Kamis, 31 Mei 2018

Sosialisasi PMA Nomor 9 tahun 2018: IAIN Parepare diharapkan Ikut Beri Kontribusi

IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan sosialisasi Peraturan Menteri Agama (PMA) nomor 9 tahun 2018 tentang buku pendidikan agama Islam di ruang Pascasarjana IAIN Parepare, Kamis (31/05).

Peraturan Menteri Agama tersebut sebagai turunan dari undang-undang nomor 3 tahun 2017 tentang sistem pembukuan.  Hal ini dilakukan atas beredarnya buku-buku pendidikan agama Islam di berbagai jenjang sekolah mulai dari SD (Sekolah Dasar), Tsanawiyah maupun Aliyah sederajat, di mana terdapat kekeliruan baik dari segi isi ataupun gambar yang ditampilkan pada buku.

Sosialisasi yang dihadiri langsung oleh Dr. Muhammad Zain, M. Ag selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) dan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Kementerian Agama Republik Indonesia (RI). Kegiatan yang dimoderatori oleh Dr. Zainal Said turut dihadiri pula oleh para pelaksana tugas wakil rektor, ketua jurusan serta segenap dosen IAIN Parepare.

Dr. Muhammad Zain mengungkapkan buku agama yang beredar pada sekolah akan dilakukan penilaian dengan membentuk tim reviewer. "Kita akan bentuk tim reviewer penilaian nasional. Apanya yang dinilai adalah isinya, kontennya, penyajiannya, bahasanya, grafikanya, apakah gambar-gambarnya itu sudah cocok, tidak mengandung intoleransi dan tidak menyinggung agama-agama lain," jelasnya saat ditemui usai menjadi narasumber sosialisasi.

[caption id="attachment_8165" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Muhammad Zain, M. Ag saat menjelaskan[/caption]

Lebih lanjut ia berharap agar civitas akademik IAIN Parepare ikut memberikan kontribusi untuk mengawasi, mengontrol serta melakukan pengecekan terhadap buku-buku yang dipelajari oleh anak-anak di sekolah. "Buku ini bisa menentukan masa depan bangsa, dapat dibayangkan jika anak-anak kita hanya belajar sejarah perang, sejarah berdarah-darah tetapi sebaliknya kalau anak-anak kita belajar tentang perdamaian, kesantunan, toleransi. Maka bangsa ini semakin kuat dan bisa bertahan di masa depan," tambahnya.

[caption id="attachment_8163" align="alignnone" width="300"] Kiri Narasumber (Dr. Muhammad Zain, M. Ag), tengah Rektor IAIN Parepare (Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si) dan kanan moderator (Dr. Zainal Said, M.H)[/caption]

Sementara Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan mengaku sangat mengapresiasi inisiasi pelaksanaan kegiatan sosialisasi. "Kehadiran PMA nomor 9 tahun 2018 ini telah memberikan warna baru dan memberikan gambaran tentang masa depan dari generasi muda kita yang akan disuguhi buku-buku yang memang layak sehingga kita akan tetap mempertahankan keutuhan negara Republik Indonesia sebagai NKRI," ungkapnya usai penutupan kegiatan.

"Mempelajari sejarah ibarat menarik anak panah dari busurnya. Dengan menariknya jauh ke belakang, maka semakin melesat jauh dr busurnya. Bangsa yg kuat adalah yg memiliki dan merawat sejarah kejayaan masa lalunya"


-Dr. Muhammad Zain, M. Ag-


Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Balitbang (Badan Penelitian dan Pengembangan) dan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Kementerian Agama Republik Indonesia (RI)



Rabu, 30 Mei 2018

Inspiratif: Primaditha, Jadi Duta GenRe Sulsel 2018

IAIN Parepare --- Primaditha Nanda Ayurida, mahasiswi semester enam dari program studi Perbankan Syariah jurusan Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Parepare dengan tekad yang kuat kembali mengambil  kesempatan yang ada di depan mata.

Belum lama di awal tahun 2018, wanita yang akrab disapa Dita ini berhasil terpilih menjadi salah satu perwakilan Indonesia timur untuk ikut dalam kegiatan Thailand Intercultural Camp (TIC) dan pada akhir bulan Mei 2018, ia kembali menorehkan prestasi dengan berhasil memenangkan apresiasi pemilihan  Duta GenRe (Generasi Berencana) Sulawesi Selatan (Sulsel) perwakilan putri jalur pendidikan (28/05). Pemilihan tersebut diadakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan yang digelar selama tiga hari di Hotel Grand Malebu Makassar.

Dari 59 peserta (putra dan putri) pada jalur pendidikan dan  28 peserta (putra dan putri) pada jalur Masyarakat, Primaditha berhasil unggul dengan terpilih menjadi juara I (satu) putri pada jalur pendidikan. "Alhamdulillah, bersyukur. Ada lagi amanah baru, semoga bisa dijalankan dengan baik," harapnya saat diwawancarai via whatsapp (30/05).

[caption id="attachment_8149" align="alignnone" width="169"] Sisi kanan (Primaditha, mahasiswi IAIN Parepare) dan sisi kiri (Nabila, Siswa SMA 5, Juara III putri). Keduanya asal kota Parepare yang ikut dalam jalur pendidikan.[/caption]

Primaditha yang selama ini aktif mengabdi di forum Anak kota Parepare sekaligus pernah menjadi Duta Anak Sulsel (2011 s/d 2013) mengaku termotivasi mengikuti ajang tersebut dikarenakan adanya kesinambungan kerja antara amanah sebelumnya. "Usia anak itu 0 (nol) sampai 18 sedangkan yang dicover duta GenRe itu sampai 24 yang fokusnya lebih kependudukan, kesehatan reproduksi sama pernikahan dini. Jadi saya rasa besar motivasiku menjadi duta GenRe karena ingin melanjutkan kegiatan yang sama dan pengabdian yang sama," jelasnya.

Menjadi duta sebagai role model BKKBN dengan menjalankan berbagai program pada generasi berencana menjadi salah satu langkah nyata dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat serta mewujudkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Ke depan, jika para generasi muda berani mengambil setiap kesempatan dengan tujuan menjadi manusia bermanfaat bagi sesama maka Indonesia akan lebih maju dari segi SDM (Sumber Daya Manusia) serta hidup damai sebagai wujud kepeduliaan terhadap sesama manusia.

"Duta, Setahun Menjabat, Seumur Hidup Mengabdi, Selamanya Menebar Inspirasi"


-Primaditha Nanda Ayurida-



 

 

 

Prodi Tadris IPS, Buka Puasa Bersama Anak Panti Asuhan

IAIN Parepare--- Mahasiswa program studi tadris IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare melaksanakan buka puasa bersama anak panti asuhan (27/05). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Panti asuhan Al-Birru Bumi Harapan, Bacukiki Barat kota Parepare yang memiliki 95 orang anak panti beserta pengelola.

    

Buka puasa bersama dilakukan guna menjalin silaturahim dan berbagi ke sesama umat muslim khususnya dalam rangka meraih keberkahan pada bulan suci Ramadhan. Sukma salah satu mahasiswa mengaku antusias dengan adanya kegiatan tersebut. "Kami semua antusias dan sangat bersyukur bisa bekerja sama mengadakan suatu kegiatan positif di bulan suci ramadhan ini. Kegiatan ini sebagai bentuk manisfestasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam esensi puasa" jelasnya.

Pihak panti asuhan Al-Birru juga merespon positif kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa Prodi Tadris IPS. Kegiatan tersebut merupakan  langkah awal menjalin ukhuwah dengan masyarakat yang akan dilaksanakan tiap tahun.

Senin, 28 Mei 2018

BAN-PT Lakukan Surveilen Pertama di IAIN Parepare

IAIN Parepare--- Pasca perubahan bentuk dari STAIN Parepare menjadi Instititut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) melakukan surveilen (surveillance) atau proses pengumpulan serta pengecekan data terkait lembaga kampus di Ruang Zona Akreditasi, IAIN Parepare (28/05).

