Humas IAIN Parepare ---Selepas mengikuti Rakor
Reformasi Birokrasi Kementerian Agama RI tahun 2019 selama 3 hari
(29-31/7/2019) di Bogor, Rektor, Ahmad Sultra Rustan langsung menggelar Rapat
Koordinasi Pimpinan dalam lingkup Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare
di Ruangan Seminar Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Kamis, 1/8/2019.
Mendampingi Rektor dalam Rapat Koordinasi
tersebut, hadir Wakil Rektor Bidang APL, Sitti Jamilah Amin, Wakil Rektor
Bidang KK, H. Muhammad Saleh, Kepala Biro AUAK, Hj. Musyarrafah Amin. Dalam
arahannya, Rektor mengajak kepada seluruh Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program
Studi, Ketua Lembaga dan Kepala UPT untuk melakukan tiga poin dalam
melaksanakan tugasnya.
Ada pun tiga poin yang harus diperhatikan menurut Rektor, yaitu 1) Membangun moderasi agama; 2) Integrasi data; dan 3) Membangun kebersamaan. Dalam penjelasannya, Rektor meminta kepada pimpinan agar mampu membangun moderasi agama dikalangan civitas akademika kampus. Moderasi agama merupakan pemahaman agama yang moderat, tidak ekstrim dan radikal. Pimpinan kampus diminta untuk mendorong pemahaman agama yang terbuka, damai, dan toleran. IAIN Parepare harus menjadi garda terdepan dalam mencegah pemahaman dan gerakan radikalisme.
Sementara untuk integrasi data, Rektor meminta kepada setiap unit kerja untuk melakukan updating atau pemutakhiran data dan aplikasi dalam sistem yang terintegrasi. Intergrasi data ini penting agar setiap unit kerja dapat mengakses informasi dan data secara menyeluruh, sehingga dapat menjadi acuan dalam menentukan regulasi atau kebijakan. Bahkan sistem infomasi dan data ini, juga harus terintegrasi secara eksternal dengan lembaga lainnya, seperti Kementerian Agama RI dan Kemenritek Dikti RI., untuk kepentingan pengembangan lembaga.
Pada kesempatan ini pula, Rektor juga menekankan
pentingnya membangun kebersamaan. “Tolong pak, janganlah sungkan-sungkan datang
ke ruangan saya. Kalau ada masalah, silahkan keruangan untuk mendiskusikan masalahnya
secara bersama-sama,” ungkap Rektor secara terbuka kepada peserta rapat. Rektor
mengingatkan kepada seluruh pimpinan agar membangun sistem koordinasi dan
komunikasi yang baik. “Dekan, Wakil Dekan dan Ketua Program Studi harus
berkoordinasi satu sama lain, sehingga tidak jalan sendiri-sendiri. Kedepankan
kebersamaan dalam menjalankan program,” tegas Rektor.
Rektor mencontohkan kebersamaan lain dalam bentuk pengambilan keputusan. “Ketika rapat telah memutuskan, maka bagaimana pun kita menolak kebijakan itu pada saat rapat, tetaplah harus diterima sebagai keputusan rapat dan jangan justru menolak dan berkoar-koar di luar rapat,” papar Rektor menegaskan. Selain itu, Rektor juga menganjurkan untuk bersikap konsisten dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. “Jangan panas-panas tai ayam. Awalnya saja semangat, tapi di akhirnya kedodoran. Termasuk dalam menegakkan regulasi, jangan pilih-pilih atau orang per orang dalam penegakan aturan,” paparnya.
Pada akhir acara, Rektor membuka sesi dialog dengan peserta. Pada sesi ini, ada tiga pimpinan fakultas yang memanfaatkan untuk menyampaikan beberapa fenomena dan uneg-uneg yang dialami. Ketiga orang tersebut adalah Badruzzaman (Ketua Prodi HTN Fakshi), Buhaera (Ketua Prodi Matematika Fakultas Tarbiyah), dan Agus Muchsin (Wakil Dekan Fakshi).