. Ali Rusdi Bedong, M.HI., Redaktur Pelaksana diantaranya Aris, M.HI., Dr. H. Abdul Syatar, M.HI., Andi Baso Pallawagau, MA., Muhammad Majdy, Lc., M.MA., Dr. Muhammad Ilham, M.Fil.I. Masih melanjutkan kegiatan pada tahun 2017 dengan melakukan training yang dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juli dengan mempelajari lebih mendalam sistem OJS versi 3. Pada bulan Oktober yang lalu, pengelola menerima undangan dari DIKTI untuk workshop persiapan Akreditasi Jurnal yang dilaksanakan di Makassar. Kegiatan dalam workshop itu berbenah untuk persiapan proses daftar di ARJUNA untuk pengusulan akreditasi. Alhamdulillah prosesnya begitu cepat. Bulan oktober kami dari pengelola mendaftar, tepatnya tanggal 18  Desember 2018 sudah terbit SK Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti No. 34/E/ KPT/2018 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode III Tahun 2018. Capaian itu patut disyukuri di tengah segala keterbatasan yang ada, kami banyak disupport oleh pimpinan utamanya Bapak Rektor IAIN Parepare, Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam kepada pengelola.

Keberhasilan kami sebagai pengelola mengantar Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum terakreditasi, meskipun bukan yang terbaik berada di Sinta 6, namun paling tidak ini adalah torehan emas karena Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum merupakan jurnal pertama di IAIN Parepare yang terakreditasi. Hal ini sekali lagi berkat arahan Penanggungjawab Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si., dan Bapak Budiman, M.HI., serta kerjasama yang apik Ketua Redaktur Dr. Fikri, S.Ag., M.HI., Wakil Ketua Redaktur Dr. Muh. Ali Rusdi Bedong, M.HI., Redaktur Pelaksana Aris, M.HI., Dr. H. Abdul Syatar, M.HI., H. Andi Baso Pallawagau, Lc., MA., Muhammad Majdy, Lc., M.MA., Dr. Muhammad Ilham, M.Fil.I. Tentunya harapan kami dari pengelola akan terus bekerja dan berkreasi(never stop) agar dapat meningkatkan kualitas artikel, manajemen OJS serta tata kelola organisasi di OJS, hingga nantinya berada di Sinta 2. Harapan kami selanjutnya adalah semua jurnal di lingkungan IAIN Parepare dapat mengikuti jejak Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum untuk  dapat terakreditasi. Kami dari pengelola tidak akan meninggalkan mereka, sebab mereka semua adalah kawan kami, teman seperjuangan dalam training yang bersama-sama membagi pikiran hingga dapat menghasilkan gagasan yang tercerahkan.

Plt. Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam menyampaikan selamat atas keberhasilan pengelola mengantarkan Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum terakreditasi. Capaian ini, bukan kerja baru kemarin, tetapi melalui proses panjang dan berkesinambungan dari tahun ke tahun khususnya 4 (empat) tahun terakhir ini. Ditambahkan pula wujud dari usaha tidak mengenal lelah dari pengelola yang bekerja keras dengan spirit keikhlasan dan keberkahan. Pencapaian ini juga merupakan kado istimewa kepada Bapak Budiman, M.HI selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. Semoga pencapaian itu menjadi sinyal kuat bahwa beliau husnul khatimah dalam mengemban amanah yang begitu berat namun mulia.

Penulis: Dr. Fikri, S. Ag., M. HI

Terakreditasi, Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum

IAIN Parepare--- Kabar gembira datang dari jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Pasalnya jurnal Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum akhirnya terakreditasi (24/12).



Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum merupakan jurnal yang paling tua di IAIN Parepare, jurnal ini telah ada sejak 2003 yang konsisten terbit secara berkala dalam dua kali setahun dengan fokus kajian studi Ilmu Syariah, hukum Islam, dan ekonomi Islam meliputi: ruang lingkup ibadah, hukum tentang keluarga atau hukum badan pribadi (ahkam al-ahwal al-syakhshiyyah, hukum tentang kebendaan (al-ahkam al-madaniyyah, hukum pidana (al-ahkam al-jinaiyayah), hukum acara (al-ahkam al-murafa’at), hukum ketatanegaraan (al-ahkam al-dusturiyyah), hukum internasional (al-ahkam al-dauliyyah), dan hukum ekonomi dan keuangan (al-ahkam al-iqtishadiyyah wa al-maliyyah).