Sebanyak 6 orang yang tergabung dalam satu tim asesmen surveilen di antaranya Prof. Akhmad Fauzi, Ph. D (Dewan Esksekutif BAN-PT), Prof. Dr. Mustofa Kamil, M. Pd (UPI Bandung), Dr. Ahmad Yani Anshori, M. MA (UIN Yogyakarta), Prof. Suwito, MA (UIN Jakarta), DR. Sugeng Listyo Prabowo, M. Ag (UIN Malang) dan Delisa Rufiana B. BusCom (BAN-PT).

[caption id="attachment_8131" align="alignnone" width="300"] Turut hadir pula para pelaksana tugas Wakil Rektor, Ketua Jurusan, Kepala unit dan para Penanggungjawab Program Studi[/caption]

Dari 8 STAIN dan 1 Sekolah Tinggi Agama Hindu  yang berubah bentuk menjadi Instititut Agama Islam Negeri, IAIN Parepare merupakan kampus pertama yang dikunjungi guna memberi penilaian serta pengecekan data. Berbagai pertanyaanpun diajukan kepada pihak pengelola lembaga kampus seperti  ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga sarana dan prasarana kampus yang dimiliki.

Prof. Akhmad Fauzi  selaku Dewan Eksekutif BAN-PT melihat adanya peningkatan fasilitas serta melakukan pengecekan kembali atas relevansi pasca berubah bentuk dari STAIN menjadi IAIN. “Secara umum ada fasilitas yang lebih baik dibanding ketika menjadi sekolah tinggi tapi ada juga beberapa yang perlu dibenahi karena naiknya status dari STAIN menjadi IAIN adalah konsekunsi yang harus diperbaiki sana-sini. Itulah yang perlu kami cek kembali apakah tadinya STAIN menjadi IAIN apakah relevan atau tidak. Kami hanya mengecek apa yang kami tulis”, jelasnya.

[caption id="attachment_8130" align="alignnone" width="300"] Penyerahan berkas oleh Prof. Akhmad Fauzi  (Dewan Eksekutif BAN-PT) kepada Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Rektor IAIN Parepare)[/caption]

Sementara Dr. Ahmad Sultra Rustan menanggapi positif kedatangan dari tim surveilen ke kampus IAIN Parepare. “Dengan kedatangan tim ini banyak sekali manfaat banyak masukan yang diberikan kepada kami utamanya untuk melihat kekurangan-kekurangan. Tentu standar ketika menjadi STAIN dan IAIN itu berbeda standar, alat ukurnya juga berbeda sehingga kita masih perlu penyesuaian utamanya dalam hal akreditasi”, jelasnya.

Lebih lanjut ia berharap ke depan IAIN Parepare bisa memperoleh akreditasi yang baik. “Kita semua berharap mudah-mudahan kita bisa mendapat akreditasi yang baik demi menjaga kepercayaan kepada masyarakat kepada IAIN Parepare,” harapnya.

Kamis, 24 Mei 2018

Perkemi dojo IAIN Parepare Ikut Kejuaraan Nasional

IAIN PAREPARE—Perkemi dojo Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare ikut dalam  kejuaraan nasional kempo Piala Rektor di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar pada Mei 2018 yang di laksanakan oleh Pengurus Persaudaraan Shoriinji Kempo Indonesia (Sulawesi Selatan).

Pada pelaksanaan kejuaraan ini sekaligus dimanfaatkan menjadi ajang uji coba atlet dari berbagai daerah khususnya di Sulsel sebelum berlaga di Pekan Olahraga Daerah (Porda) di Kabupaten Pinrang, September 2018.

Dalam mengikuti kejuaraan tersebut Perkemi dojo IAIN Parepare mengirim 11 atlet dan meraih 2 penghargaan, Abdul Wahab meraih Perak (kelas 45 kg Putra) dan Husnul Khotimah meraih Perunggu (kelas 54 kg putri).

“kami sudah mengikuti kejuaraan ini selama 3 tahun terakhir dan untuk mengikut kejuaraan ini butuh latihan minimal 3 bulan dan saya yakin untuk mendapatkan hasil, harus betul-betul berusaha karena saya percaya bahwa proses tidak akan menghianati hasil.”ungkap Adi Irwandi ketua Perkemi dojo IAIN Parepare .

Penyelenggaraan Rektor Cup 2018 ini juga menjadi momentum bagi para atlet Sulsel yang tengah fokus dimatangkan kemampuannya untuk proyeksi babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2019.

 

         

 

    

   

 

 

 

 

 

Rabu, 23 Mei 2018

Workshop Pembinaan Karakter dan Mental Mahasiswa Bidikmisi IAIN Parepare



IAIN Parepare_ Sabtu-Minggu/19-20 Mei 2018 kegiatan Workshop Pembinaan Karakter dan Mental Mahasiswa Bidikmisi IAIN Parepare dilaksanakan di AULA IAIN Parepare. kegiatan ini terlaksana atas berkat kerjasama dari seluruh pihak dimana peserta dari Workshop tersebut yakni Mahasiswa Bidikmisi Angkatan 2017 sebanyak 95 Orang adapun Narasumber dari kegiatan ini yakni Bpk Ilhamuddin,S.Psi.,MA . Ujar Herdah selaku Ketua Panitia kegiatan tersebut.



Ahmad Sultra Rustan mengatakan bahwa kegiatan ini sangat baik dan tepat untuk dilaksanakan  karena disaat beberapa kampus memiliki mahasiswa yang karakternya negatif. Namun pada IAIN Parepare pemandangan seperti itu tidak nampak, apalagi dengan adanya workshop pembinaan karakter dan mental yang akan akan membuat karakter dan mental mahasiswa semakin baik. Ungkap Rektor IAIN Parepare saat membuka kegiatan tersebut.

 

 

 

 

 

Selasa, 22 Mei 2018

Antusias Calon Mahasiswa Baru, Jalur UM-PTKIN 2018

IAIN Parepare--- Panitia penerimaan mahasiswa baru Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan ujian pada jalur kedua penerimaan yakni Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagaaman Islam Negeri (UM-PTKIN), Selasa (22/05). Sebanyak 1540 peserta mengikuti ujian yang tersebar pada setiap ruangan kelas yang ada di kampus IAIN Parepare.

Dr. Zainal Said ketua pelaksana ujian menjelaskan terdapat dua tipe ujian yakni Paper Based Test (PBT) dan  Computer Based Test (CBT). PBT adalah ujian yang diselenggarakan secara tertulis sedangkan Computer Based Test (CBT) di mana ujian yang diselenggarakan menggunakan komputer dengan jumlah butir soal dan panjang waktu tes yang sama dengan PBT.

[caption id="attachment_8084" align="alignnone" width="300"] Tipe ujian Computer Based Test (CBT)[/caption]

Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan yang turut ikut memantau langsung pelaksanaan UM-PTKIN melihat antusias calon mahasiswa baru. "Kelihatannya mereka sangat antusias untuk mengikuti ujian sehingga nampak sekali kalau calon mahasiswa ini mempunyai harapan yang besar untuk diterima sebagai mahasiswa baru pada IAIN Parepare," ungkap Ahmad Sultra Rustan saat ditemui memantau di gedung Syariah, IAIN Parepare.



Lebih lanjut ia menjelaskan dari tiga ribuan peserta yang mendaftar melalui jalur SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional) PTKIN dan UM-PTKIN tidak semua pendaftar bisa diterima. Hal ini dikarenakan adanya pembagian porsi kuota yang dibatasi dengan mempertimbangkan perbandingan antara rasio dosen dan mahasiswa yang belum mencukupi.

Di samping itu, Dr. Ahmad Sultra Rustan juga menekankan tidak ada afirmasi dalam penerimaan mahasiswa baru tersebut. "Mulai dari rektor sampai pada cleaning service tidak ada pesanan-pesanan bahwa tolong dibantu anak mereka untuk lulus. Kita di sini murni melakukan seleksi karena kami anggap bahwa ini adalah sebuah amanah yang harus kita jalankan dengan penuh tanggungjawab," ujar Ahmad Sultra Rustan.

Usai ujian dilaksanakan, para pengawas ujian yang merupakan dosen IAIN Parepare langsung mengumpulkan lembar jawaban dan berita acara kepada panitia pelaksana.

[caption id="attachment_8087" align="alignnone" width="300"] Tempat Pengumpulan, Gedung Rektorat Lantai 1[/caption]

 

Senin, 21 Mei 2018

Tentukan Tujuan Hidupmu

IAIN PAREPARE--Kita tidak tahu bangkit dari gagal ke berapa yang membuat kita sukses, jangan takut, gagal itu biasa teruslah berdiri dari jatuh itu karena kita lahir dengan berbagai macam anugrah dari-Nya,” tutur Ilhamuddin Nukman, S.Psi, M.A.".  Mahasiswa kadang tidak mengetahui tujuannya, sehingga semangat belajarnya lemah. tujuan yang tidak jelas mempengaruhi tindakan sehari-hari maka dari itu kita harus membangunkan mereka, mendukung mereka dalam berusaha, belajar, berkembang dan sukses. "tutur ilhamuddin Nukman dalam Workshop Pembinaan Karakter dan Mental Mahasiswa Bidikmisi Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare Sabtu, (19-20/05/18).

Kegiatan yang terselenggara di AULA IAIN Parepare digagas oleh Pengelolah Kegiatan Bidikmisi IAIN Parepare dengan tema "Membangun Karakter Bangsa yang Mandiri dan Unggul". Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan   sekaligus membuka acara, di hadiri oleh Wakil Rektor 1 Muh. Djunaedi, Kepala Pesat Pengembangan Insani yang Handal (PASIH) Dr.H. Mukhtar Yunus, Kepala Perpustakaan Hamid, S.Ag.,M.Pd., pengelola kegiatan dan 66 peserta Workshop Pembinaan Karakter dan Mental Mahasiswa.

Jadil Haq Ketua Umum Ikatan Keluarga Mahasiswa Bidikmisi (IKBM) IAIN Parepare sekaligus peserta acara tersebut mengatakan "kegiatan tersebut sangat bermanfaat, dan kegiatan ini juga banyak memberikan motivasi kepada teman-teman terutama saya pribadi, tentang akan pentingnya menata tujuan hidup. mengajarkan kita  berbuat, melaksanakan dan untuk siapa kita melakukan semua itu. dalam kegiatan ini juga kita diajari untuk bagaimana cara mencapai tujuan-tujuan itu.

     

          

 

 

Minggu, 20 Mei 2018

Info: Penerimaan Warga Baru Asrama Kampus IAIN Parepare

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare membuka penerimaan warga baru asrama kampus khusus mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019. Penerimaan dilakukan dengan melakukan pendaftaran yang dibagi menjadi tiga tahap, diantaranya:
Tahap Pertama (I)

  • Pendaftaran : 22 Mei - 05 Juni 2018

  • Tes 06 Juni 2018

  • Pengumuman : 08 Juni 2018


Tahap Kedua (II)

  • Pendaftaran: 10 Juli s/d 17 Juli 2018

  • Tes 18 Juli 2018

  • Pengumuman 20 Juli 2018


Tahap Ketiga (III)

  • Pendaftaran 30 Juli s/d 01 Agustus 2018

  • Tes 02 Agustus 2018

  • Pengumuman 03 Agustus 2018



Berbagai kegiatanpun disediakan guna meningkatkan kualitas diri yang akan bermanfaat baik di dunia maupun di akhirat seperti sholat berjamaah, dzikir dan kajian Islam, pembinaan bacaan Al-Qur'an, pembinaan tilawah Al-Qur'an, pembinaan tahfidzh Al-Qur'an, pembinaan bahasa (Inggris dan Arab), pembinaan akhlak, pembinaan dakwah dan muhadarah serta pembinaan kitab gundul.

Adapun fasilitas pendukung pada Asrama Puteri (Aspuri) maupun Asrama Putera (Aspura) diantaranya tempat tidur, lemari, meja & kursi, wc/kamar mandi dan dapur umum. Pendaftaran dapat dilakukan di kantor pusat PASIH (Pusat Pengembangan Sumber Daya Insani yang Handal) IAIN Parepare.

Testimoni


"Asrama itu mampu menjadikan kita orang yang bisa disiplin, bisa manajemen waktu, dapat banyak ilmu dan juga mengenal banyak teman walaupun beda daerah".


-Asriani-


Mahasiswa IAIN Parepare yang kini menjadi salah satu pembina Aspuri (Asrama Putri).



 

Info: Dapatkan Kesempatan Ikut Bimbingan TOEFL ITP, Gratis

IAIN Parepare--- Unit Pengembangan Bahasa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare membuka pendaftaran seleksi bimbingan TOEFL (Test of English as a Foreign Language) ITP (Institutional Testing Program). Pendaftaran dapat dilakukan di lantai 2, kantor LAB Bahasa IAIN Parepare yang dimulai tanggal 18 Mei hingga 31 July 2018.

TOEFL ITP (Institutional Testing Program) adalah salah satu jenis tes yang dikeluarkan oleh English Testing System (ETS) khusus untuk wilayah Asia. Skor TOEFL ITP bersifat institutional yang berarti hanya digunakan untuk institusi dan wilayah lokal tertentu dan tidak berlaku untuk seluruh negara di dunia.

Hanya 150 mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran akan diseleksi melalui TOEFL Predicition. Dari 150 mahasiswa akan dipilih 25 mahasiswa yang akan dibimbing selama tiga puluh kali pertemuan.

Dalam pertemuan tersebut akan dibahas tips dan trik serta latihan mengerjakan soal-soal tes TOEFL. Selanjutnya, dari 25 mahasiswa  akan dijaring menjadi 10 besar  yang akan dibiayai mengikuti tes TOEFL ITP yang nilainya seharga Rp. 500.000/net.

Dillah salah satu panitia pelaksana mengatakan skor tes TOEFL ITP bisa digunakan untuk mendaftar beasiswa ke luar negeri ataupun mendapatkan pekerjaan di perusahaan ternama.

Lebih lanjut ia menjelaskan pelaksanaan bimbingan TOEFL ITP tersebut dikarenakan akhir-akhir  tahun ini jarangnya mahasiswa yang berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negeri. "Salah satu kendala utama karena skor TOEFL ITPnya rata-rata masih dibawah 500. Sebabnya karena mereka belum tahu tips dan trik menjawab soal TOEFL. Semoga bimbingan TOEFL ITP ini bisa menjawab tantangan-tantangan tersebut," harapnya saat diwawancarai via whatssapp (19/05).

Nantinya, mahasiswa yang berhasil mencapai skor 500 lebih akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan berbagai beasiswa maupun mengikuti short course bergensi di luar negeri yang fully funded.
Pendaftaran terbuka bagi mahasiswa IAIN Parepare (Semua Jurusan)

 

 

Kamis, 17 Mei 2018

Minat Mahasiswa Terhadap Penelitian Masih Rendah

IAIN PAREPARE—Sebanyak 12 peserta dari dosen dan 4 mahasiswa Insitut Agama Islam Negeri (IAIN Parepare melaksankan seminar proposal penelitian  yang digelar Meeting room Pusat Penelitian  dan Pengabdian Masyarakat (P3M), Rabu, 16 Mei 2018.



Dr. Zainal Said Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) dan Dr. Sitti Jamila Amin Sekretaris P3M sebagai reviewer (tim penilai) pada seminar proposal tersebut.


Menurut Zainal Said  Seminar Proposal tersebut untuk “Mengantar para dosen peneliti agar proposal penelitiannnya betul-betul disesuaikan dengan harapan  kementrian dimana dalam penelitian tersebut terdapat tiga kalster yaitu Penelitian Peningkatan Kapasitas dan pengembangan, Penelitian Berbasiss Prodi, Penelitian Dasar Interdisipliner. Tiga klaster tersebut yang kita sampaikan kepada dosen IAIN Parepare untuk melakukakan penelitian dan diharapakan dalam seminar tersebut supaya fokus utama kajiannya jelas sesuai dengan klaster yang ditentukan, agar proposal-proposal ini disesuaiakan dengan standar ilmiah dan memberikan evaluasi agar disesuaikan dengan standar yang ada pada pedoman, dan kita megevaluasi proposal tersebut dan memberikan penilaian kemudian perbaikan-perbaikan yang diberikan sebelum turun melaksanakan penelitian”.