[caption id="attachment_9403" align="alignnone" width="212"] Lihat Jurnal[/caption]

Wakil Ketua Redaktur jurnal Diktum,  Dr. M. Ali Rusdi Bedong mengungkapkan tepatnya pada bulan Oktober 2018, pihak pengelola jurnal Diktum menerima undangan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) untuk mengikuti workshop persiapan akreditasi jurnal yang dilaksanakan di Makassar. Workshop tersebut dilakukan guna persiapan proses pendaftaran di Akreditasi Jurnal Nasional (Arjuna) dalam rangka pengusulan akreditasi.

“Alhamdulillah prosesnya begitu cepat. Bulan Oktober kami dari pengelola mendaftar, tepatnya tanggal 18  Desember 2018 sudah terbit SK Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti No. 34/E/ KPT/2018 tentang Peringkat Akreditasi Jurnal Ilmiah Periode III Tahun 2018,” jelas Dr. M. Ali Rusdi Bedong.

Pada tahun 2018 berdasarkan surat keputusan. Rektor IAIN Parepare No.10 Tahun 2018 tentang pengelola DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum dengan menunjuk Ketua Redaktur Dr. Fikri, S.Ag., M.HI., Wakil Ketua Redaktur Dr. Muh. Ali Rusdi Bedong, M.HI., Redaktur Pelaksana diantaranya Aris, M.HI., Dr. H. Abdul Syatar, M.HI., Andi Baso Pallawagau, MA., Muhammad Majdy, Lc., M.MA., Dr. Muhammad Ilham, M.Fil.I.

[caption id="attachment_9401" align="alignnone" width="300"] Foto training: dibimbing oleh Muhammad Haramain, M.Sos.I[/caption]

Berbagai upaya terus dilakukan, sejak tahun 2017 para pengelola melakukan training secara intensif setiap malam Rabu selama empat bulan. Hingga tahun 2018, training tetap dilanjutkan. “Masih melanjutkan kegiatan pada tahun 2017 dengan melakukan training yang dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Juli dengan mempelajari lebih mendalam sistem Open Journal Systems (OJS) versi 3,” ungkap Ketua Redaktur, Dr. Fikri.

Sementara pelaksana tugas (Plt) Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Parepare, Budiman menyampaikan selamat atas  keberhasilan pengelola mengantarkan jurnal DIKTUM terakreditasi.

“Capaian ini bukan kerja baru kemarin, tetapi melalui proses panjang dan  berkesinambungan dari tahun ke tahun khususnya 4 tahun terakhir dan wujud dari usaha tidak mengenal lelah dari pengelola yang bekerja  dengan spirit keikhlasan dan  keberkahan,” ungkap Budiman.

Lebih lanjut Budiman mengungkapkan pencapaian tersebut merupakan kado istimewa baginya.

“Pencapaian ini merupakan kado istimewa di akhir masa jabatan saya selaku Ketua Jurusan. Semoga pencapaian ini semacam sinyal kuat bahwa saya husnul khatimah dalam mengemban amanah yang begitu berat namun mulia ini,” ungkap Budiman saat diwawancarai via whatsapp (23/12).



Sabtu, 22 Desember 2018

Upaya Peningkatan Kinerja Pegawai Honorer

IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan workshop peningkatan kerja pegawai honorer di Bira, Bulukumba.



Kegiatan berlangsung mulai tanggal 21-23 Desember 2018  yang diikuti sebanyak 77 peserta, terdiri dari tenaga administrasi, security dan cleaning service.

Ketua Panitia, Musyarrafah Amin mengungkapkan workshop ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan wawasan dalam bekerja sehinggga meningkatkan produktifitas. Selain itu, kegiatan workshop ini para peserta diberi materi  bagaimana membentuk sikap dan perilaku yang baik sesuai dengan tagline IAIN Parepare malebbi warekkadanna, makkiade ampena (sopan bertutur, santun dalam berperilaku).



Workshop ini mengusung tema membangun etos kerja profesional dalam meningkatkan kinerja pegawai. Hadir narasumber Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare), Hj. Musyarrafah Amin, M. Si (Kepala Biro AUAK IAIN Parepare) dan Dr. Sudirman L, M.H (Plt. Warek III IAIN Parepare).