“Secara kuantitas kemampuan dan minat mahasiswa dalam riset masih sangat kurang, dari 27 program studi dan banyaknya rombel semester 6 keatas hanya 4 (empat) orang yang mengajukan proposal penelitian, padahal sudah 2 kali dilakukan perpanajangan. Sekiranya dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan sehingga kami bisa mengajukan proposal peningkatan anggaran yang tinggi juga. Anggaran penelitian tersebut selain untuk meriset kita juga bisa memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk biaya penyelesainnya. Ungkap Sitti Jamila




Selasa, 15 Mei 2018

Seminar Hukum Prodi Hukum Pidana Islam Jadi Wadah Buka Wawasan

IAIN Parepare--- Program Studi (Prodi) Hukum Pidana Islam jurusan Syariah dan Ekonomi Islam menggelar seminar hukum di Aula IAIN Parepare (15/05). Seminar yang mengusung tema Hukum Pidana bagi Pelaku Hubungan Seks di Luar Nikah, dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari mahasiswa dan dosen khususnya pada lingkup jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.



H. Abdul Syatar ketua panitia sekaligus moderator seminar mengungkapkan kegiatan tersebut dilaksanakan guna memberi pemahaman kepada  mahasiswa terutama untuk menilai sejauh mana nilai relevansi antara hukum pidana Islam dengan hukum positif yang berkaitan dengan tema yang dipilih. Dengan menghadirkan pemateri Dr Marilang, SH, M.Hum (Dosen Senior dan calon guru besar UIN Alauddin Makassar) dengan pembanding H. Islamul Haq, Lc, M.A (Dosen IAIN Parepare, alumni Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir).

[caption id="attachment_8021" align="alignnone" width="300"] Sisi Kiri, H. Abdul Syatar, Lc, MHi (Moderator), Tengah H. Islamul Haq, Lc, M.A (Pembanding), dan  Sisi Kanan,  Dr Marilang, SH, M.Hum (Pemateri).[/caption]

Ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Budiman mengungkapkan apresiasinya terhadap pelaksana kegiatan. "Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan prodi hukum pidana Islam karena ini wadah membuka wawasan," ungkap Budiman.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hukum pidana Islam memiliki cakupan pembahasan yang luas. "Bicara hukum pidana Islam itu bukan hanya bicara tentang hukum mati, potong tangan. Pidana Islam luar biasa luasnya untuk menata kehidupan manusia. Harapan saya  adik-adik  mahasiswa tidak hanya berhenti membahas kulit-kulitnya saja tetapi masuk kedalam hal-hal yang lebih esensial kaitannya dalam bidang hukum," harap Budiman.

Sementara Muhammad Djunaidi pelaksana tugas Wakil Rektor I melihat  perkembangan zaman yang diakibatkan dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat berpengaruh dalam kehidupan sosial khususnya pergaulan."Ketika kita berada di lingkungan sosial itu harus mengikuti irama segala sesuatu yang terjadi dalam pergaulan, kalau kita tidak berpegang pada Al Qur'an terkait dengan norma-norma keagamaan di situlah biasa terjadi pelanggaran termasuk di dalamnya akibat pergaulan bebas terjadi penyimpangan dalam bentuk hubungan seks di luar nikah," jelas Muhammad Djunaidi sebelum membuka seminar.

 

 

 

 

 

 

Pengumuman Libur Kuliah

IAIN PAREPARE--Berdasarkan Keputusan Rektor  Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare Nomor: B. 222/Sti.08/PP.00.9/05/2018 tentang hari libur menyambut bulan suci Ramadhan 1439 H.

Kepada seluruh mahasiswa IAIN Parepare dalam rangka memasuki bulan Suci Ramadhan Tahun 1439 H. Dan pelaksanaan Ujian Masuk (UM) PTKIN lokal IAIN Parepare, maka:

  1. Perkuliahan diliburkan pada hari kamis 17 Mei 2018 (Hari Pertama Ramadhan) dan pada hari jum'at, 18 Mei 2018 kegiatan perkuliahan berjalan seperti biasa.

  2. Pada hari Senin, 21 Mei 2018 kegiatan perkuliahan diliburkan kembali karena semua gedung, ruang perkuliahan sudah dalam keadaan tersegel untuk ujian masuk (UM) PTKIN pada hari Selasa, 22 Mei 2018.

  3. Pada hari Selasa 22 Mei 2018 setelah Ujian Masuk (UM) PTKIN berlansung. maka pada jam 13.30 siang kegiatan perkuliahan kembali berjalan seperti biasa.


Demikian pengumuman ini, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

[ct_button id="button_22" size="small" solid="0" link="http://www.iainpare.ac.id/wp-content/uploads/2018/05/pengu.jpg" icon="" arrow="1" color="#0000FF" css_animation="" animation_delay=""]Download Pengumuman Libur Kuliah[/ct_button]

 

Persiapan UM-PTKIN: Dr. Ahmad Sultra Rustan Harap Perhatikan Peserta Difabel

IAIN Parepare--- Sebanyak 1540 peserta yang terdaftar  dalam Ujian Masuk Perguruan Tinggi Kegamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Dari ribuan peserta tersebut, 9 peserta diantaranya merupakan difabel atau berkebutuhan khusus.

Dr. Ahmad Sultra Rustan dalam rapat koordinasi yang dilakukan bersama panitia penerimaan mahasiswa baru berharap agar memperhatikan peserta yang memiliki kebutuhan khusus. "9 orang berkebutuhan khusus harus diatur tempatnya  sedemikian rupa, ditempatkan pada ruangan yang memang mobilitas mereka," ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan (14/05).

Lebih lanjut ia menjelaskan penerimaan mahasiswa yang memiliki kebutuhan khusus merupakan penerimaan pertama pasca berubah bentuk menjadi IAIN Parepare. Selain itu, penerimaan mahasiswa yang berkebutuhan khusus merupakan bentuk persamaan hak sebagai warga negara yang berhak mendapatkan pendidikan. "Mereka ini adalah warga negara yang punya hak sama untuk mendapatkan pendidikan," ujar Ahmad Sultra Rustan.

Rencananya ujian tertulis dan tes CBT (Computer Basic Test) akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2018.

 

 

Deklarasi Tolak Terorisme dan Radikalisme

IAIN Parepare --- Peristiwa ledakan bom yang terjadi di tiga titik di Surabaya menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat Indonesia khususnya di kalangan masyarakat kota Parepare. Peledakan bom bunuh diri merupakan tindakan melanggar nilai kemanusiaan dan mengganggu kerukunan umat beragama di Indonesia.

Dr. Ahmad Sultra Rustan selaku Rektor IAIN Parepare mengatakan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare secara khusus dan alim ulama secara umum menolak keras tindakan terorisme. Sebagai bentuk keprihatinan terhadap peristiwa ledakan bom yang terjadi di Surabaya (13/05),  Dr. Ahmad Sultra Rustan bersama para alim ulama se-kota Parepare menyatakan deklarasi menolak terorisme dalam kegiatan temu Alim Ulama dan Orientasi Muballigh/Muballighah (14/05).

"Kami dari alim ulama muballigh dan muballigha kota Parepare menolak terorisme, radikalisme dan NKRI harga mati", pimpin Ahmad Sultra Rustan dalam deklarasi tersebut.



Lebih lanjut ia mengingatkan agar berhati-hati dalam menyebarkan infomasi serta berharap agar para muballigh dan muballigha memanfaatkan teknologi dalam rangka untuk menyejukkan dan mencerahkan bukan memecah bangsa. "Mereka selalu menggunakan slogan-slogan agama, menggunakan atribut agama tapi kalau kita melihat pesan-pesan isinya itu hanya untuk memecah umat bangsa. Kalau kita dapat informasi, saya harap kita bertabayyun terlebih dahulu," harap Ahmad Sultra Rustan, Rektor IAIN Parepare.

 

 

 

Senin, 14 Mei 2018

Pertama Kali, Temu Alim Ulama dan Orientasi Muballigh/muballighah Se-Kota Parepare

IAIN Parepare--- Menjelang memasuki bulan suci ramadan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare bekerjasama dengan Kementerian Agama kota Parepare menggelar Temu Alim Ulama dan Orientasi Muballigh/Muballighah di lantai 5 Aula Perpustakaan KH. H. Ambo Dalle, IAIN Parepare (14/05).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh puluhan muballigh dan muballighah se-kota Parepare. Menurut Budiman Ketua Panitia kegiatan menjelaskan mubalig memiliki posisi strategis dalam meluruskan dan memperbaiki moral bangsa secara keseluruhan. "Sejatinya muballigh, muballighah tidak hanya fokus menyampaikan materi tata cara shalat, rukun puasa, qurban, sejarah fitra nabi. Kurang menyentuh sisi bagaimana shalat berkolerasi dengan character building, puasa dan kepekaan sosial, qurban dengan spirit qurban dan nasionalisme bangsa," jelas Budiman.



Pelaksanaan orientasi alim ulama muballigh dan muballighah tersebut merupakan kegiatan pertama kali dilakukan sebagai salah satu upaya memberikan pembekalan kepada para muballig dan muballigha sebelum terjun ke tengah-tengah masyarakat dalam menyebarkan syiar Islam khususnya dalam bulan suci ramadan.

Dengan mengangkat tema dakwah yang menyejukkan dan mencerahkan diharapkan para muballigh dan muballighah menyampaikan dakwah yang menunjuk bukan menonjok, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang penuh keramahan bukan kemarahan, dakwah yang menyejukkan bukan mengeruhkan, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang mecerdaskan bukan mengaburkan, dakwah dengan penuh ajaran kesucian bukan sarat dengan ujaran kebencian dan sama-sama yang kita inginkan adalah dakwah yang menginspirasi bukan menprovokasi. Hal tersebut disampaikan oleh Budiman selaku ketua Panitia saat menyampaikan laporan.



"Kita harapkan para mubaligh/muballighah tidak terpengaruh dan tidak terkontaminasi dengan hal-hal yang sifatnya politik praktis, mari kita mengayomi umat," tambah Budiman, Ketua Panitia

Sementara Dr. Ahmad Sultra Rustan berharap agar kegiatan temu alim ulama dan orientasi muballigh/muballighah terus berlanjut. "Ini harus terus kita lanjutkan, hanya dengan cara inilah kita bisa menjaga keutuhan bangsa, keutuhan agama Islam", ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.



Lebih lanjut ia menjelaskan seorang muballigh dan mubballighah harus melakukan tabbayyun  terhadap suatu informasi. "Seorang ulama atau muballigh harus benar-benar meneliti sesuatu manakala menyampaikan suatu informasi kepada masyarakat. Kita kalau dapat informasi, saya harap kita bertabayyun terlebih dahulu. Ketika kita sudah bertabayyun, baru kita share," harap  Ahmad Sultra Rustan, sebelum membuka kegiatan.

 

Implementasikan True Historical Thinking, Prodi Tadris IPS Kunjungi Situs Sejarah

IAIN Parepare--- Dua situs sejarah di Sulawesi Selatan diantaranya cagar budaya Leang-Leang yang terletak di kabupaten Maros dan Fort Rotterdam di Makassar menjadi target lokasi studi lapangan yang dikunjungi oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) jurusan Tarbiyah dan Adab, IAIN Parepare (12/05).

[caption id="attachment_7963" align="alignnone" width="300"] Lokasi Fort Rotterdam, Makassar. Mahasiswa antusias menyimak penjelasan[/caption]

Studi lapangan yang dilakukan sebagai upaya  pemahaman nilai-nilai sejarah berdasarkan kebudayaan fisik yang ditinggalkan. Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa khususnya program studi tadris IPS mengetahui dan memahami perjalanan sejarah. "Melalui kegiatan ini diharapkan mahasiswa mampu memahami sebuah sejarah dengan mengimplementasikan cara berpikir historis (historical thinking) yang benar," harap salah satu Dosen Pembimbing Studi Lapangan, Fawziah Zahrawati B (14/05).

[caption id="attachment_7962" align="alignnone" width="300"] Lokasi Fort Rotterdam, Makassar.[/caption]

[caption id="attachment_7965" align="alignnone" width="300"] Lokasi Gua Leang-leang, Maros     [/caption]

Selain itu, mahasiswa juga memahami arti penting sejarah bagi perjalanan sebuah bangsa dikarenakan sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya. Salah satu mahasiswa yang ikut dalam studi lapangan tersebut mengaku senang dikarenakan diberi kesempatan mengunjungi tempat-tempat bersejarah secara langsung. "Di gua Leang-leang, Kami dapat melihat langsung tanda-tanda bahwa pernah ada kelompok manusia purba yang hidup dengan melihat cap tangan yang berada di dinding gua," jelas Mahasiswa Prodi Tadris IPS, Nurhikmah.

Lebih lanjut,  ia  menjelaskan pada lokasi kedua yakni Fort Roterdam Makassar, para mahasiswa juga diperlihatkan benda-benda bersejarah dari berbagai daerah peninggalan  zaman kolonial Belanda.



 

 

 

Irsan Idrus, Mahasiswa IAIN Parepare Jadi Duta Pariwisata Kota Parepare

IAIN Parepare—Mahasiswa Insitut Agama Islam (IAIN) Parepare Irsan Idrus, Jurusan Tarbiyah dan Adab, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris berhasil meraih juara I (satu) pada event Pemilihan Duta Pariwisata Parepare tahun 2018, Jum’at (11/05/2018) bertempat di Dinas Olahraga, Pemuda dan Pariwisata (DOPP)  kota Parepare.

Pemilihan Duta Pariwista Parepare sebagai program tahunan untuk mencari generasi muda berbakat, cerdas dan kreatif dalam mempromosikan tempat wisata dan kebudayaan. Sebanyak 20 peserta yang ikut malam Grand Final  pemilihan Duta Pariwisata 2018 menampilkan bakat masing-masing dalam mempromosikan destinasi wisata dan tempat bersejarah dengan mengenakan pakaian khas Sulawesi.

“Sangat bersyukur dan bahagia. Ini  adalah tanggungjawab yang harus kita jaga sebagai Duta Pariwisata selaku referensi Pemerintah Kota Parepare. Saya beraharap bisa terus ikut berkomitmen dan berkontribusi untuk kota Parepare, khususnya terkait Pariwisata,” ungkap Irsan Idrus.

Reporter: Irsandi

 

Prodi PMI Gelar Lokakarya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

IAIN Pareparen --- Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) jurusan Dakwah dan Komunikasi, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare bekerja sama dengan WFF (World Wildlife Fund for Nature) Indonesia mengadakan Lokakarya di Movie room, Gedung Lab IAIN Parepare (11 s/d 13 Mei 2018).

Menurut Dr. Ramli selaku Ketua Penanggungjawab Prodi PMI mengatakan kegiatan lokakarya dilakukan guna peningkatan pengetahuan tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), peningkatan kemampuan mengaitkan (Integrasi) program lembaga (inisiatif lokal/LSM) dengan TPB, serta peningkatan kemampuan penulisan untuk perubahan, sebagai alat penyebaran capaian kualitas.

Kegiatan yang dibuka oleh pelaksana tugas Wakil Rektor I Muhammad Djunaidi dengan mengundang peserta dari berbagai kalangan mulai dari media, akademisi (IAIN Parepare dan Universitas Muhammadiyah Parepare), perwakilan dari perusahaan yang ada di kota Parepare serta beberapa orang dari perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) wilayah Sulawesi.

 

 

10 Tahun Prodi KPI, Rayakan dengan Seminar Nasional dan Broadcasting Competition

IAIN Parepare--- Program studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam jurusan Dakwah dan Komunikasi bekerja sama dengan magister Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar seminar nasional di Aula IAIN Parepare (13/05). Hadir Wakil Rektor Satu, Dr. Sudirman L yang mewakili Rektor IAIN Parepare  membuka kegiatan seminar tersebut.

Dengan mengangkat tema Literasi Media dan Politik Generasi Milenial, mengajak kepada peserta seminar agar bijak menggunakan media serta kepedulian terhadap politik khususnya pada generasi milenial. Terlebih lagi pemilihan kepala daerah akan digelar dalam waktu dekat ini.

Seminar yang terbuka untuk umum ini menghadirkan beberapa narasumber seperti Dr. Muhammad Zamroni (Ketua Asosiasi Prodi KPI Se- Indonesia ASKOPIS), Dr. Prilani (Pakar Komunikasi & Dewan Pakar ASKOPIS), Dr. Muhammad Qadaruddin (Ketua Penanggungjawab Prodi KPI Pascasarjana & Pengurus Pusat ASKOPIS), Nur Nahdia, SE, M. Ak (Ketua KPUD Kota Parepare) dengan Keynote Speaker Prof. Dr. Muh Yusuf Khalid, Guru Besar Universitas Sains Islam Malaysia.