"Bagaimana setelah kembali dari workshop ini dapat mengubah wawasan berfikir kita, mengubah cara kerja kita kepada cara kerja yang lebih baik. Tinggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, menuju kepada pelaksanaan pekerjaan secara maksimal," ucap Ahmad Sultra Rustan sebelum membuka kegiatan.

 

 

Jumat, 21 Desember 2018

Direktur Deradikalisasi BNPT: Pertahankan NKRI di Tengah Kebhinekaan

IAIN Parepare--- Usai pelaksanaan seminar nasional kemarin (20/12), jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare kembali menyelenggarakan kegiatan positif, Jum'at (21/12).

Kegiatan yang diberi nama stadium general ini berlangsung di Aula IAIN Parepare. Diikuti ratusan mahasiswa, stadium general ini mengangkat tema merawat kebhinekaan dalam bingkai NKRI, menjinakkan sikap intoleransi dalam berbangsa dan bernegara.



Ketua Panitia, Dr. Fikri mengungkapkan tema tersebut dipilih karena melihat realitas adanya ancaman terhadap Negara kesatuan Republik Indonesia. IAIN Parepare sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam turut mempunyai peran andil dalam mencegah ancaman tersebut.

"Karena kami dari perguruan tinggi Islam, maka kami berusaha untuk memproteksi, menjaga persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,"ucap Fikri.



Hadir narasumber Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Prof. Dr. H. Irfan Idris, MA.

"Mari kita pertahankan NKRI di tengah kebhinekaan, kita pertahankan perbedaan di tengah persatuan dan kita bersatu di tengah keanekaragaman bukan keseragaman yang dikehendaki tetapi keragaman yang harus kita perhatahankan, bhineka tunggal ika," ajak Irfan Idris saat menyampaikan materi.

Kamis, 20 Desember 2018

Saring Sebelum Sharing Cegah Penyebaran Hoax dan Ujaran Kebencian

IAIN Parepare--- Ratusan  orang mengikuti seminar nasional yang diselenggarakan oleh jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare di Auditorium IAIN Parepare, Kamis (20/12).



Dipilihnya  tema cerdas bermedia sosial dikarenakan maraknya berita-berita hoax dan ujaran kebencian yang tersebar pada dunia maya.

Hadir empat narasumber di antaranya Ach. Dhofir Zuhry (Rektor STIF Al-Farabi, Malang. Penulis buku Peradaban Sarung), M. Ali Rusdi Bedong (Dosen IAIN Parepare, penulis buku Maqashid al-Mukallaf), Syafrillah Syahrir (Peneliti Litbang Sulawesi Selatan, penulis buku Calabai) dan Zulkarnain AS (Dosen Teknik Arsitektur UIN Alauddin Makassar, penulis buku Guru Malaikat).

[caption id="attachment_9373" align="alignnone" width="300"] Moderator: Islamul Haq[/caption]

Salah satu narasumber, Syafrillah Syahrir mengungkapkan pentingnya saring sebelum sharing ketika membaca suatu informasi.

“Kenali sumber media, apakah abal-abal atau kredibel? Kenali konteks berita, kapan di mana, siapa yang membuat berita itu? Jangan terpedaya dengan judul, semua berita wajib dibaca tuntas. Jangan percaya pada meme, minta link beritanya. Kemudian puasa sebar, semua berita meragukan berhenti di Anda,” jelas Syafrillah Syahril saat menyampaikan materi.

Sementara Budiman ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam berharap agar para peserta seminar dapat mengamalkan apa yang didapatkan oleh para pemateri.

“Orang yang cerdas itu adalah orang yang mengamalkan ilmunya. Kalau ada orang yang berilmu sampai langit, tidak diamalkan nonsen itu. Amal, aktivitas, perilaku atau apa saja harus kembali ke empat kriteria. Pertama, sebelum bertindak harus tau dulu (paham) harus cerdas. Kemudian niat, lalu sabar dan keikhlasan,” ucap Budiman menutup seminar.

Dalam seminar tersebut juga dirangkaikan pengumuman para pemenang nominasi Syariah Award 2018. Berbagai penghargaan diberikan kepada mahasiswa berprestasi, alumni inspiratif, dosen, serta program studi terbaik yang ada di jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.

P2M IAIN Parepare Lakukan Ekspose Edom

IAIN Parepare--- Pusat Penjaminan Mutu (P2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan ekspose evaluasi dosen oleh mahasiswa (Edom) di ruang seminar Pascasarjana IAIN Parepare, Kamis (20/12).