Dalam pembicaraannya, Prof. Dr. Muh. Yusuf Khalid mengatakan kepada peserta seminar agar berkreativitas dalam menggunakan media.  Mengingat kreativitas dalam menyampaikan pesan sangat dibutuhkan untuk menarik khalayak.



Program Studi (Prodi) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) merupakan program studi yang pertama dalam jurusan Dakwah dan Komunikasi. Memasuki 10 tahun usia Prodi  KPI, Nurhakki Ketua Penanggungjawab Prodi melihat adanya peningkatan. "Alhamdulillah diusia 10 tahun minat terhadap prodi KPI itu kita lihat bahwa menunjukkan progresif yang sangat signifikan," ungkapnya saat memberi sambutan.

Selain mengadakan seminar nasional, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan Broadcasting Competition yang terdiri dari lomba mading, news anchor dan iklan layanan masyarakat. Muhammad Saleh selaku ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi mengungkapkan apresiasinya terhadap Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam dan berharap agar akreditasi Prodi KPI akan meningkat. "Mudah-mudahan ini awal kegiatan seminar memberi pengaruh besar terhadap akreditasi, karena kita sekarang Alhamdulillah KPI akreditasi B dan Insyaallah setelah normalisasi beralih dari Prodi menjadi jurusan, mudah-mudahan kita akan tingkatkan menjadi akreditasi A," harap Ketua Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Muhammad Saleh.

 

 

Sabtu, 12 Mei 2018

Info: 31 Mei 2018, Batas Pendaftaran Mahasiswa Baru Pascasarjana IAIN Parepare

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare telah membuka pendaftaran mahasiswa baru program Pascasarjana. Pendaftaran yang dimulai sejak  10 April 2018 akan berakhir hingga 31 Mei 2018. Berikut sambutan & Tenaga pengajar yang dikutip dari brosur resmi panitia penerimaan mahasiswa baru Pascasarjana IAIN Parepare:

Sambutan & Tenaga Pengajar

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare adalah peralihan dari perubahan bentuk dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare sesuai Peraturan Presiden nomor 29 tahun 2018 dan satu-satunya perguruan tinggi berstatus Negeri di kawasan Ajatappareng Sulawesi Selatan dan sudah diakreditasi Institusi oleh Pemerintah dalam hal ini Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dan memperoleh Predikat B.

Status terakreditasi mengindikasikan bahwa kualitas pembelajaran di IAIN Parepare, dapat disetarakan dengan pembelajaran pada Perguruan Tinggi terakreditasi lainnya di Indonesia. Dengan status terakreditasi tersebut, para lulusannya akan dapat bersaing secara Nasional, mengingat bahwa fenomena rekruitmen tenaga kerja saat ini, selalu mensyaratkan berasal dari perguruan tinggi yang terakreditasi.

Program pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dibuka berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam nomor 1426 tahun 2014 dan saat ini Program Pascasarjana IAIN Parepare telah menyelenggarakan enam program studi yaitu:

  1. Magister Pendidikan Agama Islam

  2. Magister Ekonomi Syariah

  3. Magister Komunikasi Penyiaran Islam

  4. Magister Pendidikan Bahasa Arab

  5. Magister Tadris bahasa Inggris

  6. Magister Hukum Keluarga Islam (Ahwalulsyaksiah)


Tenaga pengajar diprogram Pascasarjana IAIN Parepare saat ini berjumlah 60 orang dengan kualifikasi pendidikan minimal Strata Tiga (Doktor).

Wassalam,


Direktur Pascasarjana, Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad, M.A


 

Berikut syarat pedaftaran:

  1. Mengisi formulir pendaftaran

  2. Berijazah Sarjana (S1) yang diakui oleh pemerintah

  3. Fotocopy Ijazah S1 yang dilegalisir (3 lembar)

  4. IPK minimal 2,75

  5. Pas photo ukuran 3X4 (3 lembar)

  6. Mampu berbahasa Inggris dan Arab yang ditunjukkan dengan sertifikat TOEFL dan TOAFL dengan standar minimal 250

  7. Apabila point 6 tidak terpenuhi maka wajib mengikuti matrikulasi Inggris dan Arab.


 

Biaya Pendidikan dan Kelas:

  • Pendaftaran : Rp. 500.000

  • Matrikulasi : Rp. 875.000

  • SPP/Semester: Rp. 3.750.000


Kelas Reguler: Senin - Jumat (jam 13.00-18.00)

Untuk pengambilan formulir pendaftaran, silahkan berkunjung ke kantor Pascasarjana IAIN Parepare.

Download Brosur Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Pascasarjana IAIN Parepare

 

 

Kamis, 10 Mei 2018

Lokakarya Kurikulum sebagai Upaya Peningkatan Kualitas

IAIN Parepare--- Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar Lokakarya Kurikulum Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, serta  Jurusan Dakwah dan Komunikasi di Lantai Lima, Aula Perpustakaan IAIN Parepare.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari mulai 10 s/d 12 Mei 2018, memiliki arti penting sebagai bukti keseriusan lembaga dalam meningkatkan kualitas kurikulum yang inspiratif dan proaktif terhadap tuntutan dan harapan stake-holder, seperti pasar kerja, Badan Akreditasi Nasional (BAN), kebijakan pemerintah tentang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia dan SNPT/SN Dikti (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) dan juga bukti peningkatan komitmen pimpinan program studi atau jurusan yang akan menjadi tanggung jawab kinerja dan performa diri.

Hadir sebagai pemateri Prof. Dr. Bermawi Munthe, M.A Guru Besar UIN Sunan Kalijaga di dampingi oleh Roni Ismail, M.A. Asisten Ahli UIN Sunan Kalijaga.

Syahriah Semaun selaku ketua panitia mengatakan bahwa kegiatan tersebut dilakukan guna merevisi kurikulum telah ada sebelumnya. Sebanyak enam program studi dari Jurusan Dakwah dan Komunikasi, Sebelas program studi dari Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam. Selain itu dalam kegiatan tersebut juga dibuat kurikulum untuk program studi baru yaitu program studi Akuntansi Syariah dan Pariwisata Syariah.



Muhammad Djunaidi Wakil Rektor I Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengungkapkan kurikulum akan selalu dievaluasi. “Lokakarya Kurikulum tersebut ialah agar bisa mendapatkan kurikulum yang bisa dijadikan acuan oleh dosen dalam melaksanakan perkuliahan, karena dalam kurikulum itu dalam perjalanannya itu selalu dilakukan evaluasi,” jelas Muhammad Djunaedi saat memberi sambutan.

Reporter: Irsandi

Rabu, 09 Mei 2018

Kajian Muslimah Dema, Buka Pemahaman tentang Perempuan

IAIN Parepare--- Dewan Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan kajian muslimah di Aula IAIN Parepare (Selasa Malam, 08/05). Kajian yang terbuka untuk umum ini dihadiri oleh puluhan mahasiswa  dari berbagai jurusan.



Kajian muslimah tersebut dilaksanakan agar memberi pemahaman kepada mahasiswa akan pentingya menjadi wanita yang cerdas dan unggul. "Semoga kita  tau di mana sebenarnya posisi kita, letak kemuliaan, keistemewaan kita khususnya kaum perempuan", harap Menteri Pemberdayaan Perempuan Dema IAIN Parepare, Imasyafitri.

Sementara Dr. Hamdanah Said selaku narasumber kajian mengungkapkan akan pentingnya seorang perempuan memiliki pendidikan. Hal ini dikarenakan perempuan sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya serta menjadi isteri sekaligus ibu rumah tangga.

"Kalau perempuan tidak tau tentang gizi, bagaimana ia memberi makanan yang bergizi kepada suami dan anak-anaknya. Bagaimana ia mengajar anaknya mengaji kalau ia tidak tau mengaji, bagaimana ia mengajarkan sholat, bagaimana ia memberikan makanan halal kalau ia tidak tau membedakan makanan haram atau halal, karena itu perempuan harus berpendidikan," jelas Hamdanah Said saat menyampaikan materi kajian dengan tema Ketika Perempuan lebih Utama daripada Laki-laki.

Lebih lanjut Dr. Hamdanah Said mengatakan agar perempuan tidak menutup potensi pada diri agar menjadi unggul dalam sektor non domestik. "Setinggi-tinggi jabatan isteri, suami tetap menjadi kepala keluarga", ungkap Hamdanah Said mengingatkan.

 

 

 

 

Komunitas Jejak Jendela Pamerkan Ratusan Buku

IAIN Parepare --- Ratusan buku dengan berbagai genre dipamerkan oleh Mahasiswa IAIN Parepare yang tergabung dalam Komunitas Jejak Jendela (08/05). Ratusan buku tersebut diperoleh dari berbagai sumbangsi dari organisasi intra maupun ekstra kampus IAIN Parepare serta sumbangsi buku dari beberapa komunitas literasi yang yang ada di kota Parepare.

Buku-buku tersebut dipamerkan di lokasi pelataran gedung N, IAIN Parepare agar dibaca oleh mahasiswa. Berbagai buku menarik terhampar luas di atas terpal sehingga memudahkan mahasiswa untuk melihat berbagai judul-judul yang ditawarkan.

Suci salah satu mahasiswa IAIN Parepare mengungkapkan banyaknya manfaat dengan adanya pameran tersebut baik mahasiswa IAIN Parepare maupun mahasiswa luar yang berkunjung. "Pameran ini kita bisa mendapatkan beberapa buku pelajaran yang mungkin tidak kita dapatkan di Perpustakaan, sehingga kemarin saya dapat melihat sebagian mahasiswa dapat mendapatkan beberapa materinya di buku tersebut dan juga kita bisa mendapatkan beberapa novel-novel yang belum kita miliki," ungkap Suci salah satu pembaca pada pameran buku tersebut.

Sementara Muhammad Firman, Ketua Komunitas Jejak Jendela mengatakan kegiatan pameran tersebut dilakukan guna mengembalikan jiwa mahasiswa dengan membaca buku. "Bagaimana mengembalikan jiwa mahasiswa yang sesungguhnya yaitu membaca, dalam artian ketika ingin memiliki wawasan ialah dengan buku-buku," jelasnya.

 

IAIN Parepare Ikut Rapat Koordinasi Penetapan Judul Ceramah Ramadan

IAIN Parepare ---  Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kementerian Agama (kemenag) kota Parepare melakukan rapat koordinasi untuk penetapan judul ceramah di kantor Kemenag kota Parepare. Hal ini dilakukan dalam rangka persiapan bulan suci Ramadan.



Rapat tersebut dihadiri oleh Rektor IAIN Parepare, Ketua MUI (Majelis Ulama Indonesia) kota Parepare, FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama), Polres (Kepolisian Resor), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Salah satu hasil dari rapat koordinasi tersebut, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare akan menyelenggarakan Orientasi Ulama se-Kota Parepare di kampus IAIN Parepare.

Selasa, 08 Mei 2018

Info: Prodi KPI akan Gelar Seminar Nasional

IAIN Parepare--- Program studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam jurusan Dakwah dan Komunikasi bekerja sama dengan jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare akan menggelar seminar nasional di Aula IAIN Parepare.

Seminar yang akan digelar pada tanggal 13 Mei 2018 juga dirangkaikan dengan Broadcasting competition yang akan diikuti peserta dari tingkat Sekolah Menengah atas (SMA) sederajat.

Seminar yang terbuka untuk umum tersebut, akan diisi oleh beberapa narasumber seperti Dr. Muhammad Zamroni (Ketua Asosiasi Prodi KPI Se- Indonesia ASKOPIS), Dr. Prilani (Pakar Komunikasi & Dewan Pakar ASKOPIS), Dr. Muhammad Qadaruddin (Ketua Penanggungjawab Prodi KPI Pascasarjana & Pengurus Pusat ASKOPIS), Nur Nahdia (Ketua KPUD Kota Parepare) dengan Keynote Speaker Dr. Ahmad Sultra Rustan (Rektor IAIN Parepare & Dewan Pertimbangan ASKOPIS).

Seminar Nasional yang mengangkat tema Literasi Media dan Politik Generasi Millenial dengan dimoderatori Nahrul Hayat, Dosen Komunikasi IAIN Parepare. Nurhakki  selaku Ketua Penanggungjawab Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam melihat kekhawatiran terhadap minimnya literasi media dan kurangnya pemahaman terhadap politik di kalangan anak muda khususnya pada generasi millenial, terlebih lagi tahun ini merupakan tahun politik sehingga penting untuk melaksanakan kegiatan seminar tersebut.

 

 

Senin, 07 Mei 2018

IAIN Parepare akan Usulkan Jurusan Baru

IAIN Parepare--- Pengembangan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare terus diupayakan oleh segenap civitas akademik. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rektor dan para Wakil Rektor IAIN Parepare dalam hal pengembangan program studi atau jurusan baru. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan dalam acara Talkshow TV Peduli Parepare (07/05).

Didampingi Wakil Rektor II Sudirman L, Rektor IAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan mengungkapkan akan mengusulkan jurusan baru ke Kementerian Agama Republik Indonesia (RI). "Sekarang kita sudah punya perpustakaan, sayang sekali kalau tidak dibarengi dengan pembentukan program studi atau jurusan perpustakaan," ungkap Rektor IAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan.

Selain akan mengusulkan jurusan Perpustakaan, IAIN Parepare juga akan mengusulkan untuk membuka jurusan Arsitektur dan jurusan Seni Islam. "Ini jurusan akan segera kita usulkan dan kembangkan pasca perubahan bentuk ini. Mudah-mudahan dalam waktu dekat IAIN Parepare, kita bisa  memiliki 30 jurusan untuk S1"

Sementara Pascasarjana IAIN Parepare juga akan mengajukan permohonan izin untuk membuka jurusan Manajemen Pendidikan Islam. "Kita persiapkan dokumennya untuk dikirim ke pusat. Doa masyarakat kita harapkan, semoga doa kita terkabul. Mudah-mudahan bisa direspon positif oleh pemerintah dan diberi izin," harap Ahmad Sultra Rustan yang baru-baru ini dilantik menjadi Rektor IAIN Parepare.

Pameran Kreatif Ekonomi Syariah, Langkah Nyata Jadi Enterpreneur

Tingkatkan Kreativitas, Wujudkan Enterpreneur Inovatif, menjadi tema yang diusung oleh panitia pada kegiatan Pameran Kreatif Ekonomi Syariah (Pankreas) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa (Hima) Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah jurusan Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Parepare (07/05).

[caption id="attachment_7845" align="alignnone" width="300"] Setiap stand (tempat menjual produk) dilengkapi dengan berbagai pernak-pernik hiasan untuk menarik konsumen.[/caption]

Menurut Muhammad Ibnu Rusdi selaku Ketua Panitia, sebanyak 24 kelompok dalam bentuk stand  yang diisi dengan berbagai jualan produk di pelataran gedung Syariah, IAIN Parepare. Noor Risnawati selaku ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah dan Ekonomi Islam mengungkapkan kegiatan tersebut sebagai bentuk tanggungjawab Hima Prodi dalam melaksanakan kegiatan program kerja. "Tujuan dari kegiatan ini bagaimana mewujudkan jiwa-jiwa enterpreneur mahasiswa Ekonomi Syariah dan bagaimana mengembangkan kreativitas mahasiswa baik itu dalam bentuk kuliner, kerajinan tangan maupun kreativitas lainnya," jelas Ketua HMJ Syariah dan Ekonomi Islam, Noor Risnawati.

Sementara Penanggung jawab Prodi Syariah Ekonomi, Syahriyah Semaun mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan seminar enterpreneur yang telah dilaksanakan sebelumnya. "Inilah calon Enterpreneur muda yang akan menampilkan kreativitasnya. Banyak sekali yang menampilkan kuliner. Semoga tahun depan, lebih ditingkatkan dan lebih menarik," harapnya saat menyampaikan sambutan.

Pameran pertama yang diselenggarakan oleh Hima Prodi Ekonomi Syariah diapresiasi oleh Budiman selaku Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam sebagai sebuah kegiatan yang bermanfaat, menginspirasi dan memotivasi mahasiswa menjadi Enterpreneur.