Sebelumnya, mahasiswa telah melakukan evaluasi dosen pada perkuliahan semester genap tahun akademik 2017/2018.

Evaluasi ini dilakukan untuk mendeteksi kekukurangan-kekurangan yang akan segera ditanggapi. Selain itu, ekspose ini juga akan menjadi dasar apabila tim assessor berkunjung ke IAIN Parepare. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Firman terkait pentingnya melksanakan ekspose.

“Kalau ini tidak dilaksanakan, tahun yang akan datang tidak mungkin assessor mau mengkases ke lapangan kalau tidak ada dasarnya,” ucap Firman, Kepala P2M IAIN Parepare.



Hadir membuka kegiatan Dr. Sudirman L, selaku Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor II IAIN Parepare. “Menyangkut sarana dan prasarana insyaa Allah itu tanggungjawab pimpinan dan adapun pelaksanaan dari kerja yang menjadi tugas utama kita di lembaga ini, semuanya harus berperan. Seperti evaluasi ini, apapun hasilnya perlu di follow up apalagi kita akan menghadapi awal tahun dan akan menyusun lagi anggaran dalam rapat kerja. Maka tolong poin-poin yang menjadi unsur utama perlu menjadi skala prioritas,” jelasnya sebelum membuka kegiatan.

MASIKA ICMI akan Beri Beasiswa Mahasiswa IAIN Parepare Ikut Event Antar Bangsa

IAIN Parepare--- Program studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare menggelar  Stadium general bertemakan Education in Southeast ASIA (a Comparative study between Indonesia-Thailand) di Auditorium IAIN Parepare, Rabu (19/12).

Ketua Penanggungjawab Prodi Bahasa Inggirs (PBI), Mujahidah mengungkapkan stadium general ini dilaksanakan dalam rangka membuka cakrawala mahasiswa dalam hal pendidikan antara Indonesia dan Thailand.

“Perbedaan pendidikan antara Indonesia dan Thailand tidak terlalu signifikan, karena Thailand hanya  berada satu level lebih tinggi dibandingkan di Indonesia. Tapi ada beberapa kebijakan pemerintah Indonesia yang perlu diperhatikan sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang merata.

Lebih lanjut, mujahidah juga menjelaskan kegiatan ini merupakan feedback dari kegiatan WoCESA.

“Kegiatan ini sebenarnya kunjungan balasan yang pernah dilakukan Prodi PBI di tiga negara yaitu Malaysia, Thailand dan Singapura, dan salah satu perguruan tinggi yang dikunjungi adalah Fatoni University,” tambahnya.

Stadium general ini dihadiri 400 lebih peserta dengan menghadirkan narasumber Assist Prod/ Dr. Mahamadaree Waeno (Fatoni University, Thailand) dan Ismail Suardi Wekke, Ph. D (STAIN Sorong, Indonesia) dengan moderator Wahyu Hidayat, Ph. D.



“Selaku Wakil Ketua Umum Majelis Sinergi Kalam (MASIKA) Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI) menghelat acara stadium general ini sebagai ajang menyemai tunas cendekia. Untuk itu, MASIKA ICMI akan menyiapkan beasiswa bagi mahasiswa IAIN Parepare, dalam batas kemampuan yang terbatas untuk mengikuti event antar bangsa,” tulis Ismail Suardi Wekke dalam akun instagramnya usai mengikuti kegiatan.

Rabu, 19 Desember 2018

Tingkatkan Kualitas Karya Ilmiah Mahasiswa Tanpa Plagiarism

IAIN Parepare--- Program studi Ekonomi Syariah jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN Parepare) melaksanakan workshop metode penelitian kualitatif dan penelitian kuatitatif di Aula IAIN Parepare, Rabu (19/12).

Hadir narasumber metode penelitian kuantitatif Dr. Hj. Sri Undai Nurbayani, M. Si (Dosen Fakultas Ekonomi UNHAS Makassar), narasumber metode penelitian kualitatif Dr. Fikri, M.HI (Dosen IAIN Parepare), narasumber praktikum metode kualitatif dan kuantitatif yaitu pedoman wawancara dantabulasi data Abd. Hamid, SE., MM (Dosen IAIN Parepare), dan narasumber praktikum statistik (SPSS) Syahriyah Semaun, SE., MM (Dosen IAIN Parepare).

[caption id="attachment_9358" align="alignnone" width="300"] Foto mulai sisi kiri: Syahriyah Semaun, SE., MM, Dr. Hj. Sri Undai Nurbayani, M. Si, Dr. Zainal Said, MH, dan Dr. Fikri, M.HI.[/caption]

Syahriyah Semaun yang juga selaku Ketua penanggungjawab Prodi Ekonomi Syariah mengungkapkan workshop ini dilakukan untuk lebih meningkatkan kualitas mahasiswa khususnya di Prodi Ekonomi Syariah dalam penulisan karya ilmiah.

Dengan mengusung tema  peningkatan kualitas karya ilmiah dalam mempertahankan originalitas, kegiatan ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari semester tiga, lima dan tujuh.

“Tidak menutup kemungkinan, materi ini penting untuk semester 3  karena sekarang mereka juga mengikuti mata kuliah statistik dan semester 5 sudah selesai tahapan statistik dua jadi yang lebih mendalami semester 7 yang sedang proposal,” ucapnya.



Kegiatan berlangsung sehari ini, dirasa sangat penting dilakukan menurut Dr. Fikri selaku sekretaris Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. Hal ini dikarenakan pentinya mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah tanpa plagiarism.

“Bagaimana anak-anakku itu bisa menghasilkan karya ilmiah yang baik, terbebas dari plagiarism. Ini hal terpenting yang harus diperhatikan, kenapa? Karena mulai saat ini semester 3, 5 dan 7 dibekali pengetahuan tentang bagaimana menulis dengan baik menghasilkan suatu karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan sekaligus menghasilkan suatu keilmuan yang bisa dinikmati siapa saja yang membacanya,” jelas Fikri saat member sambutan.

Tanggapan senada juga disampaikan oleh Dr. Zainal Said, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) IAIN Parepare.

“Kegiatan ini menurut saya sangat penting dan saya berharap adik-adik mahasiswa bisa mengikuti secara saksama. Semester 3 ini, harusnya memahami lebih awal supaya kekeliruan-kekeliruan dalam menulis itu bisa diminimalisir,” tanggapnya sebelum membuka kegiatan mewakili Rektor IAIN Parepare.

Hari Terakhir, Test SKB CPNS Satuan Kerja IAIN Parepare

IAIN Parepare--- Memasuki hari ketiga terakhir tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) satuan kerja Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Kamis (19/12).

Dalam proses seleksi kompetensi bidang ini dibagi menjadi beberapa tahapan mulai dari tes terulis psikotes, wawancara, dan praktik kerja.

"Pada bidang wawancara ini kita sudah terkoneksi dengan sistem yang ditetapkan oleh Panselnas, makanya kita ini sebagai penguji di bidang wawancara memang kita berpedoman dengan sistem yang ditetapkan oleh Panselnas (Panitia Seleksi Nasional tes Calon Pegawai Negeri Sipil). Kita dipandu dengan item-item pertanyaan yang akan dipertanyakan kepada semua peserta," ucap Dr. Sudirman L, Pelaksana tugas Wakil Rektor II IAIN Parepare selaku pewawancara.



Selain itu, setiap peserta ujian juga diberi pertanyaan seputar keagamaan. "Kita ingin mengukur wawasan kebangsaan terutama paham-paham keagamaan, toleransi beragama termasuk kemampuan baca tulis Al-Qur'an karena mereka cikal bakal menjadi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN)," tambahnya.

Nurfadillah salah satu peserta ujian, mengungkapkan menyiapkan berbagai bekal pengetahuan.

"Persiapannya cukup memperbanyak pengetahuan tentang kondisi Indonesia, terutama yang sedang santer-santernya saat ini. Kemudian pengetahuan tentang kementerian agama dan tentang IAIN Parepare," ucapnya saat ditemui di lokasi tes, lantai 5 Aula perpustakaan IAIN Parepare.

 

 

Galeri Foto, Benchmarking di Dua Kampus Ternama

IAIN Parepare--- Tim pengelolah zona akreditasi kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melakukan Benchmarking di dua kampus ternama yang ada di Indonesia, yakni Universitas Padjajaran  dan Universitas Gunung Djati Bandung. Bernchmaking merupakan study banding yang dilakukan dalam rangka upaya  peningkatan kualitas IAIN Parepare khususnya dalam hal akreditasi baik itu institusi maupun program studi.