[caption id="attachment_7846" align="alignnone" width="300"] Pemotongan pita secara simbolis oleh Budiman Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam sebagai tanda pembukaan pameran yang disaksikan oleh Penanggung jawab Prodi Ekonomi Syariah dan Ketua HMJ[/caption]

Lebih lanjut Budiman menjelaskan akan pentingnya mahasiswa mengasah keterampilan dan keahlian dalam bidang apapun. "Alumni-alumni Ekonomi Syariah bisa berkiprah di mana-mana. Silahkan cari di mana kita punya bakat supaya bisa diasah kemudian dikaitkan dengan ekonomi syariah," jelas Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Budiman sebelum membuka kegiatan. Kegiatan pameran ekonomi kreatif tersebut akan berakhir hingga hari Rabu, 09 Mei 2018.

 

 

 

 

 

Kenalkan Budaya, Racana Albadi' IAIN Parepare Turut Ikuti PW-PTK

IAIN Parepare--- Perkemahan Wirakarya Perguruan Tinggi Keagamaan (PW-PTK) yang ke-empat belas (XIV) se- Indonesia yang diselanggarakan di Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, juga turut diikuti oleh kontingen Racana Albadi' IAIN Parepare. Perkemahan yang dimulai pada tanggal 03 s/d 10 Mei 2018 dengan diikuti 18 orang dan 2 pembina dari kontingen IAIN Parepare.

[caption id="attachment_7838" align="alignnone" width="300"] Foto bersama Kontingen Racana Albadi' IAIN Parepare bersama Rektor, Wakil Rektor tiga dan para pembina[/caption]

Perkemahan yang diikuti ribuan peserta ini, diisi dengan berbagai macam kegiatan seperti pentas budaya Nusantara, upacara Bhineka Tunggal Ika dengan memperkenalkan baju adat masing-masing daerah, homestay (kegiatan bakti masyarakat), dan kegiatan menarik lainnya yang dapat mengasah skill serta menambah wawasan.

Tidak hanya kegiatan untuk para anggota, dalam kegiatan perkemahan tersebut juga disediakan kegiatan khusus untuk para Ketua Dewan seperti seminar Kursus Instruktur Muda (KIM) yang dilaksanakan pada tanggal 04 s/d 06 Mei 2018. Selain itu, juga disediakan forum pembina yang diikuti oleh para Wakil Rektor III perguruan tinggi.

Dari setiap tenda, para kontingen memberikan nuansa ciri khas masing-masing daerah asal. Seperti dari kontingen IAIN Parepare yang memasang spanduk Habibie Ainun .

"Dari setiap tenda, itu memasang di depan tendanya ciri khas yang ada di kontingen masing-masing. Misalnya dari Parepare memasang spanduk Habibie Ainun itu menandakan bahwa kota kelahiran Habibie dan ada pinisi," jelas Ketua Dewan Racana Albadi' IAIN Parepare, Suharsono yang diwanwacara via Whatsapp (06/05).

[caption id="attachment_7835" align="alignnone" width="300"] Foto: Terlihat spanduk foto patung Habibie Ainun di kontingen IAIN Parepare.[/caption]

Diakhir kegiatan, para kontingen akan mengenalkan ciri khas makanan dari masing-masing daerah mulai dari Sabang sampai Marauke. Menurut Suharsono, Kontingen dari IAIN Parepare akan memperkenalkan masakan khas dari Sulawesi Selatan seperti Palekko, konro dan roti Mantau yang juga terkenal di kota Parepare.

"Mudah-mudahan pulangnya dari PW ini kita bisa mengimplementasikan atau memberikan pengalaman kepada adik-adik lain, kepada anggota yang tidak kesempatan mengikuti kegiatan ini dan semoga kegiatan selanjutnya anggota yang diberangkatkan lebih banyak dan maksimal. Mudah-mudahan pramuka jaya selalu," harap Suharsono.

 
"Terima kasih banyak kepada pimpinan yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini, terima kasih yang sebsar-besarnya dari keluarga racana albadi’ yang telah memberikan support, bantuan baik dalam bentuk moril maupun materi"

-Suharsono-

Ketua Dewan Racana Albadi' IAIN Parepare

 

 

 

 

Jumat, 04 Mei 2018

Jalankan Tugas Tridharma Perguruan Tinggi dengan Aktif Jadi Peneliti

IAIN Parepare--- Pasca penandatangan MoU (Memorandum of Understanding) antara IAIN Parepare dengan pihak Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kota Parepare, dua dari tiga orang peneliti yang merupakan dosen IAIN Parepare melakukan presentasi di kantor Diskominfo (04/05).



Presentasi yang dilakukan oleh calon peneliti terkait tentang konsep penelitian yang akan dilaksanakan pada tahun 2018. Sebelumnya, kerjasama yang telah memasuki tahun kelima, memiliki perbedaaan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya kerjasama yang disepakati hanya seputar peningkatan mahasiswa terkait dengan pendidikan, namun dua tahun terakhir telah merambah ke wilayah penelitian.

Di tahun 2018, Diskominfo kota Parepare telah mempercayakan kepada IAIN Parepare untuk melakukan penelitian terkait penyediaan data sektoral. Hal ini sesuai dengan penjelasan dari Arwah Rahman selaku Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik. "Di bidang informasi dan komunikasi publik adalah tindak lanjut dari kerjasama antara Dinas Kominfo dengan pihak IAIN Parepare. Terus tahun ini kami juga membangun perjanjian kerjasama ditandatangani sekitar beberapa bulan yang lalu, hari ini pihak IAIN menawarkan konsep riil seperti apa kegiatan yang kita akan dilakukan di tahun 2018 terkait dengan penyediaan data statistik sektoral," jelasnya usai menyaksikan presentasi (04/05).

[caption id="attachment_7808" align="alignnone" width="300"] FotoPeneliti: Dosen Komunikasi, Nurhakki (kiri) dan Dosen Statistik, Khaerun Nisa (kanan) | Note: 1 peneliti sedang cuti sementara, A. Dian Fitriana[/caption]

Partisipasi yang dilakukan oleh dosen IAIN Parepare tersebut sebagai bentuk menjalankan tugas tridharma perguruan tinggi. "Kita selalu berusaha hadir di tengah-tengah masyarakat, bagaimana kita ada kemitraan apakah  dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian.  Hasil riset tersebut diharapkan  menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat  bagi kemaslahatan bukan sekedar pajangan sebagai komitmen terhadap amanah Tridharma perguruan tinggi," ungkap ketua peneliti, Nurhakki.

"Pola-pola keputusan tidak diharapkan dari asumsi tetapi didasarkan pada hasil penelitian. Jika sebuah kebijakan pembangunan memang didasarkan pada hasil penelitian, maka Insyaallah akan juga menghasilkan lebih maksimal".


-Arwah Rahman-


Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo kota Parepare



 

 

 

 

 

Kamis, 03 Mei 2018

Peringati HARDIKNAS, Prodi PIAUD Lakukan Bakti Sosial

IAIN Parepare--- Puluhan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare melakukan bakti sosial ke TK IAIN Parepare dan TK Alminayah, di Kecamatan Soreang kota Parepare(03/05). Kegiatan bakti sosial tersebut dilakukan dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang jatuh pada tanggal 02 Mei 2018.

   

Didampingi oleh dosen pembimbing dari Prodi PIAUD serta pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah, para mahasiswa PIAUD diberi kesempatan berkolaborasi melaksanakan kegiatan bakti sosial seperti membantu kebutuhan perlengkapan alat tulis persiapan memasuki Sekolah Dasar (SD) yang telah disediakan oleh  mahasiswa PIAUD sebelumnya.

       

Selain itu, para mahasiswa Prodi PIAUD juga memberikan contoh perlakuan arti pendidikan bagi perkembangan anak yaitu berupa kegiatan tanya jawab pada anak, membaca surah pendek, dan bernyanyi bersama para guru TK serta bermain games bersama. Syarifah Halifah ketua penanggungjawab Prodi PIAUD mengungkapkan kegiatan tersebut dilakukan selain silaturahmi juga menumbuhkan solidaritas sejak dini. "Kegiatan ini menciptakan keselarasan pendidikan anak serta menumbuhkan solidaritas pada diri anak bersama teman sebayanya," ungkapnya.